Sungguh Cinta (bagian 4)

1 1 0
                                    

Aku: seorang gadis yang menamat-
          kan kisah

Ah,sudah pagi ya.

Jam berapa sekarang?.

Masa bodoh!,kapanpun aku juga tak peduli.

Toh, mereka semua pendusta!.

"Sampai kapan kau mau seperti itu?".

"Sampai dia kembali."

"Tapi dia sudah tidak ada nak!,kepalanya..."

"DIAM!,diam atau kugunting bibirmu!"

"Dia memang sudah pergi sayang,percayalah!,mama mohon..."

  Wanita paruh baya itu jatuh terduduk,bayang-bayang berbentuk geometris indah jatuh menimpa dirinya.Bayangan yang tercipta dari teralis jendela kamarku.

Dinding ini mendengarnya.
Rantai ini pengukuhnya.
Dan orangtuaku saksinya.
Atas sumpah yang kuukir.

  Bahwa seumur hidupku,kan' kurantai diriku di dinding kamar,sampai bertemu dengan kekasihku.

  Dalam keadaan hidup.

Tamat.




TALUKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang