C h a p t e r : 3

63 8 4
                                    

●SYAKIRA_WIJAYA●

Jam bel istirahat pertama telah berbunyi. Syakira dan Shaka, kedua sejoli itu masih berada di dalam gudang itu. Syakira dengan isak tangis-nya yang tak kunjung reda. Shaka cowok itu tak bisa berkata apa-apa lagi, pikiran-nya benar-benar kacau.

"Kir, udah." Ujar Shaka menenangkan.

Syakira menggeleng. "Ka-kalo hiks nanti hiks Kira ha-hamil gimana hiks ?"

"Kenapa lo bisa kepikiran sampe situ ?"

"Ka-kan hiks biasa nya hiks gitu hiks, di-ditambah hiks Kira hiks ma-masa subur hiks. Suami istri ju-juga hiks biasa-nya gitu hiks" ujar Syakira sambil sesenggukan.

Shaka memejamkan mata-nya sejenak. Ada benar-nya juga yang di kata Syakira.

"Gue yang bakal tanggung jawab!"

Shaka tak akan membiarkan sahabat-nya terluka sendirian. Bertanggung jawab, pun tak akan ada salah-nya ? Toh, belum tentu juga Syakira akan mengandung. Mana bisa melakukan satu kali langsung mendapat hasil ?

Syakira menatap mata Shaka lekat. "Ka-kamu yakin ?"

Tanpa ragu Shaka mengganguk. "Yakin!" Ujar nya tegas.

Syakira menundukan kepala-nya ia benar-benar malu.

"Pulang yuk!" ajak Shaka.

"Ka-kamu ?"

"Gue ? Kenapa ?"

"Kan kamu nggak pake baju ?"

Shaka menepuk jidat-nya sendiri. "Lupa gue."

Syakira terkekeh kecil. Shaka tersenyum melihat itu.

"Bentar ya gue mau telfon orang."


●TENTANG_SYAKIRA●g

Dua orang cowok tengah berjalan ke gudang. Dengan satu cowok yang menenteng kantong plastik merah, berisikan baju basket.

"Samlekom" ujar cowok dengan dasi yang diikat di kepala-nya.

Cowok yang bersama-nya pun lantas menyonor kepala teman-nya ke depan.

"Yang bener goblok!"

Satya Geonarafli, cowok dengan dasi yang diikat di kepala-nya. Dan, Kenzo Aditama. Cowok dengan membawa kantong plastik berwarna merah.

Satya memutar bola mata-nya malas, ia membuka suara nya untuk mengulang salam-nya. "Assalam..." cowok itu melihat ke arah Syakira yang tengah tertunduk malu, di belakang Kenzo.

Bugh ...

Satya melemparkan sebuah tinjuan ke arah pipi Shaka, hingga membuat wajah-nya hingga membuat wajah Shaka menoleh kesamping. Kenzo yang terkejut pun langsung menjauhkan Satya dari Shaka.

"Lo apa-apan sih!" Bentak Kenzo.

Satya menatap Shaka dengan tatapan tajam. Rahang-nya mengeras.

Tentang SYAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang