raina vs wira

23 2 0
                                    

hay..hay..hay!
assalamualaikum..gimana nih kabarnya? jaga kesehatan yah semuanya.
maaf yah aku lama baru up lagi..soalnya gak mood terus masih cari ilham untuk part ini wkwkwk.
masih nunggu kan cerita padat cair? moga masih yah..jangan bosan loh:|
oh iya..mampir juga dicerita aku yang lain "A D R I A N" oke.
lets read!

🌸〰🌸
"janganlah terlalu membenci sesuatu,boleh jadi sesuatu tersebut akan sangat kau cintai begitupun sebaliknya"

***

"

lain kali datang tepat waktu.jangan mentang mentang kalian bukan anak sekolah sini jadi mau mau kalian!"jelas ustad irham saat dilewati oleh 3 orang anak al azhar yg telat masuk ruang ujian.yah..mereka reva,fadil,dan...hayoo siapa? udah tau kan..iya wira.
mereka bertiga pun mengangguk mendengar sindiran ustad irham dan langung duduk.

ustad irham yang memerhatikan bagian deretan bangku ujian raina dan anak al azhar yang telat barusan ada keganjalan pun langsung berjalan kearah mereka.
"R-e-v-a A-n-dara!"eja ustad irham yang membaca id card reva di jilbabnya.reva pun sontak salting"emm..i..iya ustad?"tanya reva agak takut.
ustad irham memicingkan matanya dan menatap reva. reva dibuat kikuk. "nih ustad ngapa sih? gue buat salah emang yah? kesel banget diliatin kek pencuri gitu..untung ganteng!"batin reva.
"ke..kenapa ya ustad?"tanya reva memberanikan diri.
"no urut bangku kamu berapa?"tanya datar ustad irham.
reva pun refleks melihat ke jilbabnya dan membaca no urutnya."em..38"jawab reva polos.
"yang kamu duduki ini..no berapa?!"tanya ustad irham lagi.
reva pun berbalik kearah sandaran belakang kursinya dan membaca no urutnya"ehehe..37 ustad"ucap reva cengar cengir. ustad irham menggelengkan kepala dan menatap wira yang mengerjakan ujian dengan santai dan datar tentunya.
"Ahmad a-l-wira!"panggil ustad irham sambil membaca id card milik wira.wira pun menoleh ke ustad irham dengan datar tanpa menjawab sedikitpun."bertukar dengan reva! bangku kamu no urut 37 kan!"pinta ustad irham tegas. wira langsung berdiri dan bertukar tempat dengan reva tanpa berbicara dan menjawab ustad irham.yah begitulah wira..bukan dia tidak punya adab ataupun sopan santun.di prinsipnya..dia akan bicara atau menjawab jika ditanya..dan itupun akan menjawabnya dengan singkat..karena wira malas berbicara panjang lebar. barusan ustad irham hanya memerintah wira bukan menanyai wira jadi dia tidak salah bukan jika tidak menjawabnya..

ustad irham pun kembali ke depan dan duduk memantau dari monitor komputernya..mana siswa yang sudah selesai mengerjakan ujian mana belum.

wira dan raina kini duduk bersebelahan.jangan ditanya raina kenapa sekarang..raina seperti orang frustasi ia menutup mukanya stengah seprti orang yang sedang pusing. wira juga 11 12 perasaan dan keadaannya dengan wira namun ia menyembunyikannya dibalik wajah datarnya.putri yang melihat wira dan raina hanya menahan tawa apalagi melihat raina yang gelisah dan beberapa kali mengganti posisi duduknya seperti orang cacingan.

setengah jam pun berlalu..hampir seluruh siswa sudah selesai dan di kelas 12 MIA 3 tinggal beberapa orang.kemudian beberapa menit kemudian kelas hampir kosong dan menyisakan 5 orang. raina,putri,reva,fadil dan wira yah mereka agak lama mengerjakan karena telat masuk tadi dikelas. namun sebenarnya raina bisa saja sudah selesai dari tadi namun karena pikirannya kacau dan moodnya hancur.sia2 sudah ia belajar untuk mapel ujian hari ini.
ustad irham yang mengontrol dari layar komputernya melihat putri dan fadil sudah selesai namun belum keluar dan masih duduk.
"putri?! fadil?! kenapa masih disini?! mau ujian lagi?!"ucap ustad irham dari depan. putri dan fadil pun kaget dan menggeleng cepat lalu bersegera keluar kelas.
"na' gue tungguin didepan!"bisik putri pada raina dan berlalu pergi.
tinggalah reva,wira dan raina sekarang.namun reva pun akhirnya selesai, "yeay! alhamdulillah selesai! lu berdua semangat ye!" ucap reva girang dan melewati raina dan wira. sedang wira hanya menatap dingin reva membuat reva bergidik ngeri.

15 menit pun berlalu,wira dan raina sama sama di no terakhir namun masih memastikan ingin menjawab yang mana karena soalnya sangat mengecoh.
"raina?!"panggil ustad irham. raina pun sontak menoleh"na'am ustad?" tanyanya." ustad mau ke kantor dulu.. kalau sudah selesai jangan keluar dulu..tunggu ustad balik..kamu juga wira!"jelas ustad irham dan dijawab anggukan oleh raina sedang wira yang namanya dibawa bawa pun hanya menatap dingin ustad irham yang berlalu pergi.
"ustad kasih amanah kalian pantau mereka karena mereka berdua saja dikelas.tapi dari luar saja! jangan masuk!"pinta ustad irham pada putri fadil dan reva yang berdiri didepan kelas.

5 menit kemudian.
Brakk!

raina yang fokus membaca ulang soal ujian yang telah ia jawab langsung kaget karena suara pukulan meja disampingnya..yah dia wira yang memukul meja.

"lo apa apaan sih?!"tanya raina kesal melihat tingkah wira.
wira hanya menoleh menatap dingin raina dan tidak menjawab lalu hendak berlalu.
"mau keman lo?!! gak boleh pergi dulu!! lo gak denger tadi ustad kasih amanah!"jelas raina kesal. wira mengehela nafas kasar"bodo amat!".ucap wira dan hendak berlalu namun terhenti saat raina menarik tas nya dari belakang."lo punya telinga gak sih?! kita dikasih amanah! mau jadi orang munafik lo gak jalankan amanah!"ucap raina dan menatap sengit wira.

wira pun menoleh kebelakang dan kini mereka berdua berhadapan.

"munafik?!"tanya wira.

"iya kenapa, gak suka? emang orang munafik kan yang gak jalankan amanah!"ucap raina dengan nada tinggi.

"jangan asal mengartikan ciri ciri orang munafik kalau gak paham!"jelas wira menatap elang raina.

"dih?! sok tau lo! udah yah...gue tuh kesel banget sama lo dari tadi pagi mood gue hancur, trus tadi lo main segala pukul tuh meja bikin gue naik darah tau gak!"bentak raina mengeluarkan unek uneknya.

"lo kira gue pukul meja tuh gara-gara apa hah?! gue frustasi, semua perjuangan gue belajar buat mapel hari ini ambruk gara-gara siapa?! lo!"jawab wira tak kalah kesalnya.

raina membulatkan matanya. "gara gara gue?! keganggu juga konsentrasinya nih orang?" batin raina.
"kok lo nyolot! lo kira gue gak kesel apa?!"balas raina.

"yang nyolot dari tadi itu siapa??!"bentak wira.

putri,fadil dan reva yang melihat pertengkaran mereka berdua hendak masuk namun takut dengan ustad irham.
"elo lah!! dasar batu!!"bentak raina. wira berusaha mengontrol emosinya entah kalau cowok yang berhadapan dengannnya saat ini mungkin sudah dihajarnya.
wira pun menarik nafas panjang sambil menutup mata lalu berlalu pergi meninggalkan raina.
"eh wir mau kemana lo?! nanti ustad irham marah klo lo pulang!"ucap fadil yang menahan lengan wira. wira pun menepis tangan fadil"gak! bilang sama ustadnya..gue gak bisa jagain kelasnya bareng CEWEK NYOLOT!!"ucap wira yang mengarah kedalam kelas pada raina yang berdiri dengan wajah memerah karena emosi.
wira pun pergi.
raina yang mendengarnya benar benar naik pitam dan hendak mengejar wira namun dihadang oleh putri."na! udah ih!! kayak bocah aja!! lo udah mau kuliah masa bertengkar mulu!! udahhh na' kerjain aja ujian lo!!"pinta putri tegas yang menahan tubuh raina.
raina menghela nafas panjang"eh dli!! lo bilangin ke temen laknat lo itu!! masalah gue sama dia belun selesai!"ucap raina pada fadil dan langsung masuk kekelas dan mengerjakan ujian.sedang fadil hanya mengangguk pasrah dengan ucapan raina.

"wihh ngeri bat yak kalo raina maarah! kek singa ngamuk! tapi cantiknya gak ngilang tawuu!"ucap reva dan langsung di toyor oleh putri.
"lo ngehina apa muji?!"tanya putri. "dua2nya sih!"jawab reva dan fadil pun langsung tertawa mendengarnya.
"RAINA!! ORANG CANTIK SABAR!"teriak reva menyemangati raina.raina hanya tersenyum."GITU DONG SENYUM..NANTI D.O MARAHIN GUE LAGI KALO LIAT ISTRINYA SENSIAN MULU!"teriak putri.
raina tertawa kecil dari dalam dan moodnya agak membaik sedikit ketiika mendengar putri membawa nama d.o untuk menyemangatinya.

hayo loh!.
gimana nih? seru gak!?
maaf yah typo bertebaran.
jangan lupa vote dan komennya yah..
supaya aku rajin up!

stay health and always happines.

salam author.

padat dan CairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang