Chapter 9

229 17 4
                                    

Tanpa sepengetahuan Nazneen, ternyata Gus Fariz tidak tertidur. Gus Fariz mendengar kalimat yang diucapkan Nazneen.

"Apa maksudnya?" ucap Gus Fariz dalam hati dengan masih memejamkan mata.

Kondisi Gus Fariz sudah mulai membaik, Nazneen sangat telaten dalam mengurus Gus Fariz. Saat ini Nazneen sedang berada di dapur, setelah selesai memberi makan siang pada Gus Fariz.

"Nduk, gimana keadaan Fariz?" tanya ibu nyai

"Alhamdulillah, Ummi udah membaik."

"Alhamdulillah."

"Umi, Nazneen mau bicara sama umi," seru Nazneen

"Kita duduk dulu, Nduk," ajak bu nyai

"Jadi gini Umi, setelah Nazneen pikir Nazneen ingin meneruskan sekolah Nazneen. Nazneen mau kuliah Umi, tapi Nazneen akan melanjutkan pendidikan Nazneen di bandung," ujar Nazneen berhati-hati. Bu nyai tersenyum mendengar pernyataan menantunya.

"Umi udah tau dari Abi, tapi kenapa tidak di Jakarta saja Nduk?" tanya umi

"Nazneen ingin kuliah di kota kelahiran Nazneen umi. Nazneen akan tinggal dirumah ibu selama kuliah," balas Nazneen mencari alasan.

"Umi ngak bisa ambil keputusan Nduk, suamimu yang lebih berhak. Umi selalu dukung apa yang ingin kamu lakukan, selama itu baik," jelas Bu Nyai bijaksana sambil memeluk menantunya itu.
'Maafkan Nazneen umi," ucap Nazneen dalam hati

***********

Saat ini Nazneen sedang menuju ke kamarnya untuk meminta izin pada suaminya. Bukan tanpa alasan, Nazneen melakukan ini untuk membebaskan Gus Fariz dari dirinya. Nazneen tidak ingin menjadi seorang penganggu.

"Kak," panggil Nazneen.

"Hem," jawab Gus fariz. Saat ini Gus Fariz sedang  duduk sambil membaca kitab. Nazneen bergegas mendekati Gus Fariz.

"Kak, aku mau bicara sebentar sama kakak," ujar Nazneen.

"hemm ...." Lagi-lagi dibalas deheman oleh Gus Fariz.

Lalu Nazneen menarik napas ....
"Aku mau minta izin ke Kakak, untuk kuliah," jelas Nazneen .

"Hemm ...," balasnya.

Nazneen tersenyum
"Aku akan kuliah di Bandung."

Seketika membuat Gus Fariz berhenti, lalu melihat ke arah Nazneen.

Nazneen tersenyum kembali.
"Kakak tenang aja, setelah aku pergi tidak akan ada lagi yang menganggu hidup kakak. aku akan kuliah sekitar emapat tahun di Bandung, itu bisa menjadi alasan kakak buat cerain aku," ucap Nazneen. Seketika membuat Gus Fariz mematung di tempat.

"Gimana, Kak?" tanya Nazneen. Namun, Gus Fariz hanya terdiam.

"Diam tandanya setuju," ucap Nazneen menahan tangisnya.

"Aku pergi dulu, Kak mau bantu Umi beres-beres," serunya langsung berlalu pergi.
Nazneen tidak pergi ke dapur, dia pergi ke tempat yang biasa dia datangi.

"Apa keputusanku salah, Ya Allah? tanyanya dengan deraian air mata.

********

Setelah mendengar ucapan Nazneen, aku tidak tau harus berbuat apa. Ada rasa sesak setelah mendengar kata cerai dari mulutnya. Aku pun beranjak untuk menenangkan pikiranku.

"Riz, ente kenapa?" tanya ustad galih

"Ane, ngak apa-apa," balas Gus Faris.

"Ente ngak pintar bohong sama ane."

"Nazneen akan kuliah di Bandung," serunya dengan nada sendu

"Lalu, kenapa ente sedih. Bukannya ente senang yah?" tanya ustad Galih.

"Ane ngak tau," balasnya sambil menunduk.

"Riz, ada yang ingin ane beritahu ke ente."

