"Di dunia ini masih ada yang mustahil, yaitu kamu." - Amor Cantika
***
Langkah Caca mendadak terhenti, senyumnya kembali merekah cerah saat kedua mata Caca kembali menemukan sosok Adam tengah berdiri menghadap pada rak buku, pria itu sedang membaca buku di sana.
Setelah mengitari beberapa lorong perpustakaan, Caca melihat Adam di lorong keempat. Sebelum melangkah mendekati Adam yang sedang berdiri sambil membaca buku di dekat lorong, gadis ekspresif itu merapihkan rambut pendeknya agar terlihat cantik di mata Adam.
Lalu, dia menarik napas pelan. Ya, Caca sedang menyiapkan mental keberanian. Caca ingin mengungkapkan sesuatu kepada Adam.
"Bismillahirrahmanirrahim. Caca pasti bisa! Kali ini pasti diterima!" kata Caca sangat percaya diri.
Caca hampir melangkah, namun Adam tiba-tiba saja menaruh buku yang dibacanya. Lalu pria itu pergi ke rak buku yang lain.
"Yah.. Adam!! Pergi lagi.. pergi lagi," desah Caca dengan raut wajah sungguh kecewa. Lagi-lagi Adam pergi dari tangkapannya.
***
Caca, dia kembali lagi dengan api semangat yang berkobar begitu besar. Dia bisa menemukan Adam, pria itu masih berada di tempat yang sama. Adam sangat gemar membaca buku, ia senang berada di perpustakaan.
Kini, ia masih berada di perpustakaan. Pria itu tetap berdiri sambil membaca buku yang berada di tangannya.
Caca berdehem beberapa kali guna untuk mengetest tenggorokan dan suaranya. Setelah merasa bahwa suaranya sudah terasa baik lalu gadis itu menghembuskan napas sekali lagi, ia melangkah mendekat ke tempat Adam berdiri, Caca menengok pula ke arah kanan dan kiri.
Di sisi lain, Adam dapat merasakan kehadiran Caca yang ia pun sudah tahu bahwa gadis itu sedang ingin mengganggu ketenangannya lagi.
Meskipun Adam terlihat tenang dengan dunianya, tetapi jangan harap ketenangan itu adalah suatu ketenangan yang terlihat nyaman dan tentram. Karena sosok gadis yang telah berkali-kali menyatakan cintanya pada Adam, tidak akan pernah berhenti mengganggu pria itu sampai cintanya bisa terbalas oleh Adam.
Gadis itu adalah tetangganya sendiri, Amor Cantika.
"Adam lagi apa?" tanya Caca seraya tersenyum lebar.
Caca, si gadis rambut pendek yang entah datangnya dari mana, membuat Adam semakin jenuh melihat sosoknya.
"Baca buku," jawab Adam singkat.
Mendengar jawaban Adam yang singkat semakin membuat jantung Caca berdebar kuat. Bahkan, Caca sempat diam beberapa saat sambil mematung di samping Adam yang benar-benar tak ingin melihat dirinya.
"Adam, Caca mau ngomong sama Adam," ujar Caca sedikit gugup.
"Hmm.." Adam tetap saja tidak merespon lebih selain berdehem pelan, dengan posisi menghadap ke rak buku.
Karena merasa kurang puas dengan balasan Adam, Caca melakukan hal yang membuat Adam bisa menoleh ke arahnya.
Gadis penuh keberanian itu menyentuh lengan Adam dengan jari telunjuk kanannya. Dia menekan-nekan lengan Adam dengan telunjuknya sampai pria itu dapat melihat ke arah Caca. Caca ingin Adam bisa fokus melihat dan mendengarkan kesaksiannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/247629817-288-k300043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Awas Nanti Jatuh Cinta (SDH TERBIT)
Novela JuvenilAwas Nanti Jatuh Cinta sudah terbit di Penerbit Lovrinz, manteman🤍🤍🤍 . . . "Yang lo suka itu cuma gue. Jadi, lo nggak boleh suka sama orang lain." - Adam Pramudya "Kesalahan terbesar dalam hidup Caca adalah jatuh cinta sama Adam." - Amor Cant...