Terima Kasih Cinta 2 ( kasihmu ) Revisi

18

Lily dan emerald menemui seorang dokter, mereka membahas kondisi yang Angga alami.. Kondisi emosi yang tidak stabil membuat mereka takut akan keselamatan cucu dan anak mereka.

Trauma masa lalu yang membuat Angga seperti ini membuat emerald harus membawa Angga untuk terapi karna ide mereka untuk memisahkan Angga dari zara bukanlah hal baik itu adalah ide buruk maka dari itu emerald memutuskan untuk menterapi Angga..

Disisi lain zara duduk ditaman belakang rumahnya, mencari udara segar setelah lama dia tidak merasakannya..

Tuhan apa semua akan berakhir sampai disini? Aku cape tapi aku tidak bisa meninggalkan keluargaku dalam keadaan seperti ini..
Achel, migu, arion, Angga mereka belahan jiwaku.. Jika aku tiada bagaimana dengan nasib mereka?tuhan beri aku sedikit waktu, beri aku kekuatan untuk memperbaiki semuanya sebelum aku benar-benar pergi..

Achel melihat maminya dari jauh, wajahnya tertekuk sedih. Aland yang datang sejak 15 menit lalu mengusap pundak achel agar anak itu kuat "hahh.. Kuat sayang, selama kamu kuat mami pun pasti kuat"

Achel memeluk aland erat"achel takut hiks.. Achel takut mami pergi hiks hiks"

Aland berjongkok untuk menyetarakan tubuhnya "kakak harus kuat.. Bagaimana mami bisa kuat klau kakak seperti ini.. Percayalah mami pasti sembuh.. Kakak jangan takut ya"

Achel memeluk aland erat sambil terisak, aland mendekapnya erat dan memberikan kehangatan dalam dekapan itu..

#skip
Dikantor Angga sibuk dengan pekerjaannya..

"Proyek yang dibanten biar saya yang hendel.. Usahakan saya tidak keluar negeri minggu-minggu ini karna saya tidak mau meninggalkan istri saya"peringatan Angga pada asistennya

"Tapi pak yang di Singapura bapak harus tinjau langsung"

Angga melihat tajam asistennya "saya tidak mau tau.. Untuk apa saya punya asisten dan sekretaris jika seperti saja kalian mengeluh"

"Baik pak.. Akan kami hendel"sebagai sekretaris hanya bisa menerima perintah dengan pasrah

Toktoktok
"Masuklah.. "Perintah Angga mendengar ketukan pintu

Tidak lama emerald datang bersama dokter"apa papi mengganggu kamu? "

"Uhmm sedikit tapi tidak apa.. Kalian keluarlah nanti kita bahas lagi soal proyek ini"jawaban sekaligus perintah

"Baik pak, permisi tuan emerald "

"Yaaa.."

Sekretaris dan asisten Angga pun keluar ruangan.. Angga mempersilakan papi juga dokter itu duduk di sofa.

"Papi tidak lama di kantor, Angga perkenalkan ini dokter andres"

Mereka berdua saling berjabat tangan "Angga"

"Andres.."

"Jadi begini dokter andres akan membantu kamu untuk sembuh dari tauma kamu itu.. Sebelumnya papi minta maaf tidak berdiskusi dulu dengan kamu atau pun zara karna apa yang papi lakukan semua demi kalian juga"

"Tapi aku bisa hendel semua itu.. Tidak perlu dokter atau apalah itu" Angga mulai menolak

"Papi tau tapi pikirkan dulu emosi kamu itu sulit dikendalikan, emosi kamu itu terlalu meledak-ledak bagaimana ketika menghadapi anak-anak kamu seperti itu.. Apa baik untuk perkembangan mereka.. Pikirkan kondisi zara juga"

"Ya ya ya.. Angga ikuti kata papi.. Tapi Angga melakukan itu demi zara dan anak-anak bukan demi papi.. Papi harus ingat yang membuat Angga seperti ini juga papi jadi jangan sok peduli.. Angga bisa atasi ini sendiri.. Oke kali ini angga akan ikuti permintaan papi tapi kali ini saja dan itu pun demi keluarga angga.. "Entah kenapa hubungan antara angga dan emerald masih tidak bisa mencair

Sejak maminya meninggal itulah titik awal dimana semua rasa hormat angga kepada emerald berkurang bahkan tidak pernah ada kata berdamai diantara keduannya.. Walaupun angga tau emerald bukanlah papi kandungnya, rasa benci itu masih ada dan di depan zara angga harus berpura-pura baik pada emerald seperti menantu yang baik pada mertuanya..

Aku menghormati papi karna papi adalah ayah kandung istriku tapi bukan berarti aku akan lupa dengan apa yang papi lakukan pada mami.. Papi mungkin lupa dengan kejadian itu tapi angga tidak akan pernah lupa sedikit pun.. Rasa sakit, kecewa, marah, benci yang angga rasakan semua karna papi dan wanita itu..

Bersambung