Kacau sudah. Itu yang bisa dipikirkan Valerie dan Sidney. Rencana Sidney untuk membawa Valerie kabur dihari pernikahannya gagal. Ternyata Rencanannya sudah diketahui oleh sang mempelai pria. Dan lebih bodohnya lagi Sidney tidak menyadari akan hal itu. Anehnya Benedict tidak menggagalkan rencana mereka. Justru ia hanya geleng-geleng kepala mengatahui itu. Dan memerintah bawahnya untuk menjaga gadisnya.
Dan kini Valerie tengah berdiri memakai baju pengantin di altar pernikahan. Ini semua gara gara ide gila Sidney yang gagal. Di detik itu juga ia langsung di sahkan. Sekarang ia tengah berdiri menyambut tamu tamu yang ntah siapa, ia tidak kenal atau tidak ingat.
Dan yang lebih parahnya lagi sekarang ia telah sah menjadi istri orang! Istri dari seorang yang bahkan ia tidak mengenalnya dengan baik. Yang ia tahu, pasangannya sangat terobsesi ingin membuatnya menderita.
Andai rencana Sidney berhasil, mungkin Valerie tidak akan berada disini menyambut tamu tamu. Sungguh membosankan. Pikirnya.
Sebenarnya rencana Sidney hampir berhasil namun ditengah jalan mereka dihadang beberapa preman dan mengambil barang-barang berharga termasuk uang. Tak hanya itu mereka juga hampir dilecehkan. Untung saja ada seseorang yang sudi menyelamatkannya bagai pahlawan. Orang yang menyelamatkannya tak lain ialah Benedict calon suaminya. Benedict memandang remeh kearah dua gadis yang kini telah dilanda keterkejutan. Mau tak mau Valerie dan Sidney harus ikut bersama Benedict.
Flashback on
Mobil yang ditumpangi valerie dan Sidney melaju dengan kecepatan rata-rata. Namun siapa sangka mobil yang mereka tumpangi sedari tadi diikuti oleh segerombolan anak motor. Tak lama Mobil yang dikemudikan oleh mang oleh pun berhenti secara mendadak, membuat kedua gadis itu tekejut kaget.
" Mang oleh bisa nyetir gk sih? Jidat gue kebentur sakit nih" Gerutu Sidney sambil mengelus elus jidatnya yang terbentur.
" Maap neng, mang gk sengaja. Orang-orang yang naik motor itu tuh neng biang keladinya.mereka ngalangin jalan Jadi mang rem mendadak "
"Kenapa mang gk tabrak aja sekalian"
Sidney memandang horor valerie yang berucap demikian.
"Lo gila, mereka punya nyawa. Gimana kalo mereka mati" Sidney mengomelin valerie. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikir sahabatnya itu.
"gue nggak peduli, salah mereka ngalangin jalan. Suatu hal yang mengganggu harus di singkirin kan" Valerie tersenyum kearah Sidney. Sidney hanya bergidik nyeri dengan jalan pikir valerie yang sama sekali tidak berubah seperti dulu. Sebelum valerie amnesia. Pantas saja setan triplek itu tergila-gila pada sahabatnya ini. Tapi tidak dipungkiri Sidney sangat muat dengan si setan Benedict. Dia sangat tidak setuju jikalau sahabatnya harus menikah dengannya. Kalau bukan gara gara kejadian waktu itu, valerie tidak akan amnesia. Valerie tidak akan kecelakaan. Semua ini gara gara Benedict. Semuanya. Bahkan sejak saat itu Sidney mulai membenci Benedict.
Brak
"Turun" Teriak salah satu berandalan itu.
"Neng, biar mang aja yang turun"
"Tapi mang mereka 5 orang, gimana kalo digebukin bisa mampus mang" Ujar Sidney menakut nakuti mang oleh.
"Gapapa neng, yang penting neng berdua selamet, awas jangan keluar dari mobil" Setelah mang oleh memperingati kedua gadis itu. Mang oleh pun keluar.
Mang oleh langsung dikerubungin ke lima berandalan itu. Salah satu dari mereka mencengkram kuat pundak mang oleh. Mang oleh mulai takut? Tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Villain (Hiatus)
General Fiction"Kau boleh membenciku tapi jangan melarangku untuk mencintaimu" ~ Valerie Persons "Membencimu adalah sebuah keharusan bagiku karena kau telah merenggut separuh dari belahan jiwaku" ~Benedict Walker "Akan ku buat kau mengingat semua tentang kita, dul...