Chapter 11

0 1 0
                                    

Huh awal yang panjang:(
Selamat membaca!

Tak ada hari bagi Abel untuk tidak menggerutu. Seperti hari ini, Minggu.

Minggu adalah hari di mana ia akan malas malasan di kamar sambil main hp. Namun kali ini ia akan pergi bersama sang suami tercintanya. padahal belum cinta.

Daripada dosa gak mengakui punya suami ganteng.

Halah. Alesan.

Pukul sembilan ia dan Barra pergi ke supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan sehari hari.

Ramai. Itu kata yang tepat untuk mendeskripsikan suasana hari ini di supermarket.

Abel menyusuri rak demi rak dan mengambil apa yang di perlukan. Gadis itu tak kesusahan karena ia sering ikut mama nya untuk belanja.

Abel sampai di tempat Snack, ia ingin membeli Snack kesukaan nya,namun snack tersebut berada  di  rak atas. mana sampai dia.

Kepala nya celingak celinguk untuk menemukan orang yang bisa membantu nya. Namun tangan orang yang berada disampingnya lebih dulu meraih snack tersebut padahal mulutnya sudah mangap dan melambai mas mas yang berada disitu.

Barra?

Barra memasukkan Snack yang ia ambil dan membawa keranjang belanja. Membiarkan Abel tertegun beberapa menit.

Emh jantung gua

Batin Abel resah.

***

Setelah adegan meresahkan tersebut mereka sudah berada di rumah. Abel tengah memasukkan bahan makanan ke kulkas sedangkan Barra sibuk dengan ponselnya di meja makan.

Gubrak!!

Kedua nya terkejut secara bersamaan. Terdengar suara kursi bergeser karna tabrakan dari arah ruang tamu. Abel dan Barra pun berpandangan sejenak lalu beranjak menuju ruang tamu dengan hati hati.

Abel membawa sapu di depan Barra. Namun Barra tak membawa apa apa. Cowok itu tampak biasa saja berbeda dengan Abel yang sedikit was was.

"Ya salam!!"

"Aaaaaaaaa!!! Maling!" Teriak Abel refleks sambil memukulkan sapu nya kearah sang suara. Dirinya pergi berlindung dibelakang Barra sembari menempelkan kepala nya ke punggung cowok itu. Tangan Abel juga tak diam ia mencengkram kuat sisi baju Barra.

"Aduh! Mata jomblo ku ternoda ma!" Teriak Andrian.

Loh kok Andrian?

Abel mulai memiringkan kepalanya untuk mengintip manusia di depannya.

"Lo!" Teriak Abel marah.

"Hehe iya gua" cengeges Andrian

"Dih ngagetin Lo" damprat Abel.

"Em iya sih tapi bisa gak itu posisi mesranya di tunda mata jomblo kita ga kuat"sindir Diki yang juga ikut aksi teriak teriak tadi.

Abel yang kepalang malu pun langsung ngacir pergi ke arah dapur.

"Ada apa" tanya Barra to the point setelah duduk di sofa ruang keluarga.

"Idih kita mau berkunjung kale kerumah kembaran kite masa lu kagak boleh"

Barra memutar bola mata malas. Bertamu sih bertamu tapi ya permisi dulu atau bagaimana lah ini? Nyelonong masuk tanpa ketuk pintu sampai membuat istri nya ketakutan. Apa istri?

"Nih minum" kata Abel sewot sambil meletakkan nampan minuman di depan mereka.

"Wih keren istri lo bar" Andrian bertepuk tangan heboh.

KISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang