Hari ini senin jam 15.46
Aku berada di bangku taman depan ruang guru. Memejamkan mata, sedang menikmati lagu yang Efek Rumah Kaca mainkan di HP ku. Angin berhembus sedikit tidak santai dengan membawa daun-daun jatuh dari pohon yang mengayomiku dari sinar matahari yang tidak menyengat sore ini.
Entah sudah berapa menit aku dalam posisi seperti ini, menunggu anggota Barata yang lain untuk mengulang aktifitas mingguan kami dengan latihan bersama.
Meskipun pada dasarnya semua ekskul dikhususkan terjadwal pada hari sabtu, tapi sebagian Ekskul merasa satu hari saja tidak cukup untuk latihan, jadi beberapa diantaranya memilih tetap mengadakan ekskul dihari-hari biasa sepulang sekolah.
Hari ini Barata tidak beraktifitas sendiri menguasi lapangan tengah, ada tim Basket dan PMR.
"Geeee... Godain kita dong" Teriak seseorang yang terdengar semakin mendekat bersama dengan suara deru knalpot motor.
Hal itu membuatku membuka mata dan bangun dari posisi rebahan yang entah sudah berapa lama aku lakukan.
Terlihat Duwek dan Agung dengan mengenakan jersey tim basketnya berboncengan motor menuju ke arahku.
"Tidur ya dirumah woi, ngapain tidur ditaman" kata Duwek, kini dia sudah duduk disampingku, Agung sedang mengambil tas dan bola basket yang diikat didepan motor Mio putihnya.
Terlalu lama rebahan disini membuatku sedikit mengantuk, menyebabkan mulutku menguap beberapa kali secara periodik.
"Buset.. Nguap mulu" kata Duwek
"Hahahaha.." tawaku mendengar kalimat itu
"Gung, bagi minum dong" mintaku
Beberapa teguk air putih yang membasahi tenggorokan ini lumayan membuat segar.
"Duluan cok!" Agung pamit pergi ke lapangan basket, Duwek masih duduk bersamaku
"Denger-denger kamu jadi mata-matanya Jaka?" kataku, sambil mengambil snack citos yang dipegang Duwek sedari tadi tapi belum dia buka
"Udah gak Ge hahahaha"
"Kenapa? Karna kurang kompeten?" kataku
"Bukan gitu"
"Terus?"
"Jaka udah gak ngejar Nara lagi" penjelasan Duwek
"Tiba-tiba banget?"
"Hmmm.. Gimana ya ceritanya"
Aku masih terus makan snack kepunyaan Duwek ini, tapi sepertinya dia tidak keberatan jika aku habiskan.
"Jaka tuh tiap nongkrong diledekin temen-temennya" kata Duwek
"Kenapa?"
"Ya karna masih ngejar-ngejar mantan" penjelasan Duwek
"Terus jadi nyerah gitu?" kataku
"Ya jadi males gara-gara omongan orang, jadi gak betah ditongkrongan"
"Terus?"
"Terus mulu!" kata Duwek, kemudian dia mengambil snacknya yang mungkin sudah hampir habis olehku
"Hahahaha.." aku tertawa
"Ya pokoknya dia jadi ilang feeling gitu lah, jadi udah males sama Nara"
"Hmmm.. Gitu"
"Kamu jadian sama dia Ge?" tanya Duwek
"Siapa? Nara?"
"Hmmm"
"Gak tau"
"Betah amat sih jomblo?" kata Duwek
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraeswari
Teen FictionApa yang bisa Ge lakukan, seluruh dunia dan keyakinannya berantakan setelah hidupnya diburu banyak pertanyaan dan gangguan dari Nara, seorang siswa SMA kelas X yang notabennya adalah adik kelasnya. Hari-hari nyaman yang harusnya dia jalani sebagai K...