Tidurku begitu lelap dan puas. Terasa segar badan dan pikiranku pagi ini. Selepas mandi makin membuat badanku seolah mendapat stimulus yang berefek dapat mem-boots semangat yang luar biasa.
Kulihat sudah pukul 06.45
Terlihat dilayar BB masih ada pesan yang jumlahnya 6 biji belum terbuka. Tapi sungguh tidak ada niat bagiku untuk membukanya sepagi ini, paling klarifikasi Nara yang tidak pada tempatnya, tidak untuk orang yang tepat, tidak untuk orang yang tidak mengharapkan penjelasan apapun. Buat apa? Gak ada gunanya juga bagiku. Itu kisah cintanya dengan Jaka, persetan dengan itu. Gak ada hubungannya denganku.
Segera mungkin aku berangkat ke sekolah, ternyata membuat lagu malam tadi membuatku lupa belum mengerjakan PR dari Bu Chun dijam pertama ini. Bisa kena tabokan penggaris kayu yang sebesar pedangnya Zoro di Anime One Peace, Atau disuruh berdiri di depan kelas dengan tangan mengangkat pot bunga, atau bisa juga lari keliling sekolah! Hukuman yang melelahkan, tapi aku dan teman-teman tidak akan protes, taukan alasannya? Dihalaman depan sudah aku jelaskan, baca lagi kalo kamu lupa, jangan malas mencari!
"Mas Ge nya ada?" tanya seorang didepan pintu, seketika orang itu melihatku dengan sekali tunjuk dari arah Natali, di depan pintu yang mengarah padaku. Nara! Ngapain dia ke kelas.
"Ngapain kamu kesini?" tanyaku sesantai mungkin sepelan mungkin suara yang aku hasilkan, menghindari kuping-kuping yang pasti sangat tertarik dengan alasan keberadaan anak kelas X ini di kelas XI.
"Cuma mau ngasih ini" jawab Nara yang sudah ada didepan mejaku, meletakkan jus alpokat didepanku
"Buat apa?" tanyaku heran, sangat heran!
"Buat cuci muka Ge hahahaa" teriak Sug Eng yang juga sudah berada dikelas sepagi ini, pasti dengan alasan yang sama denganku, tidak mungkin yang lain
"Diminum ya Mas Ge" dengan kalimat itu dia pergi meninggalkan kelasku bersamaan dengan riuh teriakan "Cie cieeee"
Sempat beberapa detik bengong karena kejadian barusan, aku segera sadar kembali, masih ada 2 nomor yang belum aku kerjakan dilembar buka PR ini!
-000-
Tetttt
Bel berbunyi, tanpa terkecuali siapapun siswa yang ada diluar kelas diwajibkan untuk masuk, seperti rombongan domba yang dipaksa masuk kekandangnya untuk belajar agar pintar!
Dengan itu juga Bu Chun masuk ke kelas geografi ini. By the way kok Nara tau aku ada dikelas geografi pagi ini? Ah mungkin dari Andra, mereka temenan bukannya, atau dari Anggun yang dipaksa Nara untuk nanya ke Andra, pacarnya, di mana kelasnya, jam pertama ini.
Tapi untuk Jus, bagaimana dia juga tahu aku suka alpokat? Ah, mungkin juga dari Andra, eh tapi, mana mungkin Andra tau aku suka minuman atau makanan apa, gak mungkin dia tau, dia hanya temanku, bukan asistenku yang tau segalanya, kupikirkan kemungkinan paling realistis, adalah karena Nara sedang beruntung saja pagi ini, memilih buah yang aku suka. Hanya kebetulan.
Stop! Ngapain aku mikirin itu!
"Ge, kamu disuruh menemui Pak Roso sekarang" perintah Bu Chun
Ah sial! Aku sudah sangat bersemangat pagi ini dengan tugasku, menyelesaikan PR yang tidak aku ingat sama sekali malam kemarin. Meluangkan waktu untuk datang lebih pagi dari kebiasaanku yang suka terlambat. Ah sial!
"Baik Bu" jawabku ke Bu Chun, kemudian aku meninggalkan kelas.
Ternyata pagi ini aku disuruh oleh sekolah menghadiri seminar kebangsaan di Hotel Kusuma yang diadakan oleh Dinas Pendidikan, aku tidak sendiri, ada Shona, Rizky, Nabilah dan Loka yang lebih dulu terlihat. Mereka semua anak IPA, kelas mereka sangat dekat dengan ruang guru, karna itulah aku yang datang terakhir karena lokasi kelasku yang paling jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraeswari
Teen FictionApa yang bisa Ge lakukan, seluruh dunia dan keyakinannya berantakan setelah hidupnya diburu banyak pertanyaan dan gangguan dari Nara, seorang siswa SMA kelas X yang notabennya adalah adik kelasnya. Hari-hari nyaman yang harusnya dia jalani sebagai K...