"Apa?" tanyaku menaikkan kepalaku.
Ustad Galih mengeluarkan sebuah buku, semacam buku diary.

"Itu buku diary siapa?''

"Ini buku diary milik Nazneen" balasnua, seketika membuatku kaget.

"Lhoo ... kok bisa ada di ente?"

"Jadi, ane dapat buku ini dari santriawati teman Nazneen."

Flash back

"Key, apa kita kembalikan aja yah diary Nazneen?" tanya Disti.

"Aku sih mau-mau aja, tapi aku ngak tega liat Nazneen. setiap dia baca diary ini, pasti selalu nangis."

Ternyata ada yang mendengar pembicaraan mereka berdua. Yah, Ustad Galih mendengar pembicaraan mereka berdua.

"Ekheemm ... assalamualaikum,"

"Wa-laikumsalam ...,"  balas keduanya.

"E-ehh, us-tad." Nyengir Disti.

"Ane dengar itu diary milik Ukhti Nazneen, benarkah?" tanya Ustad Galih.

"I-iya, Ustad," jawab keyfa gugup.

"kalau begitu, biar Ane yang kembalikan," seru Ustad Galih sambil menyodorkan tangannya. Mau tidak mau, mereka memberikan diary itu. Lalu pamit.

Flash back of

"Ente tau, kalau Nazneen anak broken home?" tanya Ustad Galih, seketika membuat Gus Fariz kaget.

"Broken home? Bukannya ayah Nazneen meninggal bersama ibunya?"tanya gus fariz.

"Bukan, itu adalah ayah tiri Nazneen. ibu dan papa Nazneen berpisah saat umur Nazneen 14 tahun. Nazneen dan ibunya mendapatkan perlakuan kasar dari papanya. Bukan hanya itu, ibu Nazneen dituduh selingkuh oleh papanya. Namun kenyataannya papa Nazneen lah yang selingkuh. Lalu, papa Nazneen memberitahu kebohongan itu kepada keluarganya, membuat ibu Nazneen sangat dibenci di keluarga papanya. ibu Nazneen hidup sebatang kara. sehingga tidak ada yang membelanya. Ibu Nazneen akhirnya meminta cerai kepada papa Nazneen. Sejak saat itu, ibu Nazneen berusaha keras untuk menghidupi dirinya dan juga Nazneen. Hingga saat ibunya telah merintis usaha, salah satu rekan kerja ibunya ternyata menyukainya. Sejak ibu Nazneen menikah, sejak itulah Nazneen dapat merasakan kembali kasih sayang seorang ayah," jelaa Ustad Galih panjang lebar.

"Ja-di Nazneen ...," ujar gus Fariz, namun langsung dipotong.

"Iya, Nazneen butuh ente. ente seharunya tidak memperlakukan Nazneen seperti itu. Ente mungkin tidak mencintai Nazneen, tapi setidaknya ente tidak bersikap seperti itu."

"Apa maksud ente?" tanya gus fariz

"Ane sering melihat Nazneen menangis sendiri di taman pesantren. Dia sering berbicara sendiri. Sampai, dia mengatakan dia lelah untuk berjuang,  dan akan pergi. Ente tau, Nazneen sangat mencintai ente, tapi kenapa ente tidak bisa membuka hati ente sedikit saja untuk Nazneen." Gus fariz terdiam mendengar penuturan sahabatnya itu.

"Ane dukung keputusan Nazneen untuk pergi," ucap Gus Galih lalu meninggalkan Gus Friz seorang diri.

***********

Sepulang solat isya Gus Faris menuju ke kamar untuk beristirahat. Gus Fariz melihat Nazneen sedang memasukkan pakaiannya ke koper.

"Aku seakan ingin mencegah, tapi aku tidak bisa melakukannya. Aku hanya memperhatikan setiap gerakannya. Ada rasa tak rela saat dia mengatakan akan kuliah di Bndung." Pernyataan itu tiba-tiba langsung munvul dibenak Gus Fariz.

Huffftt ....

Gus Fariz pun keluar untuk mengambil minum sambil menenangkan pikiran. 30 menit kemudia di kembali ke kamar dan mendapati Nazneen sudah tertidur pulas. Karena merasa lelah di pun ikut tertidur.

Jangan lupa bantu Votenya❤

Cintai Aku GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang