.
.
.
.
Happy reading guyssss.
.
.
.____♡♡____
Dilain sisi seorang pria tampan yang dikenal dengan nama park jimin itu sedang berada di salah satu hotel tempatnya menginap untuk beberapa hari ke depan, dia berada di daegu untuk menemui sahabat nya itu defran Alastar karena defran adalah rekan bisnisnya saat ini yang ia maksud itu.
Defran Alastar keturunan Korea dan Amerika, dia lahir di Amerika di tempat asal ayahnya, dan dia lebih memilih bersekolah di Korea, pria blasteran itu akrab dipanggil Defran, banyak digandrungi gadis-gadis muda, dia memang tampan tapi sangat konyol dan kadang bisa juga dingin seperti sahabatnya jimin. Kadang sikap dinginnya itu akan luntur jika sudah berhadapan dengan orang terdekatnya.
.
.
.Tepat pukul 07.00 pagi suara alarem dari ponsel yang tergeletak di meja samping ranjang yang memekakan telinga berbunyi karna sudah di setel sebelumnya oleh pemilik ponsel itu. Pak jimin langsung meraih alat itu dan mematikannya dia bergegas bangun menuju kamar mandi. "Baiklah mari kita mulai hari yang melelahkan ini," dia berucap dengan suara beratnya khas jimin atau bisa dibilang Deep voicenya.
Berkemas selama 30 menit, memakai setelan kemeja kantornya setelah di rasa sudah rapi ia akan berangkat ke restoran menemui Defrian karena pria itu sudah menelfonya tadi malam untuk mengajak sarapan bersama dan membicarakan kontrak kerja sama mereka.
.
.
.
Kini kedua pria itu sudah duduk di ruangan vvip Defran sengaja memesan ruangan vvip untuk mereka agar tidak terganggu oleh siapapu. Sebenarnya tadi agak sedikit ada keributan dimana kedua pria ini sengaja atau tidak mereka menebarkan pesona mereka dan itu membuat pengunjung restoran riuh, membicara kan ketampanan mereka berdua. Itu tak disengaja meskipun mereka biasa saja tapi kaum hawa sangat histeris melihat kedua sahabat itu, apa lagi dengan tangan yang selalu mengibas rambut kebelakang, meski tak disengaja tapi itu cukup bahaya bagi kaum hawa.Ohhhh jangan lupakan kacamata yang terpasang di mata kedua namja itu membuat aura tampan mereka semakin keluar.
Tak lama dari itu setelah memasuki ruangan vvip yang sudah di pesan Defran itu kini mereka mulai duduk dan mulai berbicara. "Baiklah tuan Park Jimin lama tidak bertemu ya," ucap Defran dengan senyum kotak khas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
eyes of the heart
Fiksi RemajaKalian tau sebuah pengorbanan yang kulakukan demi kenyamanan orang di sekitarku terutama orang tuaku, aku rela bekorban sedemikian rupa tanpa kupikirkan keadaanku yang nyatanya jauh dari kata baik-baik saja. Berawal dari sebuah kejadian kecelakaan y...