Chapter 1

153 74 134
                                    

"Apapun yang terjadi, waktu akan tetap berjalan tanpa peduli bagaimana yang menjalani."

~~~

Room Chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Room Chat

Bujang Lapuk
Eh, Ra, ngafe yuk!

Asem Jawa
Ogah, ah. Aku gak ada duit. Ya mau ajaa sihh, kalo di kafe kamu✌🏻

Bujang Lapuk
Iya, deh, iya. Untung temen! Hhh, gini amat punya temen, ntar kalo bangkrut kamu tanggung jawab ya!!


Asem Jawa
Ihh, ogah, ya! Lagipula kalau ngomong tu ati-ati ya, Masnyaa! Ntar kalo ada malaikat ngaminin gimana dong?

***

"Hhh, diread doang! Songong emang ya tuh bocah, " ujar Kaira dengan mimik wajah yang masam seperti asam jawa.

Siapa lagi kalau bukan karena Hanif? Lelaki aneh, ups! Bukan aneh, jangan katakan dia itu aneh. Karena sejujurnya dia itu sangat aneh!

***

Room Chat

Bujang Lapuk
Iye, iye, Bund! Di kafe biasa sekarang juga!

***

"Hhh, dasarrr! Astagfirullah, sabar Kai, sabar, " ujarnya untuk dirinya sendiri.

Apakah kalian mau tau sosok yang membuat Kaira kesal saat ini?

Dia adalah Hanif. Lelaki yang pandai dan juga pekerja keras. Bahkan, saat ini ia sudah memiliki outlet donat dan cafe di beberapa wilayah. Mungkin di mata orang lain dia adalah lelaki yang tampan. Tak heran jika ia menjadi idola kampus. Tapi, tidak dengan Kaira! Bahkan pertemuan awal mereka terjadi karena hal yang membuatnya kesal.

Jika berhadapan dengan makhluk antik satu itu, Kaira memang harus mempersiapkan stok kesabaran yang memadahi. Jadi, Kaira tidak boleh bertemu dengannya saat; (1) Banyak tugas, (2) Setelah menonton drama The Phentouse, (3) Lelah.

Tetapi, di balik semua itu, ia adalah lelaki yang baik. Hanif tahu cara menghargai perempuan. Kaira bahkan meminta Hanif untuk jangan pernah menyentuhnya dan Hanif bersedia melakukannya. Hal itulah yang membut Kaira merasa nyaman berteman dengan Hanif. Tapi ... Satu hal yang dilupakan Kaira, bahwa sebenarnya antara lelaki dan perempuan tidak boleh berikhtilat. Agaknya ungkapan 'tidak ada pertemanan antara lelaki dan perempuan' itu ada benarnya.

"Ngapain sih Kai? Dari tadi emosi mulu? Banyak tugas? " tanya Nara yang sedari tadi memerhatikannya.

Oh ya, kenalkan ini Nara, teman dekat Kaira selain si kampret satu itu. Nama panjangnya Ainara Maheswari. Nara juga anak biologi, satu fakultas dengan Kaira. Nara merupakan teman yang paling dekat dengannya di fakultas itu. Kaira masih ingat waktu mereka pertama kali bertemu. Waktu itu jika tidak salah semester dua. Mereka sering menghabiskan waktu di perpustakaan sebelum ujian akhir semester dimulai. Semenjak itulah mereka sering belajar bersama dan semakin dekat.

"Alhamdulillahh sih, tugas tinggal satu yang belum kelar. Cuma biasa tu, si Hanif ngajakin ngafe tapi kayak nagih utang, " jelasnya diakhiri decakan pelan. Nara yang disampingnya pun hanya tertawa ringan.

"Yaudah, Nar! Aku duluan ya, keburu dia ngambek, hehe. Assalamualaikum! "

"Yoi, waalaikumsalam. "

Kaira mengakhiri percakapan mereka dengan berlari kecil dan lambaian tangan. Kaira pun masuk ke dalam angkot yang berhenti di depannya.

•••

*Bujang Lapuk : Nama kontak Hanif di ponsel Kaira.
*Asem Jawa : Nama kontak Kaira di ponsel Hanif.
*Ikhtilat : Berduaan antara laki-laki dan perempuan.

Assalamualaikum, readers! Thanks buat yang sudah baca. I hope u likee💕
Jangan lupa vote, comment, follow me, and share if u like. Oh ya, monggo yang mau krisar, aku sangat mengharapkan kritik saran dari kalian. Dukungan kalian sangat berarti buat aku, guys!

Yang belum sholat jangan lupa sholat. Yang belum belajar jangan lupa belajar. InsyaAllah Chapter 2 lebih panjang dehh. Have a nice day!! Thanks all!! 💝

One WeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang