Pagi ini naruto sudah siap untuk berangkat ke sekolah, sopir pribadinya juga sudah siap. Ia tak lupa memasukkan obat kedalam tasnya. Tentu saja dengan serapan dulu. Setelah selesai ia bergegas masuk kedalam mobil.
Setibanya di sekolah, naruto menarik nafas lega masih pagi bahkan tidak banyak siswa/i yang sudah datang. Memang sekarang tidak ada cibiran entahlah jika nanti. Naruto tidak mau memikirkan itu, ia rindu sekolahnya, rindu kelasnya, rindu mantan teman dan kekasihnya mungkin?
Sasuke dan teman-temannya juga datang pagi namun naruto sudah tiba dikelas terlebih dahulu.
"Apa aku tidak salah lihat?"tanya kiba dengan mengucek matanya
"Kenapa?"tanya sasuke
"Aku melihat naruto, apa dia kembali sekolah? "tanya kiba dan membuat yang lain tak percaya juga dan segera menuju kelas mereka dan benar saja, pandangan mereka jatuh pada sosok bersurai coklat yang kini jauh berbeda dari ia memutuskan untuk tidak menginjakkan dirinya dikelas itu.
"Oh masih punya muka rupanya"ucap sasuke, namun naruto seolah menulikan pendengarannya sepertinya memandang pemandangan dari jendela terlihat lebih mengasyikkan.
"Apa kau tiba-tiba tuli?"sindir sasuke lagi ketika pemuda itu tetap bungkam
"Cih, dasar tak tau malu"ucap sasuke, naruto memang mendengarnya tapi total abai dengan perkataan itu walau hatinya sakit lebih baik ia diam tak usah meladeni sasuke yang mulai geram ditempat duduknya.
"Sudahlah dude, jangan membuang tenagamu pagi-pagi"ucap neji seraya menepuk pundak kokoh itu
Kiba melirik sekilas naruto yang begitu kontras dengan perubahan drastis dari pipi tirusnya, kulit pucat serta tubuh kurusnya, entah kenapa hatinya menjerit sakit melihat teman baiknya sewaktu kecil seperti mayat hidup, apakah ia sungguh berdosa sekarang? Apakah semua yang ia lakukan dan katakan pada naruto adalah sebuah kebenaran atau kesalahan? Kiba bingung sekali, dia bahkan mengabaikan panggilan dari shika dan berakhir shika menarik hidungnya.
"Kenapa kau banyak sekali melamun puppy? "tanya shika dan kiba hanya tersenyum saja sebagai respon.
Kelas itu gaduh ketika sakura datang dan menimbulkan masalah dan berimbas pada pemuda malang yang sudah semakin rapuh itu.
"Oh ternyata ada jalang murahan disini"ucap sakura, naruto hanya diam tak perduli dengan apa yang akan dikatakan oleh sakura. Lebih baik diam daripada menambah semuanya semakin rumit lagi pula tujuannya adalah untuk sekolah bukan untuk meladeni mereka dengan mulut besar dan busuk itu.
"Masih berani kau datang kesekolah ini sialan"ucap sakura tangannya menarik surai coklat naruto membuat sang empu meringgis kesakitan
"Apa maumu hah? Aku datang kesini bukan untuk mencari gara-gara asal kau tau, dan lagi pula ini bukan sekolah nenek moyangmu"ucap naruto menghentakkan tangan sakura dari rambutnya yang ikut rontok ditangan perempuan itu. Sasuke dan yang lain hanya menonton tak ingin ikut campur, satu orang disana menahan amarahnya dengan mengepal tangannya disaku jaketnya.
Naruto beranjak pergi dari hadapan sakura yang melihatnya dengan tatapan benci. Dia tidak perduli pada tatapan itu, lagian sekarang guru tidak masuk, maka dari itu naruto keluar dan memilih untuk berdiam diri dibawah pohon rindang di belakang sekolah seraya melihat kolam ikan yang dipenuhi ikan koi.
Sudah hampir setengah jam ia berada disana dan melupakan makan siangnya, tapi naruto tidak selemah itu ia masih kuat tidak akan tumbang hanya karna tidak makan siang hari ini lagi pula ia masih kenyang.
Sesampainya di kelas, ia tak mendapati para pencemooh itu tapi-
BYUUR
Entah siapa yang mengerjainya hingga bajunya basah kuyup dari atas hingga bawah belum lagi bau dari air itu membuatnya mual. Naruto berlari kearah lokernya tapi apa yang ia dapat?
KAMU SEDANG MEMBACA
00 : 00 (Zero 0'Clock) Season 1
Mystery / Thriller"APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN SIALAN!! " "Ak.. aku- "DASAR CALON PEMBUNUH, ENYAHLAH DARI DUNIA INI BIADAB!" ???? Yaoi In Your Area! WARNING : CERITA YAOI, BL, BOYXBOY, CERITA INI JUGA MENGANDUNG KATA2 YANG KURANG BAIK DAN BERSIFAT KASAR MOHON KEBIJAK...