chapter 5

196 10 0
                                    

Jam istirahat

Kini semua penghuni kelas, satu persatu keluar untuk sarapan.

"Kami duluan yah, Neen," pamit Keyfa dan Disti sambil melambaikan tangannya.

"iya, hati-hati," ujar Nazneen membalas lambaian kedua temannya itu.

Saat diperjalanan , Nazneen bertemu dengan Uzma.  

"Hai, kak," sapa Uzma

"Ehh ... Uzma."

"Kakak juga mau pulang?" tanya Uzma

"iya,"  jawab Nazneen sambil tersenyum, menampakkan lesung pipinya.

"barengan yuk, kak," ajak uzma

"Yaudah, yuk," balas Nazneen menyetujui.

**********

Setelah sampai, mereka langsung memasuki rumah sambil mengucapkan salam.

"aku ke kamar dulu yah kak, mau cari sesuatu. Nanti aku nyusul," tutur Uzma.

"Yaudah, kakak duluan yah."

Saat memasuki dapur, Nazneen melihat Gus Fariz yang sedang menyantap sarapannya.

"Kakak makan juga," ucap Nazneen berbasa-basi.

"hem ...," jawab Gus Fariz yang masih fokus pada sarapannya.

karena bingung mau bicara apa lagi, Nazneenpun bergegas menarik kursi yang berhadapan dengan Gus Fariz, lalu mengambil makanan. Hanya ada keheningan yang menemani kedua sejoli itu. Gus Fariz masih fokus dengan makannya tanpa berniat melirik ke arah Nazneen.

"Assalamualikum kak, bang." Salam Uzma

"walaikumsalam," jawab Gus Fariz, dan Nazneen bersamaan.

"Lah kok hanya diam-diaman aja?" tanya uzma

"ngak baik makan sambil bicara, dek," jawab Gus fariz

"oh iya, yah," ujar Uzma sambil nyengir.

Setelah selesai sarapan, Gus Fariz pun beniat bergegas pergi.

"Lah, kok abang udah aja. Uzmakan baru datang."

"Kamu aja yang lambat datangnya," balas Gus Fariz

"Abang disini aja dulu, temani kak Nazneen dan Uzma makan. Lagipula  abang belum ada kelas," ucapnya sambil memohon.

"Abang ada urusan."

"Urusan apa?" ucap nya polos

"Anak kecil nggak usah ikut campur." ucap Gus Fariz sambil mengacak jilbab Uzma gemas.

"Iihhh ... abang, jangan diacak jilbabnya!" seru uzma kesal.

Nazneen yang melihat keakraban kedua saudara itu, tersenyum. Jarang sekali Nazneen melihat Gus Fariz tersenyum.

"Aku harap, kakak juga bisa tersenyum karena aku. Namun, saat ini aku sedang berusaha buat kakak bisa nerima aku dulu," ungkapnya dalam hati sambil tersenyum paksa.

Gus Fariz pun bergegas pergi. Namun, sebelumnya ia melirik ke arah Nazneen yang sedang tersenyum. Gus Fariz lalu merubah mimik wajahnya menjad datar. Saat gus fariz benar-benar telah pergi, mereka pun melanjutkan sarapannya.

************

Sebelum ke kelas, terlebih dahulu Nazneen bergegas ke kamar untuk mengambil peralatan yang lupa dibawanya.

Ceklek ....

Nazneen melihat Gus Fariz yang sedang mencari sesuatu, lalu menghampirinya.

"Kakak cari apa? Mau aku bantu?"tawar Nazneen

Gus Friz melirik ke pemilik suara itu.

"Tidak perlu," jawab Gus Gariz sambil melanjutkan pencariannya.

"Siapa tau aja aku tau," sahut Nazneen masih menawarkan diri.

"Saya bilang tidak perlu!" jawab Gus Fariz dengan suara yang ditekan. membuat Nazneen merasa takut. Nazneen pun bergegas mengambil barangnya, karena tidak mau menambah keruh suasana.

"Kalau gitu, aku duluan yah, kak." ucapnya sambil tersenyum tulus.

"Assalamualikum." Lanjutnya.

"walaikumsalam," jawab Gus Fariz masih mencari.

Cintai Aku GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang