"karena aku hidup untukmu, maka dari itu aku akan belajar menjadi pondasi yang kuat untuk bisa menjadi rumah tempatmu pulang kelak nanti"
.
.
.
.
Sunghoon berjalan santai ke sekolahnya. ia memang sengaja tak menggunakan kendaraan apapun, karena jarak rumah ke sekolahnya yang tak terlalu jauh. Sampai di halaman sekolahnya, ia mengeryit heran menatap ke kelas 12 Ipa 2 yang sedang ramai dengan para siswa yang berkerumun.ah, apa yang terjadi, pikirnya. lalu tanpa pikir panjang ia berlari menerobos kerumunan yang seolah tanpa celah itu. Mulutnya menganga, ia lekas membekapnya menggunakan tangan kanannya. matanya melotot tajam ke arah 3 tubuh di depan sana yabg terbaring dengan darah berhambur.
Sunghoon tahu betul dengan 3 orang disana, siapa sih yang tidak tahu dengan mereka ber3. geng bully, yang terus2an membully di sekolah mereka. Hanbin, Jungwon, dan Kyungmin namanya . mereka memang memiliki paras yang manis, tapi jangan salah. meski manis, sifat mereka tak semanis dengan wajahnya.
"hahhhhh" Sunghoon menghela nafas panjang.
lalu beberapa saat kemudian, kedua telinganya mendengar suara sirine polisi. ah, ia yakin cepat atau lambat pasti polisi akan datang. kerumunan yang semula membludak, kini sudah mulai terlihat renggang. apalagi saat dilihat dari rooftop gedung sekolahnya.
Diatas sana, seorang pemuda tengah tersenyum ke arah bawah.
****
"ck, sial" gumam Sunghoon, saat ia ditunjuk sebagai saksi dari pembunuhan yang terjadi di sekolahnya.
Sekarang ia sedang digiring ke ruang guru. sungguh, ia terlihat seperti penjahat. dengan 2 polisi di belakang dan satu polisi lagi di depan. untung tangannya tak ikut di borgol. jika tidak, mungkin para siswa yang heboh disana akan mengira dirinya lah yang membunuh 3 orang itu.
"jadi seberapa banyak kau tahu tentang mereka?" tanya salah seorang polisi, saat mereka sampai di ruang guru.
Sunghoon menghela nafasnya perlahan, menanggapi pertanyaan polisi yang bernametag 'Sim Jaeyoon' itu.
"Aku hanya tahu mereka membully seorang siswa. namanya Lee Heeseung, tapi seminggu yang lalu. yang kutahu, Lee Heeseung sudah pindah sekolah. tapi tak hanya Heeseung, mereka juga membully Taki"
"Hmm.. apa ia punya musuh?"
Sunghoon menggeleng, ia rasa mereka tak punya musuh. ya, selain Heeseung dan taki, mungkin...
"Aku pikir, mereka tak punya musuh. tapi beberapa hari lalu ada gosip yang mengatakan kalau Hanbin dan Nicholas baru saja putus" Ucapnya.
"ck, suka sekali kau mendengar gosip" Sela Jaeyoon
"dan kau, suka sekali bertanya padaku. sebenarnya kau ini bekerja sebagai polisi atau wartawan?"
"polisi!!"
"berhenti mewawancaraiku"
"tapi kasusnya tak akan selesai kalau aku tak mewawancaraimu. kalau kasusnya tak selesai, mau makan apa anak dan istriku?"
Sunghoon mengendikkan bahunya acuh.
"kau ini!!" Jake benar2 dibuat kesal dengan pemuda di hadapannya.
"Jake" Seon menegur temannya itu, agar tak tersulut emosi. karena mengingat Jake adalah seseorang yang mudah emosi.
"Kalu sudah tak ada lagi yang ditanyakan, aku permisi. kalian semua menguras waktu istirahatku" ucap Sunghoon, akan berdiri dan keluar dari ruang guru.
"Tunggu" sebuah suara mengintruksinya, sebelum benar2 pergi dari sana. lantas, ia kembali duduk dengan tenang. walaupun cacing di tubuhnya sudah mengeluh. untungnya, perutnya tak berbunyi.
"apalagi?"
"kau tahu dimana keberadaan Heeseung, Nicholas, dan taki?"
"Heeseung? aku tidak tahu. Taki, biasanya kalau dijam segini ia sedang berada di perpustakaan bersama Niki. kalau Nicholas, ia sering ke Rooftop." ucap Sunghoon sembari menatap pria yang bertanya padanya.
"siapa namamu?" tanya pria yang di tatap.
"Park Sunghoon" ucapnya, manatap lamat nametag polisi yang menanyakan namanya. 'Kei?' gumamnya dalam hati, saat melihat nametag tadi.
"ekhem? sekarang aku boleh pergi?"
"tentu, kenapa kau ini? sepertinya sesang tergesa2" ucap Jake menatal intimidasi Sunghoon.
"hahhhh, perutku sangat lapar. tadi pagi aku tidak makan, karena kesiangan" ucap Sunghoon pelan.
Tuk
"Makanya, kalau mau sekolah kau harus bersungguh2 dalam hal bangun pagi" ucap Seon, sambil menyentil pelan dahi Sunghoon.
"ck, ini hidupku.... bukan hidupmu. berhenti mengurusiku" ucapnya, lalu berlalu tanpa mengatakan sepatah katapun.
"dasar anak zaman sekarang" gerutu Kei kesal.
****
"maaf nunggu lama" ucap Sunghoon sambil mendudukkan dirinya di kursi kayu.
"ck, kemana aja lo bang? perut gue udah di pukul2 ama cacingnya"
"kenapa gak pesen aja, kayak taki?"
"gak papa sih"
"Niki, nanti temenin Taki di rumah ya? Taki takut di rumah sendirian. nanti kalo Taki di bunuh kayak mereka gimana?" mohon Taki menatap takut ke arah Niki.
"iya, Niki pasti temenin Taki kok. udah abisin makanannya!! tapi entar Taki pulang duluan ya? Niki punya urusan!!"
Taki mengangguk dengan mulut yang penuh. Niki tersenyum tipis, melihat lelaki manis yang memakan lahap makanannya.
****
"Bang" Niki memukul pelan pundak Sunghoon. membuat, pemuda itu terperanjat.
"eh, anj... Niki!! ngagetin gue aja lu" Sunghoon berucap sembari mengelus dadanya.
"muehehe, maaf bang. lagian lo sih, serius amat sampe gak sadar gue ada di belakang lo. lagi ngapain sih?"
"enggak papa sih, cuman lagi nyari sesuatu aja."
"ohhhh, soal kemarin malam. maaf gue gak jemput lo"
"gue bilang kan, gak papa"
"iya sih, yodah yuk pulang. Udah mau malem, gak takut lo di gentayangin ama mereka ber 3. rumornya kan, kalo ada yang meninggal, sebelum lewat 7 hari. arwahnya masih gentayangan. hawanya juga gak enak nih, jadi agak dingin." Pinta Niki, sambil bergidik ngeri.
benar kata Niki, hawa disini sudah mulai berubah. agak seram, apalagi lorong sekarang sangat sepi. sebab beberapa kelas sudah kosong.
"iya, lain kali kayaknya gue harus bilang 'makasih' sama pelaku yang udah bunuh mereka ber 3. soalnya udah bikin Taki gue gak dibully lagi ama mereka. gue juga gak usah repot2 buat jagain Taki." ucap Niki lalu berlenggang di depan Sunghoon.
Sunghoon terkekeh, begitupun Niki.
"bener juga"
****
"ternyata, lo sama gak ada akhlaknya kayak mereka!!" unknown
○○●●○○●●
Janlup votment kalau suka
KAMU SEDANG MEMBACA
I Kill They (Heeseunghoon/Sungseung)
FanfictionSunghoon, yang berusaha keras menyembunyikan identitas pembunuh dari polisi bernama Jake Shim. yang telah membunuh pembully Heeseung. untuk apa Sunghoon melindungi pembunuh yang sudah membunuh para pembully Heeseung? apakah itu bentuk dari sebuah uc...