Jangan lupa Follow instagram @Caca_bila266.
Apa kabar pembaca Bulan untuk Bintang?
Komen dong,asal kalian dari mana nih?
Tulis nama instagram kalian disini! Mutualan yuk!
Udah VOTE belum? Kalau belum, VOTE dulu yuk!
Udah siap meramaikan kolom komentar?
13. Pantai.
****
Debur ombak menemani kedua pasang insan yang sedang berbahagia. Setelah minum di Cafe, Bintang tak langsung mengantar Bulan pulang ke rumahnya. Ia mengajak Bulan pergi ke pantai.
Bulan bahagia? Tentu. Siapa yang tidak bahagia, sore-sore di ajak jalan-jalan sore ke pantai? Apalagi dengan orang yang ia cintai.
Mereka berdua duduk di atas ribuan pasir yang terbentang sambil melihat matahari tenggelam yang sangat indah. Langit yang semula cerah, perlahan berwarna jingga. Bulan merasa takjub.
"Udah, izin sama mama lo?" tanya Bintang. Ia menoleh ke arah Bulan yang sedang tersenyum takjub ke arah matahari yang tenggelam. Senyum Bulan sudah menjadi candi baginya. Bulan menganggukkan kepalanya tanpa melihat ke arah orang yang bertanya.
Bintang kesal. Sangat kesal. Ia memegang kepala Bulan dan menarik ujung rambutnya. "Aww!"
"Jangan dilihat terus! Aku nggak suka. Mending, liatin aku lebih ada gunanya, " Bulan tidak percaya. Apakah ini Bintang? Cowok yang pernah menolaknya? Apa ia cemburu? Cemburu ke matahari? Sungguh, cemburunya salah tempat.
" Cie ... Cemburu, " goda Bulan.
"Nggak dong. Masak cowok ganteng cemburu sama matahari,"
"Terus, tadi itu apa?" Bulan mengeluarkan handphone-nya dari tas sekolah.
"Kesel aja. Padahal, di sebelahnya ada cowok ganteng. Masak dianggurin!"
"Sorry, deh!"
Bintang menggelengkan kepalanya. "Harus, diberi hukuman dulu!"
"Apa?"
"Peluk!" Bintang membentangkan tangannya menunggu Bulan untuk masuk ke dalam dekapannya. Dengan ragu-ragu Bulan menerima pelukan Bintang.
Cowok itu tersenyum bahagia. Sesekali ia mencium puncak kepala gadisnya. Hari ini benar-benar indah. "Makasih,"
"Untuk?" tanya Bulan. Ia enggan melepaskan pelukannya. Ia merasa nyaman jika berada dalam pelukan Bintang.
"Segalanya."
***
Bintang menghentikan laju motornya ketika ia sampai di rumah Bulan. Gadis manis yang mampu membuatnya jatuh cinta. Pagi ini, ia sudah berjanji akan menjemput gadisnya.
Ia masuk kedalam perkarangan rumahnya Bulan dan menekan bel yang disediakan di samping pintu rumahnya.
Wanita yang tidak lagi muda yang masih cantik membuka pintu. "Assalamualaikum, tante!"
Bintang mencium tangan wanita tersebut."Bulan ada, tante?"
"Kamu siapa-nya, Bulan?" tanya mama Bulan tanpa menjawab pertanyaan Bintang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Untuk Bintang (On Going)
Roman pour Adolescents"Gue suka Samo lo, dan gue nggak berharap untuk Lo balas perasaan gue." Rembulan Putri Sanjaya. Wanita yang memiliki tubuh mungil itu menundukkan kepalanya dan tidak percaya diri. Bintang menghembuskan nafasnya gusar. Ia menatap Bulan dengan senyum...