CHAPTER 10 ☑️

912 64 0
                                    

“Benar tuan, portal itu dibuka dari dunia lain yang tidak kita ketahui karena itulah kita harus benar-benar waspada karena kita tidak tahu sebesar apa kekuatan yang dia miliki” jelas Sina

“Perintahkan para penyihir itu terus mengabari kita kabar terkini disana tanpa melewatkan setiap detailnya” titah Michail pada Sina

2 jam kemudian…

“Yang Mulia saya mendapat kabar bahwa portal itu mulai mengecil” ucap Sina pada Michail yang sedang berada diruangannya diMenara Sihir

“Apakah tidak ada pergerakkan dari dalam portal itu?”

“Tidak Yang Mulia, hanya saja semakin banyak warga setempat yang mendatangi lokasi portal”

“Kirim 100 prajurit kesana, jangan biarkan para warga mendekat dalam jarak minimal dua kilometer dari portal” titah Michail pada Horton yang sedari tadi berdiri diam dibelakangnya

“Baik Yang Mulia” bungkuk Horton lalu pergi

Desa Bagian Selatan

2 jam sebelumnya…

“Huft, untung saja dia sudah memperkirakan hal ini akan terjadi” gumam perempuan yang sedang berlari dengan jubah hitam yang melekat ditubuhnya yang kurus

Setelah sampai didesa terdekat perempuan tersebut bertanya pada seorang pedagang “Permisi, jika ingin keKerajaan lewat mana ya?”

“Apa anda orang dari luar benua?” tanya pedagang buah-buahan itu

“Iya saya baru disini”

“Oh, jalan menuju kerajaan tinggal lurus saja mengikuti jalan ini tapi jika berjalan kaki butuh lima hari untuk sampai. Jika anda mau besok pagi ikut saya ke kota untuk menjual hasil kebun kami” ujar pedagang itu diangguki oleh istrinya yang sedang duduk merajut

“Baiklah kalau begitu terima kasih, omong-omong letak penginapan terdekat dimana ya?”

“Disini sangat jarang ada orang asing yang datang jika ada yang datang pun pastinya tidak akan menginap jadi tidak ada warga didesa ini yang membuka penginapan. Desa selanjutnya memiliki penginapan tapi hari sudah sore kalau berjalan kaki mungkin anda akan sampai pada malam hari nona” jelas pedagang itu

“Bagaimana jika anda menginap semalam ditempat kami? Anda tenang saja itu gratis” tawar istrinya

“Itu benar, lagipula anda adalah perempuan akan bahaya kalau sendirian saat malam” sambung suaminya

“Terima kasih atas kebaikan tuan dan nyonya” balas perempuan itu tersenyum lebar

“Mari ikut saya” ajak istri pedagang tersebut sembari membereskan alat-alat sulamannya

Sesampainya dirumah…

“Ternyata suami anda adalah kepala desa nyonya?” tanya perempuan itu terkejut setelah melihat papan didepan rumah yang bertuliskan kepala desa

“Itu benar, ah kita belum berkenalan” istri kepala desa pun memanggil anak-anaknya turun

“Saya adalah Sarah dan suami saya adalah John, ini anak kami mereka kembar namanya Yue dan Xue umur mereka baru 7 tahun. Nak beri salam pada nona yang cantik ini” jelas Sarah memperkenalkan anak-anaknya

“Senang bertemu dengan anda nona” salam Yue dan Xue bersamaan

“Senang juga bertemu dengan kalian yang cantik ini” puji perempuan itu mencubit kedua pipi mereka geram

Setelah itu Sarah pun menyuruh Yue dan Xue untuk menunjukkan kamar kosong yang akan ditempati olehnya
“Nona si-“

“Panggil saja kakak Xue” potong perempuan itu

“Aku ini Yue bukan Xue” ucap Yue
“Ah maaf soalnya kalian sangat mirip”

“Namanya juga kembar” gumam Xue yang terlihat lebih pendiam dibandingkan Yue

“Kalau boleh tau nama kakak siapa?” tanya Yue sembari membukakan pintu kamar yang akan ditempati oleh perempuan itu

“Namaku Eira”

“Eira? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu tapi aku lupa” balas Yue berusaha mengingat sedangkan Eira hanya tersenyum menanggapinya

“Sudah ya kak kami tinggal kalau kakak mencari kami, kami ada ditaman belakang” pesan Yue lalu keluar dari kamar dengan menggandeng tangan adiknya Xue

UNPAID S2 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang