S a t u

282 20 4
                                    

Wanita itu Kuat. Yang nggak kuat itu batinnya.

_BulanUntukBintang_

1. Kelas Baru

_________

"Bintang, Lo duduk sama gue lagi. Oke!" Seseorang merangkul bahu Bintang dan Bintang tahu siapa itu.
Arga, ganteng sih cuma otaknya cuma setengah.

"Siapa Lo? Berani rangkul bahu gue?" Ucap Bintang melirik Arga sinis.

"Satu bulan libur, Lo udah lupa sama gue?" Arga menatap tak percaya.
"Gue Arga Cogan SMA PERMATA," lanjutnya tersenyum kecil.

"Arga? Arga Leonard?" Bintang menatap Arga dengan tatapan tak percaya.

"Ya ampun sahabat gue!" Ucap Bintang memeluk Arga. Mereka berpelukan layaknya sahabat lama yang tidak lama berjumpa.

Orang yang lalu pun menatap mereka sambil tertawa.

"Gue duduk sama Lo, ya!" Arga merangkul bahu Bintang sambil menyeretnya ke ruang kelas 11 IPS 1.

"Berani bayar berapa Lo?" Tanya Bintang memastikan. Bukannya apa-apa, yang pengin duduk sama Bintang pasti banyak secara wajahnya ganteng ditambah otaknya yang encer membuat ratusan orang mengantri ingin duduk dengan Bintang walaupun 1 menit.

"Gue bayar pake batagor lima ribu,"

"Mending mati aja, gue."

***

Disepanjang jalan Bulan tidak berhenti merapalkan doa mati-matian agar tidak satu kelas dengan Bintang.

Dengan mengandalkan doa dan harapan dia berjalan yakin menuju kelas 11 IPS 1.

Bulan memutuskan untuk duduk di depan sesuai permintaan Caca temannya. Bulan duduk tenang di kursinya. Masih terlalu pagi untuk berada di kelas baru ini. Ia memejamkan matanya sambil menunggu teman sekelasnya datang.

"SELAMAT PAGI BULANNYA BINTANG, IBU DARI ANAK-ANAKKU NANTI!" Bulan terkejut dan hampir jatuh dari kursinya karena mendengar teriakan seseorang yang berada di depan pintu kelasnya.

Dan Bulan menyadari bahwa doa yang ia rapalkan dari tadi malam tidak terkabul.

****

Bintang mencari Arga di kelas barunya, terkadang ia membenci suasana baru. Karena, ia akan kesulitan mencari orang yang ia kenal. Ia kesulitan mencari Arga, sementara dibelakangnya terdengar cewek-cewek sedang bergosip ria.
Biru menengok kearah mereka.

"Hai, guys! Lagi ngapain? Lagi ngomongin siapa sih? Ikut dong!" Katanya memasang wajah sepolos mungkin. Dan bisa di tebak cewek-cewek akan berteriak histeris melihat senyum Bintang.

Siapa sih, yang nggak tahan disenyumin malaikat yang menjelma menjadi manusia?

"Nggak perlu tau. Lo masih jomblo nggak Bin?" Tanya cewek berambut Pink yang Bintang lihat dari badge nama seragamnya bernama 'Lolly'.

"Maaf ya, gue udah punya cewek. Tuh, Bulan yang lagi duduk di depan," ucapnya sambil menunjuk Bulan yang sedang bercerita bersama Caca-sahabatnya.

Mendengar namanya lagi dibicarakan Bulan menoleh kebelakang, "Ngapain manggil nama gue?"

"Tuh kan! Cantik kan. Sedang marah aja dia cantik apalagi senyum," Bintang menatap Bulan sambil tersenyum manis.

"Aww!" Pekik Bintang saat kepalanya di pukul seseorang dari belakang.

"Eh, Kadal! Lo jangan buat teman gue baper kalau Lo nggak mau tanggung jawab!" Caca yang sudah mengerti keadaan hati Bulan ikut angkat bicara.

Bintang mengelus-elus kepalanya yang sakit akibat pukulan Caca, "Siapa suruh baperan? Gue cuma nyenengin hati gue sendiri apa salahnya?"

Beginilah kalau Caca dan Bintang bertemu. Pasti akan ada perdebatan panjang yang terjadi.

"Salah, dong. Lo senang-senang di atas penderitaan orang lain, bego. Percuma otak Lo pinter tapi nggak punya perasaan."

"Udah, Ca. Gue nggak apa-apa kok! Hal itu udah biasa dilakukan Bintang.
Soalnya gue kan teman dia. benar, Bintang?" Bintang tertegun dan mematung di tempat ketika melihat Bulan meneteskan air mata.

"Bulan, Lo nangis?" Tanya Bintang.

"Nggak," Bulan berlari meninggalkan kelas dan Caca ikut berlari mengejar Bulan.

"Ngapain? Kok mereka main kejar-kejaran?" Arga yang baru masuk heran melihat kejadian yang ada di depannya.

"Gue emang brengsek," ucap Bintang sambil meracau tidak jelas.

"Lo baru nyadar? Betapa berengseknya diri Lo?"

****

FOLLOW IG:@CACA_BILA266

Bulan Untuk Bintang (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang