13. Bingung

437 33 2
                                    

Hai? Udah brp lama ya aku meninggalkan lapak ini (?)

Masih ada yang inget kah 🥹
Aku update lagi nih setelah sekian lama, jadi jangan lupa vote dan komen ya.

Beri aku semangat lagi setelah hiatus panjang heheh 🫶🏻





"El? Lo kok bengong sih, masih pagi juga." Ucap Agnes yang memperhatikan Eliza yang termenung di meja nya

"H-huh, gakpapa kok. Gue lagi oversinting aja tiba-tiba."

"Btw, kemarin istri pak bos masuk ke ruangan eh pas keluar malah meneteskan air mata. Pak bos seserem itu kah ngomel nya sampe buat istri nya nangis." Tanya Agnes, "lo kan waktu kejadian ada di dalem El."

Eliza meringis, iyalah orang ribut nya sama gue batin Eliza.

Mengenai hubungan gelap antara Eliza dan Michael tidak ada satupun yang tahu mengenai hubungan mereka.

"Walaupun gue di dalem kan ga mungkin ikut campur, gue hanya mendengarkan permasalahan rumah tangga si pak bos."

"Nah! Kenapa rupanya? Ribut apa mereka?" Desak Agnes kepo

"Anjirlah ni perempuan, gue ngedenger bukan berarti mau ngebeberin permasalahan mereka ya sompret."

"Ish! Lu nih gabisa banget diajak julid, Herman gue." Agnes langsung berlalu keruangan nya meninggalkan Eliza.

Eliza gak segampang itu buat cerita mengenai hubungan nya dengan Michael, walaupun Agnes satu-satunya temen dekat Eliza di kantor. Agnes itu jiwa sosial nya tinggi mungkin hampir satu kantor tahu siapa itu Agnes. Jadi Eliza agak ragu untuk menceritakan hubungan nya ke Agnes, walaupun kita gak boleh su'udzon tetap saja waspada itu perlu.

Dering telfon menyadarkan Eliza dari lamunan nya, "halo."

"Keruangan saya sekarang."

Eliza menghembuskan nafas nya sebelum beranjak dari kursi menuju ruangan Michael.

"Ada apa? Ada yang bisa dibantu?" Tanya Eliza begitu memasuki ruangan Michael

"Gak ada, aku cuma kangen gak liat muka kamu."

Eliza berdecih, "gombal banget."

Michael tertawa, "bantu aku menyelesaikan laporan-laporan ini, aku tidak kuat banyak sekali." Keluh nya

Memang akhir-akhir ini dokumen yang masuk ke ruangan Michael lebih banyak dari biasanya, mungkin karena sudah mau memasuki akhir tahun jadi banyak lembar-lembar yang harus ditandatangani oleh Michael.

"Sudah tiga hari aku lembur," ucap Michael mengerucutkan bibir nya, "sampai tidak bisa bermesraan denganmu."

"Makannya cepetan selesein, anak kamu ni udah lama gak dijenguk sama papa nya." Balas Eliza tanpa mengalihkan pandangan nya dari majalah yang ia baca.

Mata Michael berbinar, "dengan senang hati aku menyelesaikan ini semua demi hadiahku, tunggu kamu El, gak akan aku ampuni kamu malam ini."

***

"Bagaimana?"

"Kami sedang berusaha mencari celah, nyonya. Bapak selalu bersama dengan wanita itu dan tidak pernah meninggalkan nya, jadi agak sulit untuk mendekat."

Clara mengepalkan tangan nya, "sialan! Tuangkan aku bir." Suruh nya

Holywings tempat club ternama di Jakarta yang menjadikan tempat Clara untuk menenangkan diri dari masalah rumah tangga nya dengan Michael.

"Lo gak mau gugur in aja tuh anak?" Ucap Adam, teman minum Clara

Clara berdecih, "lo pikir kenapa gue memutuskan untuk hamil, biar Michael ga ninggalin gue dan mau bertanggung jawab sama bayi sialan ini."

"Lo pikir dia bakal sebodoh itu apa? Dia gak bakal ketipu sama tipu muslihat yang lo buat Ra,"

Clara tersenyum licik, "itu gampang bro, gue tinggal bilang sama mertua gue kalo lagi hamil anaknya, pasti mertua gue bakal seneng denger hal ini."

Adam menggelengkan kepala nya tidak habis pikir.

"Walaupun mertua lo setuju, belum tentu Michael mau," ucap Adam lagi memberi masukan kepada wanita keras kepala di depan nya ini

"Terus kalo gitu nanti siapa yang bakal tanggung jawab?" Tanya Clara menatap Adam, "lo mau tanggung jawab?"

"Kan emang harusnya gue, itu anak gue Ra!"

***

Jangan lupa vote dan komen nya maniz! 😘

Besok aku update lagi kalo yang vote rame! 50 vote for next chapter!

See you!

Sexy Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang