C h a p t e r : 1

175 20 20
                                    

SYAKIRA WIJAYA • NAZORA ARKEYLETA•

DUA orang gadis dengan pakaian seragam sekolah, tengah berjalan ke arah gudang belakang. Saat ini sekolah sudah sepi karena bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu.

"Zora" panggil Syakira Wijaya, pada saudara tiri nya. Nazora Arkeyleta.

"Kenapa ?"

"Pulang yuk! Pasti papa khawatir"

"Hp lo mana ?" Tanya Zora, sambil menjulurkan tangan.

"Buat apa ?"

"Pinjem"

Syakira pun memberikan handphone nya yang berlogo apel di gigit itu kepada Zora.

"Lo masuk duluan. Cari sapu didalam, gue mau nelfon papa dulu. Hp gue mati soal nya" ujar Zora.

Syakira mengerutkan kening nya. Untuk apa mencari sapu di gudang ?

"Kok cari sapu nya di gudang ?"

Zora berdiam sejenak. "Iya, soal nya tadi gue di suruh bersih-bersih gudang. Terus kelupaan deh sapu nya di dalam"

Syakira hanya mengganguk paham. Tanpa banyak bertanya ia pun masuk kedalam nya.

"ZORA DI BAGIAN MANA ?" Teriak Syakira dari dalam.

"DI UJUNG"

Zora tersenyum puas. Dengan perlahan Zora menetup pintu gudang bahkan mengunci nya dari luar, dan ia pergi meninggalkan Syakira begitu saja. Syakira merasa ada yang sedang memperhatikannya. Di gudang ini sangat gelap, apa lagi jika pintu di tutup. Hanya ada beberapah celah kecil saja.

"ZORA UJUNG MANA ?" Teriak nya lagi.

Tak ada jawaban. Syakira berjalan ke arah pintu. Syakira mendorong pintu itu. Terkunci dari luar. Perasaan Syakira menjadi panik dan takut. Tanpa Syakira sadar, di dalam gudang itu ia tak sendirian.

"ZORA TOLONG! ZORA!" Syakira mencoba mendorong pintu itu sekuat tenaga. Keringat nya pun mulai bercucuran, air mata pun ikut menetes.

"ZORA TOLONG! JANGAN BERCANDA! ZORA KAMU DI LUAR KAN ?? Hiks ZORA TOLONG KIRA TAKUT!! ZORA hiks ZORA TOLONG hiks" Syakira terus berteriak, ia berharap Zora cepat membuka kan pintu untuk nya.

"ZORA TOLONG!! ZORA hiks ... hiks ZORA BUKA PINTU NYA hiks ... hiks ZORA TOLONG BUKA PINTU NYA!! hiks ZORA"

Brak
Brak
Brak

Syakira memukul-mukul pintu gudang itu dengan keras nya. Ia sudah tak memperdulikan sakit dan merah nya tangan nya nanti. Ia berteriak sekuat tenaga tanpa takut pita suara nya akan putus.

"ZORA TOLONG hiks ... SIAPA PUN TOLONG KIRA ... hiks hiks PAPA TOLONG ... SHAKA hiks hiks ... MAMA TOLONG hiks hiks ZORA TOLONG!"

Tubuh Syakira luruh di lantai dengan bersenderkan di pintu. Keadaannya sangat kacau. Mata yang sembab, hidung yang merah, pipi yang basah, dan rambut yang berantakan. Serta keringat yang membasahi badan nya.

Tentang SYAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang