Chapter09

1 0 1
                                    

Ahai votmen loh Jan cuma dibaca doang_-

"Argh! Barra! Kapan sih lu mau liat gua kayak dulu lagi hah! Kapaaan!!" teriak Angel frustasi.

"Liat aja sebentar lagi Lo bakal tunduk sama gua dan gamau jauh dari gua! Barra Eka Faraghata!!" gadis itu meremas tangan nya geram.

"Hmh,saatnya beraksi" seringain gadis itu tak pudar.

***
"Arghh sial kepala gua" Barra memegangi kepala nya yang terasa ngilu.

"Baraaaa!!!"

Teriakan itu sukses membuat kepalanya tambah berdenyut,siapa lagi kalau bukan ulat bulu si angel yang gatel ganjen gajelas itu. Anjir.

"Sayang kamu gapapa kan?" teriak Angel panik.

"Berisik lo" ucap Barra dingin.

"Kok kamu gitu sih,huaaaa!"

"Lu bisa kagak kagak usah teriak!"

"Iya iya maaf bar,ini ada teh tadi dari fans kamu diluar" kata Angel sambil mengeluarkan plastik yang ia tenteng.

"Aku tuangin ya"

"Serah" kata barra dingin.

Angel pun menuangkan teh yang ia bawa ke gelas.

"Nih minum"

"Gk"

"Bar ayolah dikit aja kamu tega banget sih dikit aja hargain aku bar ini cuma teh pliisss habis ini gua bakal pergi deh ga ganggu kamu istirahat" bujuk Angel.

Barra pun mau tak mau meminum nya agar cewek di depan nya cepat cepat pergi dari hadapan nya.

"Aaa jadi BAPERR"

"Udah Sono jauh jauh dari gua"

"Yaah gak mau aku mau temenin kamu "

Nyesel. Itu yang barra rasain ngapa tadi percaya sama ulet bulu ini.

"Sini aku pijitin" kata Angel sambil mengulurkan tangan nya ke arah bahu Barra.

"Lepasin gua" kata Barra dingin.

"Ih gak papa aku iklhas kok" Angel tak melepaskan pijitan nya.

"Angeeelll!!! Di panggil Bu Tatik disuruh ke perpustakaan" teriak Nica mengejutkan keduanya.

"Gausah teriak teriak!!" Bentak Angel.

"I iya maaf"

"Ayo!!"

"Lah dia juga teriak" bisik Fita lirih,"eh eh tunggu gua nge!!"

"Lo tunggu disini sampai gua dateng jangan sampai lo bolehin cowok ataupun cewek yang mau masuk paham lo" peringat Angel pada Nica

Nica hanya melongo sebentar lalu mengangguk cepat.

***
"Haduh pala gua cenut cenut amat dah" keluh Abel sembari memijit kepalanya.

Sesampainya di UKS gadis itu berbaring dengan damai.

"Uhh gini kan enak" ucapnya sambil memejamkan mata.

"Arghh"

"Eh itu apaan!" Abel beranjak dari kasur lantas mengendap endapan sambil membawa bantal sebagai jaga jaga.

"Astaga! Lo kan si cowok kutub itu,Lo kenapa anjir?!" panik Abel melihat Barra yang menggosok tubuhnya seakan akan menghilangkan sesuatu.

"Panas goblok" umpat Barra sambil memeluk tubuhnya sendiri membelakangi Abel.

KISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang