TWY 12

1.2K 57 10
                                    

HAPPY SHOPPING, EH HAPPY READING!!!

Nathaneal menggertakkan giginya saat membaca pesan yang baru masuk, hal ini tak luput dari pemantauan Joo dan Sony dengan penasaran Sony merebut ponsel Nathaneal dan membaca pesan singkat tersebut.

"Bangsat!" maki Sony ikut marah dengan ulah seseorang yang hingga kini tidak diketahui identitasnya.

Joo merebut ponsel Nathaneal dan membaca dengan cermat, "Nath, aku rasa dia sedang mempermainkanmu dan saat ini Alisa juga kemungkinan bersamanya. Kita harus memikirkan cara untuk menemukan keberadaannya."

"Kau pikir aku tidak memikirkannya, huh?!" ucap Nathaneal seraya merebut kembali ponselnya dan mencoba menghubungi kontak yang telah mengirimkan pesan tersebut.

Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif ...

Nathaneal mencoba menghubunginya kembali berharap akan tersambung, namum percuma. Nathaneal seakan-akan tidak dapat berpikir jernih. Joo dan Sony yang melihat sikap Nathaneal mulai paham jika Nathaneal tengah dilanda rasa cemas dan kebingungan.

"Nath, kau sudah coba menyelidiki pria yang mirip denganmu? Bagaimana jika kita menyelidiki CCTV dari rumah sakit dan club saat kami melaporkan jika ada pria yang mirip denganmu?" ujar Joo membuat Nathaneal menatapnya dan mengangguk setuju.

Joo dan Sony segera membantu Nathaneal, dimana Joo menghubungi pihak club dan Sony menuju ruang keamanan di rumah sakit. Tak membutuhkan waktu lama, keduanya sudah mendapatkan info yang mereka butuhkan dan menyerahkan kepada Nathaneal yang tengah sibuk dengan sambungan teleponnya untuk mengerahkan anak buahnya menyelidiki kasus ini.

Nathaneal menyudahi panggilannya dan fokus menanti info dari Joo dan Sony. Tak menungggu waktu lama, pesan masuk ke ponsel Sony. Joo dan Sony yang sudah melihat isi pesan tersebt langsung menyerahkan kepada Nathaneal. Nathaneal memperhatikan dengan seksama dan ia shock dengan apa yang ia lihat.

"Nath, kita tidak tahu jika kau memiliki kembarana. Apakah kau juga tidak tahu atau kau menutupinya dari kita?" tanya Joo penasaran. Nathaneal menggeleng pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Nathaneal.

"Mommy tidak pernah cerita, Nath?" tanya Sony dan sekali lagi Nathaneal menjawab dengan gelengan pelan.

"Aku sama sekali tidak mengingat masa kecilku, aku hanya di beritahu oleh mommy jika dulu aku pernah mengalami kecelakaan sehingga membuat ingatan masa kecilku hilang." jelas Nathaneal membuat Joo dan Sony sama-sama bingung dan frustasi.

Nathaneal memperhatikan Dhillya dengan pandangan sendu. Ia sangat merasa bodoh karena tidak mengenal dirinya sendiri. Ponsel Nathaneal berdering dan Nathaneal mengangkat panggilan dari anak buahnya.

"Halo."

"Tuan Nathaneal, apakah anda sedang perjalanan menuju Rusia?"

Kening Nathaneal mengerut, "apa maksudmu? jelas-jelas saya berada di rumah sakit menemani orang tua saya, mana mungkin saya ke Rusia!"

"Mohon maaf tuan Nathaneal, tetapi baru saja kami mendapat laporan jika saat ini anda tengah perjalanan bisnis dengan sekretaris anda menuju Rusia."

Nathaneal memijat pelipisnya dan menarik napas, "jangan bodoh, saya di rumah sakit! Kau jangan...tunggu! Coba katakan kembali kalimatmu?"

"Maaf tuan, jika terjadi kekeliruan..."

"Katakan kembali kalimatmu, brengsek!"

"baru saja kami mendapat laporan jika saat ini anda tengah perjalanan bisnis dengan sekretaris baru anda menuju Rusia, itu yang saya laporkan, tuan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIME WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang