Triiiiiiiiingggg!Jam weker berbunyi nyaring di sebuah kamar bernuansa abu2 putih, tangan kekar itu Meraba dengan malas untuk mematikan alarm Yang berbunyi.
"Huahh rasanya aku tidak ingin ada hari ini" ucapnya pelan sambil menguap, suka tidak suka ia menyeret kakinya menuju kamar mandi. Masih dengan mata terpejam dan kantuk ia mulai menggosok giginya dan bersiap siap mandi.
"Ouh yatuhan mengapa engkau tidak melewatkan hari ini saja" keluh taeyong sambil menatap dirinya di pantulan cermin.
Disaat sedang menatap cermin bayang bayang jennie yang tersenyum lebar seolah olah mengejeknya ituselalu terngiang ngiang di kepalanya.
"Yakkk!!! Bocah sialan kenapa kau selalu tertawa remeh di dalam pikiran ku!!! Semua ini gara gara kau!!" Teriak taeyong pada bayangan jennie yang terpantul dalam cermin.
"Aku mohon bersikap lah seperti anak anak yang lainnnya, jennie kau terlalu keras kepala" ucap taeyong pasrah.
Taeil mengambil napas dalam-dalam menatap tiga orang yang terduduk di depan nya. Ia melirik sebentar ke arah taeyong duduk di sampingnya sambil menyilangkan tangan di dadanya sambil memasang tampang sedatar mungkin.kemudian menatap banyaknya makanan yang dibawa oleh "tamu taeyong" ini. Dan taeil pun hanya bisa meneguk air liur nya sendiri.
"Kenapa ini semua diserahkan kepada ku bukan kah ini tugas nya? Bukankah perjanjian nya aku hanya menemaninya saja bukan juru bicaranya!!"gerutu taeil dalam hati.
"Jennie apakah ini calon menantu eonma? Menurut ku pria yang duduk sambil menyilangkan tangannya lebih tampan" bisik eonma jennie.
"Eonma memang dia calon menantu eonma yang tampan itu, kalau yang ini namanya pak taeil" bisik jennie kepada ibunya.
"Ahhhhh Baguslah, kukira dia yang menjadi calon suami mu"bisik eonma nya lagi.
"Itu tidak mungkin, eonma Coba kau lihat dia baik baik tampan bukan? Rahang tegas matanya tajam seperti appa persis" bisik jennie sambil menunjuk nunjuk ke arah taeyong, sedangkan yang ditunjuk hanya buang muka.
Menyadari suasana yang sunyi dan tidak nyaman taeil mulai berdehem
"ekhemmm bisa kita mulai semuanya?" Tanya taeil dengan menunjukan senyum kaku.
"Baiklah, pasti calon menantuku itu malu malu sampai sampai dia tidak mau berbicara secara langsung dengan kami" ucap eonma jennie percaya diri.
" Ouh iya perkenalkan namaku Kim Sandara. Aku adalah ibunya kim Jennie, panggil saja aku nyonya Kim atau nyonya sandara jangan panggil aku ajhummna oke karena aku belum terlalu tua. dan perkenalkan ini adalah tuan GD ayahnya jennie dia itu orangnya nya sangat dingin Dan jarang bicara"kata eonma nya.
"Emm sebenarnya tujuan saya mengundang tuan dan nyonya adalah untuk..."
"Pertunangan kan ?kami sudah mengetahui nya bahkan jennie sudah bercerita banyak mengenaimu jadi silahkan tentukan saja hari baiknya" jawab nyonya Kim memotong pembicaraan taeyong.
Taeyong menatap sebal ke arah jennie, sedangkan gak bisa ditatap hanya tersenyum.
"Emm maaf sebelumnya saya memotong pembicaraan Kalian, jadi tujuan sebenarnya kami mengundang tuan dan nyonya adalah untuk membicarakan tentang sikap aneh jennie yang yang suka membuat onar dan tidak menghormati guru lee. Jennie juga sering membolos di saat pelajaran matematika dan juga IPA bahkan ia berani menjawab semua perkataan guru dengan tidak sopan, dan yang terakhir adalah guru Lee tidak nyaman dengan cita-cita yang ditulis oleh jennie Ehmmm karena jennie menulis guru Lee di dalam impian ny" ucap taeil susah payah. Sedangkan 3 orang yang sedang dibicarakannya hanya mengangguk saja.
"Maaf guru mon apakah kau bisa mengajak jennie untuk keluar sebentar" sambung taeyong saat ia merasa tidak tahan lagi.
"Baiklah kalau begitu, ayo jennie kita keluar dari sini" ajak taeil.
Jennie hanya mengangguk dan mengikuti langkah taeil menuju keluar ruangan.
Taeyong masih mengawasi jennie sampai benar benar keluar dari ruangan yang mengunci pintu rapat-rapat.
"Yahh sejak awal aku sudah menyadari apa maksud perkataan teman mu itu guru Lee, dan kami juga sudah tau maksud kau mengundang kami kesini"ujar tuan Kim memecah keheningan. Taeyong menatap ke arah kedua orang yang duduk didepannya ini, sudah tidak ada ekspresi konyol lagi.
"Guru lee, kami harap kau bisa membimbing jennie untuk menjadi lebih baik lagi, ya mungkin kedengaran ny sedikit aneh tapi memang kalau jennie itu anak yang sedikit berbeda dari yang lain nya. Bahkan kita tidak bisa memprediksi perlakuan apa yang akan dia buat" lanjut tuan Kim
"Memang benar tuan kim, saya pun menyadari dan merasakan nya sendiri" desah taeyong. " Tetapi jika masalah impian nya itu saya merasa terganggu dan tidak nyaman, Jika hal itu diketahui di seluruh sekolah ini maka hal itu akan mengancam posisi saya sebagai guru. Saya mohon bantuan nya tuan Kim dan nyonya Kim untuk berbicara mengenai hal ini kepada jennie"jelas taeyong.
"Memang nya apa yang salah dengan impian Putri ku itu?" Tanya nyonya Kim tak terima.
"Maaf tapi bagiku itu sedikit aneh, seakan-akan jennie itu terlalu terobsesi pada hal yang harus menjadi milik nya. Aku takut jika hal ini menggangu mental nya" kata taeyong ragu. "Dan dia juga sering salah tangkap apa yang orang lain bicarakan kepada nya, dia selalu menyebut diriku itu sebagai miliknya atau apalah itu dan hal itu membuat saya sangat tidak nyaman"
"Dan aku menangkap pembicaraan mu ini bahwa kau menyatakan putriku itu tidak waras?" Tanya nyonya Kim penuh selidik.
"Emm maaf bukan begitu maksudku" ucap taeyong tak enak hati.
"Maaf guru Lee kau akan menarik ucapanmu itu jika kau sudah melihat ini" kata nyonya Kim sambil menyerahkan sesuatu kepada taeyong. "dan satu lagi kau tidak akan menganggap putriku itu tidak waras jika kau sudah mengenal nya dengan baik"ucap nyonya Kim emosi dan dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Maafkan aku atas sikap istriku tuan Lee" kata tuan Kim sembari menyusul istrinya keluar.
"Ya Tuhan apa lagi iniiiiiiii" kata taeyong frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]All I Know Is Him ;Lee Taeyong✓
Ficção Adolescente[UNPUBLIS] Jennie itu gadis yang berbeda dia gadis yang ceria dan juga aneh tetapi entah mengapa dipikiran nya hanya ada satu nama yaitu