Setelah kejadian kemarin, abel dan jungwon menjadi canggung. Sebenarnya jungwon biasa saja cuma abel yang meresa canggung. Mengingat apa yang terjadi dalam mimpinya membuat abel jadi sedikit canggung dan tidak banyak omong.
"Gue denger semalam lo nangis dikelas?" Tanya jay setelah mendudukan dirinya di bangku kantin.
"Eh iya, bel. Gue juga denger dari sunoo." Sahut jake.
Abel rasanya mau marah kenapa bisa aib dia 'menangis di kelas' itu tersebar ke penjuru sekolah.
Abel hanya mengangguk menjawab pertanyaan jay dan jake. Tidak niat menjelaskan karena mimpinya sangat kacau.
"Kenapa nangis? Berantem sama jungwon? Atau anak kelas?" Abel menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan jay.
"Terus kenapa?" Tanya sunghoon.
"M-mimpi."
"HAH?"
Abel tahu akan jadi seperti ini. Mereka tertawa dan tidak percaya.
"Tuh kan. Makanya gue males." Ucap abel dan seketika jake, jay dan jaera diam melihat wajah bad mood abel.
"Emang semenyeramkan apa mimpi lo?"
"Ga seram. Cuma gue ngerasa kalau itu bukan kaya mimpi. Tapi nyata."
•••
Keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Jungwon yang sibuk bermain dengan ponselnya dan abel yang sibuk memakan buah-buahan yang disiapkan oleh orang tua jungwon.
Mereka lagi dirumah jungwon, lebih tepatnya di gazebo belakang rumah jungwon.
Kedatangan abel kerumah pacarnya itu karena mama nya jungwon mengajak makan malam bersama. Kalau kata mama nya jungwon, dia kangen sama abel yang sudah jarang main kerumahnya.
"Abel." Panggil jungwon setelah selesai memainkan game di ponselnya dan meletakkan nya di meja. Abel hanya menjawab dengan dehaman karena mulutnya yang sibuk mengunyah apel.
"Kenapa sih?"
Mendengar pertanyaan tiba-tiba dari jungwon, abel menelan buah yang belum selesai ia kunyah itu dengan susah payah.
"Aku ke dalam ya, mau bantu mama kamu."
Baru aja abel beranjak dari duduknya, tangannya langsung ditahan oleh jungwon meminta abel untuk duduk kembali di sebelahnya. "Duduk."
Dengan jantung yang berdegup kencang itu abel kembali duduk di samping jungwon.
"Kamu belum cerita soal kemarin."
"Emang... kemarin kenapa...?"
Jungwon berdecak kesal menatap abel yang pura-pura lupa dengan kejadian kemarin. "Jangan pura-pura gatau gitu. Kamu nangis."
"I-iya... mimpi doang kan..."
"Mimpi apa?"
"Beneran mau tau?" Jungwon mengangguk mantap menananggapi pertanyaan abel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ineffable, jungwon ✔️
Fanfiction⤷ "'Ineffable, (n) terlalu hebat dan luar biasa untuk digambarkan dengan kata-kata. Seperti itulah Jungwon dimata Abel begitu pula sebaliknya." ©REINKZZAH, 2020✔️