PROLOG

173 77 99
                                    

Dear, Me

Selamat pagi diri. Bagaimana engkau mengawali hari? Dengan senyum, tangis, atau harapan yang tak pasti. Ini aku, dirimu yang sama yang selalu mencoba menebar tawa.

Pasti sulit bukan? Berjalan di atas dunia fana penuh euforia. Rasanya baru tadi, kepada malam engkau berkata ingin beristirahat. Namun, pagi dengan kejam sudah membangunkan. Kita pun tak tahu, entah esok akan membawa kabar gembira atau merangkul hari dengan lara.

Yang aku tahu, engkau akan baik-baik saja selagi masih ada yang mendukungmu, kendati itu satu. Setidaknya engkau memiliki aku, dirimu. Yang tak akan pernah berpaling atau melepasmu. Sebab kamu adalah aku, aku adalah kamu, dan kita berdua satu.

Hidup bagai berjalan di sebilah kayu. Engkau memiliki prinsip, cara, dan kecepatan sendiri untuk mencapai ujung. Jika engkau jatuh, maka berdirilah kembali dengan keyakinan dan nayanika. Biarkan pandangan semua orang tertuju padamu, entah mereka membual atau mendukungmu.

Teruntuk kamu, satu hal yang pasti, lakukanlah sesuatu yang tidak akan kau sesali keesokan hari. Duduk, istirahat, bahkan menangislah sejenak bila engkau sulit berdiri kembali. Setidaknya, selalu ada aku yang setia menemani. Engkau sudah melakukannya dengan baik. Terima kasih diri, sudah bertahan sejauh ini. Teruslah melangkah dan menggapai tujuan tanpa penyesalan.

Peluk hangat, dariku, dirimu.

~Diary Kaira
















Assalamualaikum!! Terima kasih banget buat yang udah baca. Aku berharap kalian suka dengan cerita ini. Please, vote, coment, and share if u like!

Yang belum belajar jangan lupa belajar. Yang belum sholat jangan lupa sholat. Thanks all, i hope u have a nice day!!


One WeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang