7. True identity

41 6 0
                                    

Jiraiya mengigit bibir bagian dalamnya ketika cambuk mengenai tubuhnya. Ia kalah dalam perkelahian di kuil bulan. Jiraiya sudah sangat kelelahan, ia bahkan tidak yakin bisa bertransformasi menjadi serigala lagi.

Jiraiya tidak mengetahui ia berada dimana sekarang, matanya ditutup oleh kain. Hidungnya bahkan tidak bisa mencium bau yang lain kecuali, bau anyir darah. Ia benar-benar buta kali ini.

Tubuh Jiraiya menegang. Ia mempunyai firasat akan ada sosok yang sangat kuat dan aura gelap menghampirinya. Bahkan orang yang dari tadi mencambuknya menjadi diam. Semakin kuat aura gelap itu menghampiri Jiraiya. Semakin menegang pula tubuh Jiraiya.

Rasa takut dan cemas tiba-tiba saja menghampiri Jiraiya. Sebenarnya siapa dia? Orang macam apa yang memiliki aura gelap yang sangat kuat? Bahkan aura gelap milik Orochimaru masih kalah dengan milik orang ini.

"Jiraiya, salah seorang dari tiga legenda sannin. Tidak bisa dipercaya bahwa kau kalah. Ha ... ha ... ha."

Suara itu, Jiraiya kenal siapa yang mengeluarkan suara yang sangat dalam dan tenang tersebut. Sesosok yang bahkan jika disebutkan namanya saja sudah membuatmu ketakutan. Madara Uchiha. Iblis pembunuh sadis.

"Lihat dirimu! Padahal dunia immortal mengagumi mu. Kau, Tsunade dan Orochimaru. Dielu-elu kan, dianggap sebagai pahlawan. Namun kini, kau kalah Jiraiya. Kalah!"

Jiraiya tidak bisa membalas semua perkataan Madara. Aura gelap yang sangat kuat seakan mencekik dirinya, jangankan untuk berbicara untuk bernapas pun sangat sulit.

"Jiraiya katakan padaku! dimana gadis pemilik tanda bulan dan serigala baru tersebut?"

"Harusnya kau sadar Madara. Kutukan akan tetap menjadi kutukan! Bahkan jika kau berhasil menangkap gadis pemilik tanda bulan. Ia tidak akan menjadi milikmu. Tidak, dikehidupan sebelumnya, sekarang, bahkan nanti!"

Jiraiya menaikan oktaf suaranya. Berhadapan dengan Madara artinya kau harus mengeluarkan semua kekuatanmua. Bahkan jika itu hanya suara keras seperti Jiraiya.

"Jangan cepat percaya. Dikehidupan sebelumnya mungkin aku tidak mendapat pemilik tanda bulan, namun dikehidupan sekarang. Aku pastikan akan mendapatkannya beserta kekuatannya," perlahan namun pasti Madara mendekati Jiraiya. Ia membisikan sesuatu, "lebih baik kau khawatirkan saja nyawamu sebelum nyawa orang lain."

Setelah membisikan sesuatu, Madara memberikan kode kepada algojo. Tidak sampai dalam satu menit kepala Jiraiya sudah terpisah dari badannya.

"Sudah ku katakan, khawatirkan saja nyawamu. Bodoh."

Madara akhirnya pergi meninggalkan jasad Jiraiya yang telah ia penggal.

🌙🌙🌙

Kushina kini berada diruang tamu Fugaku. Menunggu Minato datang dan menceritakan apa yang sedang terjadi. Sebab dari tadi Kushina bertanya kepada Fugaku, ia hanya mengatakan, "tunggu Minato."

Suara derap langkah kaki terdengar mendekati ruang tamu. Kushina yakin itu adalah Minato, rasa penasaran, takut dan bingung tiba-tiba mendominasi dirinya. Kushina tahu, setelah semua pertanyaannya terjawab oleh Minato makak ia tidak bisa memandang dunia seperti biasa lagi. Dunia tidak seperti yang ia yakini.

"Kushina apa ada yang terluka?" pertanyaan pertama Minato ketika ia sudah berada diruangan yang sama dengan Kushina. Minato tahu Kushina pasti merasa shock dengan apa yang telah ia alami.

"Ti ... tidak, aku tidak terluka sama sekali," jawab Kushina dengan gelapan. "Minato! Ku mohon, beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi? Kau, Pria tua dengan rambut putih lebat dan panjang, kuil bulan, lalu serigala. Ku mohon beritahu aku apa yang terjadi sebenarnya."

Kushina kesal, takut, frustrasi. Itulah sebabnya Kushina langsung bertanya pada intinya, dan Minato mengetahuinya. Sebenarnya perasaan Kushina yang seperti inilah yang selalu membuat ragu Minato. Kushina mungkin pintar, selalu memakai logika, namun terkadang ia polos. Sepolos anak kecil memandang dunia.

"Kushina aku akan memberitahu mu semua pertanyaan tadi. Namun aku juga ingin kau untuk tidak membantah dulu semua jawabanku," Minato sadar cepat atau lambat ia akan menceritakan rahasianya. Namun ia tidak menyangka akan secepat ini.

" .... Kushina. Dunia yang kau tinggali tidaklah seperti yang terlihat. Makhluk hidup bukan hanya manusia, hewan dan tumbuhan namun werewolf, elf dan witch pun hidup berdampingan dengan manusia. Salah satunya telah kau lihat tadi werewolf."

Sejauh ini Kushina mengikuti permintaan Minato untuk tidak menyela penjelasannya. Meskipun jujur, rasanya Kushina ingin mengeluarkan semua pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam kepalanya.

"Aku, Jiraiya, Obito, dan beberapa serigala yang tadi ada di kuil bulan. Kami adalah contoh nyata Kushina. Bahwa dunia tidak seperti yang kita lihat," akhirnya Minato dapat menjelaskan apa yang selama ini menghantuinya.

"Sejak kapan kau menjadi seorang werewolf? Apa Fugaku dan Mikoto juga seorang werewolf? Lalu hubungan semua ini denganku apa!?" Kushina mengeluarkan semua rasa frustasinya dengan teriak. Ia merasa seperti terbangun dari mimpi indah, dan melihat kenyataan bahwa sesungguhnya hidupnya sangat menyedihkan.

"Aku bukan seorang werewolf," akhirnya Fugaku mengeluarkan suara juga. "Aku guardian dan Mikoto hanya manusia biasa."

"Guardian?"

"Ya, guardian berbeda dengan werewolf. Guardian adalah sekelompok manusia terpilih dan terlatih untuk melindungi manusia lain dari kelompok werewolf, elf, dan witch. Guardian sebenarnya tidak peduli dengan apa yang terjadi didunia mereka. Namun jika mereka telah menyerang manusia, meneror, dan membuat keributan maka guardian maju untuk melindungi manusia. Sedangkan werewolf ... ini mungkin terdengar kasar namun .... werewolf adalah sebuah kutukan."

Rasanya kepala Kushina ingin meledak menerima semua informasi. Guardian, werewolf, kutukan. Lalu apa lagi setelah semua ini?

"Werewolf merupakan bukti nyata dari amarah dewa bulan kepada manusia. Ia mengutuk siapa saja dengan menjadi werewolf. Bahkan bila leluhurnya adalah seorang yang dermawan tak menutup kemungkinan keturunannya dapat menjadi werewolf," lanjut Fugaku memberikan penjelasan.

"Dan setiap kutukan memiliki berkat. Kushina kau adalah pemilik berkat tersebut."

Oh, bisakah Kushina menghilang dari dunia ini? Berkat apa yang ia punya? Lalu kenapa harus ia yang mendapatkan berkat tersebut?







Oh, bisakah Kushina menghilang dari dunia ini? Berkat apa yang ia punya? Lalu kenapa harus ia yang mendapatkan berkat tersebut?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.A/N.

Yuhu!! Udah lama banget aku gak up cerita ini😭😭

😭

Tapi aku emang punya kebiasaan kalau akhir2 mau end tuh,, suka kena writer block. Dimana writer block ku itu buat aku (maaf yah kalau kasar) mual sendiri.

Bukan ke cerita ini aja rasa mual itu, tapi ke cerita2 yang ada di draft juga. Itu terjadi tiap kali aku paksain buat nulis. Tapi tenang, writer block  ku udah mulai bisa diatasi lagi. Jadi kayaknya aku bakal mulai up lagi cerita ini...

Tungguin part-part selanjutnya😊😊😊

Salam,

Supermoon [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang