04 - Caca, gadis menakutkan!

466 139 200
                                    

Singkat saja, aku menyukaimu saat pertama kali kita bertemu.” – Amor Cantika


***

Adam menoleh ke belakang. Ah, bukan menoleh, tapi mendekatkan telinganya ke belakang. Moza bingung, apa yang sedang ingin Caca bicarakan pada Adam?

“Adam suka sama Caca, nggak?” bisik Caca ke Adam.

“Nggak,” jawab Adam dengan jelas.

Caca menghembuskan napas kasar. Sementara Moza, ia akhirnya paham dengan apa yang sedang Caca alami sekarang. Lalu Moza menepuk-nepuk punggung Caca, gadis itu ikut prihatin dengan Caca.

Di depan mata Moza, tanpa perasaan Adam secara terang-terangan mengatakan bahwa pria itu tidak menyukai teman baiknya.

“Yang sabar. Terus sekarang lo udah nyerah?”

“Nggak lah, Za! Gue nggak akan nyerah sampai Adam bisa sadar sama perasaannya buat gue,” jawab Caca berubah menjadi Caca yang semangat.

Bahkan, ucapannya tadi bisa terdengar oleh Adam sendiri. Jarak antara bangku mereka sangat dekat, hanya dibatasi oleh satu meja Caca dan juga Moza. Adam pasti bisa mendengarnya, tapi ia pura-pura tidak mendengar apa pun yang sedang dibicarakan kedua gadis di belakangnya.

“Bagus! Itu baru Caca yang gue kenal!” Moza ikut tersenyum melihat sikap pantang menyerah temannya.

“Hmm.. gimana kalau kita pake cara lain?” saran Moza.

Caca pun menoleh ke arah Moza dengan wajah yang mulai sedikit cerah, tidak semendung tadi.

“Cara? Cara.. cara.. cara..” Caca menggaruk rambutnya sambil berpikir.

“Oh iya! Gue harus cari cara buat bikin Adam suka sama gue kan, Za?” pungkas Caca dengan suaranya yang bising.

Moza memetik jarinya, sambil tersenyum bangga melihat Caca yang mengerti akan maksudnya.

“Iya, betul banget! Kan, lo sendiri yang cerita sama gue kalau selama lo suka sama Adam, yang lo lakuin cuma gitu-gitu aja. Pasti Adam bosen lah dengernya juga. Tiap hari yang lo lakuin nyatain cinta terus. Gue yakin, Adam itu pengen lo lebih berusaha sekali lagi. Dia nggak butuh kata-kata, tapi dia butuh sebuah usaha yang nyata, Ca,“ ucap Moza mulai serius.

Caca menatap punggung Adam, dia sedikit bimbang. Apakah Adam benar-benar ingin melihat perjuangan Caca sekali lagi?

“Lo yakin, Za?” tanya Caca tanpa menoleh ke arah Moza. Dia tetap menatap Adam yang duduk di depannya tanpa berkedip.

Seketika Moza memegang kedua bahu Caca, dia menyuruh Caca untuk menatap ke arah Moza.

Kali ini, Moza benar-benar serius ingin membuat Adam bisa menyukai Caca. Meskipun Moza baru beberapa hari berteman dengan Caca. Namun, gadis itu sangat mengetahui dengan jelas bahwa temannya itu memang sudah terlalu menyukai pria hati batu di depan meja mereka.

“Gue tau lo itu nggak mungkin nyerah! Ini udah yang ke 50 kalinya lo ditolak sama dia! Lo harus buktiin, Ca! Lo harus berani berjuang demi sebuah hati yang nggak pernah ditempati oleh satu gadis mana pun,” tutur Moza begitu yakin untuk membuat Caca kembali dengan kepercayaan dirinya.

Beberapa saat kemudian. Setelah mendengar, mengamati, melihat, serta mencerna segala perkataan Moza. Senyuman Caca kembali mekar, dia mengepalkan tangannya sambil tersenyum lebar.

“Caca pasti bisa!! Caca pasti bisa!!” Caca berdiri dari duduknya.

Suaranya yang nyaring itu refleks membuat murid-murid kelas 10 IPA 2 menatap ke arahnya. Terkecuali Adam yang tetap tenang di bangkunya.

Caca dan Moza sama-sama berdiri di bangku mereka. Keduanya kompak mengangkat kepalan tangannya ke atas dengan semangat, sambil bersorak ria.

“CACA PASTI BISA!!”

Caca tiba-tiba keluar dari area mejanya. Dia melangkah ke meja Adam, gadis itu membuat Adam menengok bingung ke arahnya.

Apakah pada pagi hari secerah ini, Caca akan tetap mengusik ketenangannya? Pikirnya begitu.

“Caca pasti bisa, Adam. Caca bakal cari cara buat bikin Adam suka sama Caca,” ujar Caca dengan pedenya. Lalu gadis itu pergi keluar kelas diikuti oleh Moza yang sedang mengejarnya dari belakang.

Sedangkan Adam masih diam di tempatnya. Dia mengerutkan kening saat mendengar ucapan Caca tadi. Entah sampai kapan Caca akan terus mengganggu hidupnya. Ataukah seorang Caca memang ditakdirkan untuk selalu mengganggu Adam setiap hari?

Adam terdiam sebentar. Dia menutup bukunya, pria itu berpikir sebentar. Perkataan Caca tadi seperti hal yang menakutkan lagi bagi Adam.


..

Spam komen kalau kalian suka💙💙

Jangan lupa vote juga❤️❤️

FOLLOW INSTAGRAM :

aerieslil
adamp.ramudya
amor.cantika

.

.

FOLLOW TIKTOK :

disinilil
.

.

AWAS NANTI JATUH CINTA

by Lilyefrianaa

.

.

Catatan Lil

Cerita ini mengandung keUwuan yang tak terhingga. Perjuangan tak terbalas. Harapan yang sia-sia. Dan bau-bau cinta segitiga. Bersama dengan para sahabat, mereka berenam akan berbagi tawa bersama sampai-sampai berlinang air mata.

Awas Nanti Jatuh Cinta (SDH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang