Part 13

737 104 29
                                    

Tegak, Pemuda itu bahkan sampai menahan napas karena tak berani untuk membuat gerakan sekecil apapun. Dia takut melakukan kesalahan kecil yang akan membuat pria dihadapan tak nyaman berada didekatnya. Walau Kyuhyun masih begitu tak percaya, Heechul kakak pertamanya akan menawarkan diri untuk mengobatinya. Bahkan pria itu sampai berselisih paham sesaat dengan sang Ibu. Ketika Hanna tak suka dengan sedikit bentuk perhatian yang sang Hyung coba berikan padanya tersebut.

"Jika kau terus menahan napas, bukan tidak mungkin kau akan pingsan nantinya."

"Ne?"

"Bernapaslah, dan bersikap seperti biasa Cho Kyuhyun."

Kyuhyun mengangguk cepat, lalu mulai bernapas dengan biasa. Tak lagi menahannya seperti sebelumnya, walau begitu dia tetap menahan diri untuk tak membuat gerakan. Bahkan meringispun tak dia lakukan, saat Heechul mulai mengoleskan obat pada sudut bibirnya yang robek. Pemuda pucat itu bahkan hanya menatap lurus wajah Heechul, merekam setiap inchi-nya. Mata, hidung, bibir dan bentuk wajah. Kyuhyun sepertinya tak memiliki satupun kemiripan dengan kakaknya tersebut.

"Hyung terlihat seperti Appa dan Eomma, tetapi kita tidak memiliki kemiripan sedikitpun."

Heechul yang mendengar kalimat Kyuhyun, jadi balik memperhatikan wajah adik bungsunya itu. Mata bulat berwarna coklat seperti boneka itu, jelas milik sang Ibu. Tetapi hidung, bibir, dan bentuk wajah semuanya berbeda. Apakah itu berarti Kyuhyun mirip dengan Ayahnya? Begitu?

"Jangan berbicara asal, aku dan Kibum saja tidak mirip sedikitpun."

"Tidak, Hyung dan Kibum Hyung memiliki sedikit kemiripan. Walau Kibum Hyung lebih banyak mengambil dari Appa, dibandingkan Eomma. Sedangkan Hyung perpaduan dari Appa dan Eomma."

Menggeleng kecil, Heechul tetap memilih untuk melanjutkan untuk mengoleskan salep pada luka lebam pada pipi. Dia entah mengapa ingin mengakhiri pembicaraan itu hanya sampai disini saja, tak ingin ada lanjutannya. Karena sesuatu alasan, yang jelas tak Heechul inginkan tersentuh oleh pembicaraan mereka saat ini.

"Tentu saja mereka mirip, mereka berdua bersaudara. Sedangkan kau?-" Hanna yang datang entah dari mana menyeletuk, menyambung pembicaraan mereka yang sempat terputus. Tetapi jelas, dengan kalimat yang jika bisa Heechul ingin hentikan hanya sampai disana saja.

"Eomma."

"-Kau mungkin mirip dengan salah satu bajingan itu, Karena salah satu dari mereka adalah ayahmu."

Namun terlambat saat Heechul akan menghentikan, Hanna sudah terlanjur selesai dengan kalimatnya. Bahkan wanita itu menatap tajam kearah Kyuhyun dengan tak menyembunyikan sedikitpun, toh berbicara atau bersikap seperti itupun tak akan menjadi masalah jika itu didepan Heechul. Karena anak pertamanya itu telah mengetahui semua kebenarannya, lain jika didepan Kibum. Maka Hanna harus dapat menahan diri.

"Eomma."

"Tetapi kata Appa, saya begitu mirip dengan anda. Tidakkah anda merasa bahwa kita sebenarnya sangat mirip?"

"Anak tidak tahu diri, berani-beraninya kau menyamai dirimu denganku."

"Lalu dengan siapa? Bukankah anda memang ibuku?"

"Brengsek! akhirnya kau menunjukkan sifat aslimu yang tak jauh berbeda dari para bajingan itu."

"Hanna Eomma, dapatkah kau menahan ucapan tak pantasmu?!"

Heechul kali ini menegur sang Ibu dengan lantang, ketika kalimat yang dia dengar terasa begitu tak pantas dan sangat berlebihan. Mereka hanya membahas kemiripan sebelumnya, namun sekarang justru melantur ke hal yang tak seharusnya mereka bicarakan dan berakhir dengan semua kemarahan sang Ibu.

Mother (Can I Hope?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang