Dalam Hati

1 0 0
                                    

"Eh,ada berita hot loh!",dia terburu-buru mendatangi.

Apa-apaan dia ini?.

“Yang ini tentang cogan loh,cowok ganteng!”.

  Cogan,cogan,cogan!.Memangnya otakmu hanya untuk diisi oleh wajah-wajah yang kebangsatannya tertutup oleh khayalan gadis-gadis sepertimu.

  “Kamu tau kan,abang kelas pindahan dari sekolah lain itu?,katanya dia baru daftar jadi alah satu anggota tim basket sekolah,dan langsung keterima,bayangin!.Udah ganteng,atlet lagi”.

  Memangnya gerakan-gerakan menggiring bola sebuah jaminan dari kewarasan akhlaknya?.Apa enaknya sih ,nyium bau masam keringat buat mata-mata menerawang cewek-cewek ini?.Meh!.

“Kayaknya kamu nggak tertarik sama dia deh”

   Bahkan sepertinya seekor badak,berkepala rusa,dan berkaki kuda seakan pangeran jubah berkelepak bagimu.

  “Ya udah.Oh iya!,kamu tahu tentang Rayya kan?”.

  Cih,gosip!.Dasar mulut kecut penyembur aib!.

  “Orang tuanya baru aja bangkrut loh!.Kata-katanya nih,ibunya selingkuh terus bawa lari duit usaha bapaknya.Bisa bayangin nggak?,Rayya yang lehernya udah kayak mau patah karena mendongakkan muka sombongnya,sekarang mukanya udah sama-sama hilang dengan tembok kontrakan.Hihihi…”

  Maaf,aku nggak bisa bayangin.Lagi pula,aku sedang mengkhayal kalau tiba-tiba Rayya mengutukmu.Kamu cekikikan terus-terusan,sampai-sampai tenggorokanmu putus dan matamu bergulir ke belakang.Hmmm… pasti menarik.

  “Tapi,tapi,kalau dia tertekan sampai setres gimana?,abis itu dia bunuh diri lagi.Kalau matinya melompat dari atap sekolah, kita-kita bakal digentayangin sama arwahnya dia.Ihhh… sereeem!”.

  Ah!,kalau sudah ada aib sebagai bahan,pasti perlu bumbu-bumbu sebagai tambahan.Sialan bener ya!,kamu khawatir sama dia,tapi malah kamu jadiin dia rasa tambahan buat fitnah di ceritamu.

  “Udah ah,ngebahas itu!,nanti ghibah lagi!”.

  Dari tadi itu udah ngengunjing
laknat!

“Aku mau curhat nih,boleh nggak?”.

  Dari tadi kamunya aja yang datang sendiri, terus berbuih-buih ngomong tanpa nanya kesedianku.Dasar mulut rem blonk!.

  “Lila tadi ngomong sama aku,kalau dia pengen ikut dalam grup dance di sekolah.Yah,berhubung aku sekretaris grup jadi dia kuladenin.Tapi karena kulihat-lihat tampang sama bodinya kurang oke,jadi dia kutolak deh.”
  “Pas dia nanya alasannya,tentu aja aku jawab denga jujur.Eh,taunya dia malah ngamuk-ngamuk dan nyumpahin aku,dasar nggak sadar diri yah!”.

  Perempuan bau ketiak!.Moga-moga bangun tidur besok kamu kena penyakit kemandulan.Siapa yang nggak marah dibilang muka dan bentuk tubuh tidak memadai,padahal peraturan di grup dance nggak ada ketentuan seperti itu.Justru badanmu itu yang mempresentasikan kemakmuran dari manusia rakus dan penuntut sepertimu.

  “Sama satu lagi nih…,aku lagi ngambekan sama pacarku.Kamu tau nggak?,kemarin aku cumin minta dibeliin martabak doing”.

Pasti ada tambahannya.

“Oh!,sama beberapa masker kecantikan muka”.

Tuh kan!.

  “Terus dia nggak mau!.Ih,dasar kere sama pelit!.Lagi pula dia kan dikasih uang jajan sama orangtuanya,masak nggak mau dia pakai buat nyenangin aku sih!”.

  Sepertinya saraf otakmu disumbat oleh sabun muka merkuri deh.Karena dia masih nadah makanya dia nggak mau buang duitnya ke laut.Kamu kan bukan anak dari ibunya,anak tiri aja bukan!.Dasar perempuan setengah pengawet!.

“Yah udahlah,aku sabar aja.Yang penting dia harus tetap ngangkat hp-nya tiap kali kutelepon”.

  Ih!,ratu Elisabeth kesasar tempat.Sok penting!.

  “Makasih banyak ya,kamu mau ngedengerin aku dari tadi,pasti capek ya?”.

  Nggak capek,cuman mau minum kokain aja rasanya,biar otakku nge-fly.

  “Oh ya!,kamu kok dari tadi cuman diem terus ngangguk-ngangguk aja,emang nggak mau ngasih pendapat gitu?”.

   “Ada kok,dalam hati”,jawabku lugas padanya.

TAMAT.

 
  

TALUKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang