entah kenapa diri New sangat ngerasa ia tidak ingin pulang, ia merasa ingin menenangi dirinya. akhirnya ia telah memutuskan sesuatu"pak, kalo saya ganti alamat ke arah pantai bisa?" tanya New setelah berfikir bahwa ia tidak ingin pulang
"bisa sih dek, tapi ada biaya tambahan gapapa?" tanya driver taxi yang ditumpangi
"gapapa pak, yaudah kita pantai putih yang di pik ya" ucap New setuju dan mobil nya segera memutar balik untuk menuju pantai yang New tuju
———————————————
"mmm pulang sekarang gak ya" gumam Tay saat melihat jam nya yang mengarah ke angka 17 lewat 20
"tanggung deh, gue mau main pasir aja dulu" pada akhirnya juga ia memutuskan untuk berlanjut main di pantai sendirian, bisa saja ia bisa move on walaupun itu akan sulit terjadi.
——————————————
New pun segera turun dari taxi yang ia tumpangi tadi, dan saat melihat sekitar ia baru sadar bahwa dia ada di depan rumah Tay yang di PIK. saat ia melihat dari luar suasana rumahnya sangat sepi dan tidak ada orang satu pun, New yakin bahwa Tay sedang tidak ada disini.
"ngapain cariin dia coba, fokus New lo cuman mau ke pantai!" gumam New dalam hati
ia pun segera menuju tangga yang mengarah langsung pantai, tetapi saat melihat parkiran umum, New langsung melihat motor yang sepertinya ia kenal. tetapi ia langsung membuang pikiran bahwa Tay beneran ada disini
"please newwiee lo fokus!" gumam New lagi
New pun akhirnya menghela nafas dan segera turun untuk ke pantai, kondisi pantai cukup sepi dan hanya ada orang berjualan. dan New melihat kearah sekitar cuman ada satu pengunjung yang bermain pasir
"huh aman gaada siapa siapa" dan baru saja New melangkah di pasir putih, ia langsung mendengar suara nyanyian yang sangat ia kenal
———————————————
Tay sedang bernyanyi lagu favorite nya, ia merasa bahwa dirinya mampu mendapatkan New lagi tetapi semesta seperti memisahkan mereka. Tay juga belum sadar bahwa ada New yang sedang mencari arah suara dirinya bernyanyi.
-
"If we are set apart by the skyline, I'll be glad to break through"
"If we are set apart by a mountain high, I'm not afraid"
"If we are set apart by time, I'll be pleased to wait"
"But if we are set apart by destiny, I have to give up, don't i, don't i."
Tay selesai bernyanyi dan kembali menatap matahari terbenam, leher Tay merasa pegal dan saat ia memutar setengah leher nya, ia menatap sesosok orang yang ia kenal.
"dugaan gue benar.." ucap New kearah lelaki yang sedang menatapnya, New langsung membalikan badannya untuk segera pergi, baru saja melangkah..ia dipeluk oleh seseorang yang membuatnya merasa aman dan nyaman
"tolong jangan pergi dulu" dan benar, itulah Tay Tawan
——————————————
Tay memaksa New untuk duduk dulu di pantai, untuk melihat sunset seperti biasa. mereka pun sekarang sedang menatap satu sama lain.
"aku..eh..gue udah denger semua penjelasannya dari si Mild" jelas New
"kalo kamu udah tau kenapa masih aja ngehindar?" ucap Tay menatap New serius
"hati gue ngerasa masih belum mau ketemu" ucap New padahal aslinya ia hanya gengsi untuk bermaafan dengan Tay
"gengsi?" tanya Tay langsung to the point dan membuat muka New langsung merah
"GAADA YANG GENGSI YA! gue cuman..cuman.." ucap New masih malu
"yakin?" Tay pun mendekatkan mukanya ke New
"udah ah lo sana jauh jauh" ucap New mendorong Tay hingga tertidur di pasir
"kamu ya! awas!" Tay pun malah melempar air pantai ke arah New
"TAY TAWAN INI BASAH!" dan mereka pun malah berlari larian di pantai seperti anak kecil
Tay pun segera menangkap New dan memeluknya lagi yang membuat jantung New berdetak kencang, Tay pun mendengar detakan jantung New sehingga itu membuat ia yakin untuk membuat New balik ke dirinya, ke pelukannya.
"Hin" ucap Tay yang masih memeluk New
"apa lagi! udah ah lepas dulu" ucap New melepas pelukan tersebut dan langsung menatap Tay yang mukanya sedang serius
"bisakah kita balikan? kamu mau jadi pacar aku lagi?" ucap Tay tulus dan New bisa melihat itu dari mata Tay
"huh..fine..i'll give you more chance" ucap New dengan muka merah dan mereka pun berciuman di hadapan sunset, selalu saja sunset menjadi saksi bisu cinta mereka.
—————————————
sekarang New sudah di ada apartemen Tay, karena ia sangat lelah dan kangen dengan suasana apartment.
"Thanos jangan ganggu aku! aku cape tau gak" New kesal karena ia berusaha tidur tetapi Tay selalu mengganggunya
"aku kan cuman meluk kamu, aku kangen ama kamu tau gak" ucap Tay memeluk New karena ia benar benar kangen dengan semua ini
"arghh yaudah gausa erat banget, aku gabisa nafas tau gak" ucap New menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya
"kamu mau main di dalam selimut?" ucap Tay dengan senyuman mesum
"PERGI DEH LO!"
————————————
menatap pemandangan Jakarta di malam hari sudah cukup membuat New tenang, apalagi setelah balikan ia merasa dirinya sudah kembali lagi seperti dahulu. ia sangat bersyukur dengan semuanya, ia telah diberi kebahagiaan tersendiri dan Tay Tawan, sumber hidup nya. malam ini banyak bintang bintang yang membuat suasana semakin hidup.
"an endless night, we're stuck in a room trapped by love"
"what can we say? still hurt looking for love""Hin, seribu malam pun aku bakal sama kamu terus kok" goda Tay setelah mendengar New bernyanyi dan dibalas senyuman oleh New
"bintang nya lagi banyak, make a wish gih" ucap Tay melihat langit malam penuh bintang
"bukan bintang jatuh kali aku harus bikin make a-" New kaget bahwa Tay sedang memejamkan matanya
"kamu..beneran..lagi make a wish?" tanya New setelah Tay sudah membuka matanya
"iya, wish aku cuman mau bisa bersama kamu selamanya" goda Tay dan New hanya bisa menahan malu nya
"aku serius kok, gimana kalo kita nikah?" ucap Tay mendekatkan wajahnya
"HUH UDAH AH MAU TIDUR AJA" muka New benar benar tidak bisa terkendali! ia benar benar malu.
TO BE CONTINUED
bentar lagi cerita ini mau tamat loh, jadi jangan lupa Vote dan Comment yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDLESS NIGHT | TayNew (END)
Fanfiction|3rd ANNIVERSARY| Tay Tawan dan New Thitipoom, dua orang yang tidak saling mengenal dan bertemu secara tidak sengaja. hanya disini, mereka bisa membuat suatu cerita yang banyaknya seperti malam tak berujung akhir. ------ UDAH END YA! No More Waiting...