25. seseorang yang di ramalkan

1.5K 196 158
                                    

Woilahh.. Baru juga ngaret sebentar, udah mau otw seminggu aja :v//mungkin lebih. Maafkeun Rim yang suka Ngaret, wkwkwk..

Oh ya.. Sekarang Rim buka Vote ya.. //karena ini buat nentuin Endingnya dengan siapa. Jadi sesuai dengan suara terbanyak :)

Aku capek guys ngeharem mulu ohoho.. //Padahal sampe sekarang masih bingung Mau ngeship sama siapa wkwkwkw :v

Okee.. Dipilih guys! (Di koment dan tulis alesannya)

> Kamado Tanjirou
> Tomioka Giyuu
> Shimazugawa Sanemi
> Muichiro Tokito
> Rengoku Kyoujurou
> Kibutsuji Muzan
> Douma
> Akaza
> Kyokushibou
> Yoriichi
> dll.. (Tulis nama yaw~)

Oke sekian! 💕

♩✧♪●happy reading♩○♬☆

Di Chapter sebelumnya..

Tanjiro berhasil membawa (Y/n) kabur dari ada Uppermoon terkuat. Di bantu oleh Giyuu, Sanemi, dan Rengoku yang ternyata mengikuti (Y/n) diam-diam.

Tapi apakah kalian sadar.. Apa yang di lakukan Mbah Maemunah, alias Muzan setelah Tanjiro kabur?

Yak! Inilah yang mereka lakukan di balik tirai..

:)


Muzan be like..

"AZEEEKKK... BANYAK MANUSIA! KENYANG KENYANG KENYANGG...!!"

Author : Jangan solimi kamu Pak Ustadz Gyomei..//Tepok jidad

Dah lah~

◆◇◆◇◆◇◆◇

Sudah seminggu setelah kejadian di distrik lampu merah itu, Untuk kedua kalinya Gadis pemilik kekuatan Salin-menyalin kini terbaring tidak sadarkan diri di atas Futonnya.

Tapi ini lebih baik dibanding jika (Y/n) terus menerus mengamuk setelah ia menggunakan kekuatannya. Maka dari itu Tanjiro, Giyuu, Sanemi dan Kyoujurou terpaksa membawa (Y/n) ketempat peristirahatan terdekat yaitu rumah Giyuu.

Namun selama menunggu sang Putri tidur itu terbangun, Masing-masing dari mereka tetap menjalankan sehari-hari nya yang di penuhi dengan rasa khawatir. Jadi tak heran jika Tanjiro dan yang lainnya sering berkunjung ke rumah Giyuu untuk sekedar menengok keadaan sang Gadis.

Dan tepat saat cahaya matahari pagi menyelinap di sela-sela jendela kamar, Sang mentari berhasil membangunkan sang Puteri tidur.

Suara dengkuran terdengar dari mulut pucat (Y/n). Di balik selimut tebal itu, (Y/n) berusaha membuka kelopak matanya yang terasa sangat berat.

"Hnn.. Di.. -dimana ini?"

Namun tubuh kecil berselimut tebal itu tampak tidak bisa bergerak sama sekali. Kedua matanya seakan sedang mengangkat beton hingga ia tidak sanggup melihat sinar cahaya matahari.

'Anjg! Sejak kapan Isekai jadi sempit begini?'

Ditengah dumelan batinnya itu, di dalam kegelapan (Y/n) bisa merasakan deru nafas yang sangat dekat dengannya.

Badannya kini dimiringkan ke sebelah kanan. Namun bukannya bisa merentangkan tubuh, badannya semakin di himpit oleh sesuatu.

"Ck..! Paan sih nih sempit-sem... -"

MEMORY // KIMETSU NO YAIBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang