Chapter 6

76 30 132
                                    

"Tidak ada kehidupan yang tanpa luka. Maka, janganlah takut terluka, tapi juga jangan biarkan dirimu terluka."

~~~

Di ambang pintu laboratorium, Kaira melihat seorang lelaki berhoodie biru dongker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ambang pintu laboratorium, Kaira melihat seorang lelaki berhoodie biru dongker. Ia bersandar di pinggiran pintu sambil memainkan ponsel, menyentuh geser layarnya. Nawas, lelaki berparas tampan itu adalah saudara kembar Nadine.

Meskipun saudara kembar, tetapi mereka memiliki banyak perbedaan. Contohnya saja, Nawas adalah laki-laki dingin dan irit kata, sebaliknya Nadine adalah perempuan ceria yang ramah kepada siapapun. Tinggi mereka pun berbeda jauh. Tinggi Nadine hanya 163 cm, sedangkan Nawas memiliki tinggi 190 cm.

Sebenarnya, wajah mereka sangat mirip, tetapi terkadang ada beberapa orang yang tidak menyadarinya. Saat awal masuk universitas saja, banyak yang mengira mereka pacaran. Itu menjadi berita heboh pada zamannya. Banyak yang mengatakan bahwa mereka adalah pasangan yang serasi, bahkan ada yang memberi mereka julukan visual couple.

(Menurut kalian kembarannya siapa guys?? Kalau ada yang tau boleh kasih tau donggg!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Menurut kalian kembarannya siapa guys?? Kalau ada yang tau boleh kasih tau donggg!)

"Kai, maaf aku duluan ya," ujar Nadine.

"Okay!" balas Kaira.

Nadine kemudian mengambil tasnya dan menepuk lengan kanan Nawas. Nawas mengangkat bibir singkat ke arahku, lalu melangkahkan kaki jenjangnya mengikuti Nadine. Punggung badan keduanya tak nampak lagi ketika mereka berbelok di depan perpustakaan.

Jam menunjukkan pukul 19.45 WIB. Mereka baru saja selesai kerja kelompok untuk tugas penelitian. Mereka memilih jam malam, karena banyak sekali yang alasan tidak dapat datang sebelumnya.

Ah, tapi, lihatlah betapa menyebalkannya mereka. Ada enam orang dalam kelompok, tiga anak langsung pulang begitu saja setelah selesai. Hanya tersisa Teresa, Nadine, dan Kaira yang harus membereskan labotarium kembali.

Teresa pun harus pulang lebih awal. Sebenarnya, ia sudah bilang sebelumnya, jika ia harus pulang sebelum Isya' karena ada acara keluarga di rumahnya. Nadine harus mendahului karena Nawas sudah menunggunya dari tadi. Oke, tinggal Kaira yang masih stay di sini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One WeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang