Teralis Lubang Got

18 1 0
                                    

Gadis itu memeluk kakinya,bersembunyi di balik lutut,dan bersedih dalam sendu dan sedan.

  Puluhan dan ratusan pasang mata menikamnya,seakan ia penganggur yang lari dari tanggung jawab.Oh,gadis itu tidak peduli,dia memang lari meresapi urat cemasnya.

  Gedung pendidikan itu,disanalah gadis itu berasal.Apakah yang salah?,gadis itu bahkan tak berani menantang adrenalinnya untuk melompati pagar seperti buronan bukan?.

  Ya ampun!,gadis itu bukan seperti itu!

  Yang benar saja!,wajah polosnya tak membantah fakta bahwa gadis itu ialah pembolos ulung.Tapi...,apa gunanya ia berbuat sejauh itu?

  "Gilakah dia?" ,sekumpulan wanita busuk mendengki pada gadis itu."Tak cukupkah serapah kita menempelengnya?",kumpulan itu melongok dari pagar,memenuhi mulut mereka dengan cacian dan memuntahkannya dengan keras pada gadis itu.

  Sedan gadis itu terhenti,ia mengintip dari balik jemari,lantas bangkit secepat nafasnya dan kembali melompati pagar dengan sigap.

  Para wanita busuk itu mendaratkan pukulannya pada mulut gadis itu,darah mengalir dari bibir,tak cukup begitu,uangnya dikeluarkan secara paksa dari kantung seragam.

  ''Kau busuk,bau,dan kotor!,kau mau jadikan lubang got itu rumahmu!".

  Gadis itu menunduk,mata dan pandangannya ke bawah,tapi hatinya hanya tersangkut pada lubang got yang diberi teralis itu,di sanalah ia meneralis dirinya,memenjarakan rasa marah dan bencinya.

  "Ikutlah denganku!,tak inginkah kau bernafas dengan sumpah serapah,maukah kau mencerna dengan balas dendam pada kumpulan wanita busuk itu!",ajakan-ajakan mengaung di telinga gadis itu.

Tapi gadis itu tidak mau!

"Bagaimana jika mereka menang?"

"Kita pasti kalah karena kalah akan jumlah dan harta mereka"

"Kau pikir ada yang mendengarkan anak tak mencolok seperti kita?"

"Harapanmu seperti anak-anak!"

"Ini bukan lagi sekolah TK yang semua hal bisa selesai dengan minta maaf!"

"Bagaimana cara kalian melawannya?"

"Jawab pertanyaanku!"

  Bibir gadis itu bergetar tiap kali mengucapkan ketakutannya,kulitnya memucat mengingat pukulan yang pernah diterimanya,dan tubuhnya mendingin membayangkan akibat yang akan ia terima dari usaha perlawanannya.

  Teman-teman sebayanya terdiam,mereka yang tadi bersemangat menyorakkan perlawanan,kini membuat senyap ruangan.

  Gadis itu sedikit tercekik,kerah bajunya tiba-tiba ditarik dengan paksa,tapi hal itu tak sebanding dengan rasa sakit dari kata-kata orang yang menarik bajunya.

  "Kau tak berani melawan,tapi kau masih saja duduk jongkok seperti itu,terus saja hidup dengan menyedihkan!"

  Orang itu melepas kerah bajunya dengan membantingnya,sambil menahan caci maki,ia keluar ruangan,dan tanpa dikomando,teman-temannya yang lain juga mengikuti.

Meninggal gadis itu sendirian dalam ruangan

Gadis itu tertawa sinis

Hidup dengan menyedihkan

Gadis itu menatap langit-langit ruangan

Hidup dengan menyedihkan

Gadis itu menutup pandangannya dengan tangan

Hidup dengan menyedihkan

Air mata menetes dari sela-sela jarinya

Ia akan akhiri semua ini

 Jam istirahat siang...,adalah waktu gadis itu berada di lubang got bertelaris itu

Tapi kini berbeda...

  Gadis itu sudah datang ke sana sejak dini hari,ketika dingin masih menusuk dan kantuk kian mendera.

  Namun,gadis itu tetap di sana hingga pagi menjelang.

  Puluhan dan ratusan mata yang dulu menatapnya sekilas lalu,kini melekatkan pandangan mereka pada tubuh gadis itu.

Ada apa?

  Gadis itu tidak lagi berjongkok di dekat lubang got,ia kini membaringkan tubuhnya pada aspal yang dingin.

Mengapa?

  Tidak ada lagi suara bel sekolah berbunyi  untuk memulai aktivitas meski sudah waktunya.

Kenapa?

  Dan garis kuning polisi membentang mengelilingi gadis itu.

Untuk apa?

  Karena gadis itu mengakhiri hidupnya dengan sayatan tipis nan dalam pada urat nadinya.

 Membiarkan lubang got itu menelan seluruh darah dari pergelangan tangannya.

  Gadis itu tersenyum,meski bibirnya tak bisa lagi mengulasnya.Lihatlah!,ia akhiri hidupnya yang menyedihkan dengan penutup yang indah,bukankah itu bagus?.

  Sayup-sayup gadis itu mendengar percakapan tentang dirinya.

"Bukankah dia anak karyawanmu?"

"Benar,kasihan sekali,dia jadi seperti ini"

''Dia memang  terlihat sering tertekan"

"Sayang sekali,kalau begini,saya khawatir orang tuanya menolak untuk tawaran kerja di kantor cabang di kota lain,saya memang belum bilang pada mereka,sepertinya saya harus cari orang lain"

  Gadis itu tersentak,meski tak ada lagi sarafnya yang merespon sentakan tersebut.

  ARRGGHH!,Kenapa?!,kenapa baru sekarang ia mengetahui hal itu,jika orang tuanya pindah kerja,ia akhirnya bisa pindah sekolah dan meninggalkan neraka hidupnya.

 Andai ia bisa bertahan barang sehari.

Andai ia mengikuti ajakan teman-temannya.

Andai ia menutup telinganya dari sumpah serapah para wanita busuk itu.

Pasti akhirnya tidak seperti ini.

"Bagaimana pak,bisa kita bawa mayatnya?"

TIDAK! tunggu dulu!

"Ya, bisa!,petugas forensik juga sudah selesai"

Tolong hentikan!

Jangan bawa aku!

Aku tidak mau berakhir seperti ini.

Aku menyesali semua ini!

Dan plastik jenazah menutup pandangan gadis itu.

                                                                                                    TAMAT

 

TALUKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang