°°°
Kubuka pintu perlahan dengan degup jantung semakin cepat. Kuturuni anak tangga satu per satu dengan perasan gentar kian menggebu. "Apakah aku harus sampai melakukan ini?" Batinku bertanya memastikan.
Tidak ada pilihan lain. Aku harus masuk untuk memuaskan rasa penasaran ini.
Ruangan bawah tanah ini cukup dalam. Bau amis menyengat dimana-mana seperti tiap goresan dinding ini dicat dengan darah segar mengalir.
Maju beberapa meter ke depan kutemukan sebuah persimpangan lorong.
Bercabang. Ada dua lorong persimpangan di depanku. Aku memutuskan memasuki lorong bagian kanan. Remang sekali, mataku hampir tidak dapat melihat apa pun
Perlahan gerakan langkahku. Jangan sampai ketahuan Ibu. Gila! Bagaimana jika sampai ketahuan?
Kurutuki keputusan ini dalam hati.Nafasku tak beraturan. Lorong ini seperti tak ada habisnya. Tidak ada ruangan atau apa pun, hanya lorong sempit memanjang yang entah ada apa di ujung sana.
Joseph sialan. Keluarga sialan. kenapa aku harus ditakdirkan bertemu dengan mereka? Lihatlah hal bodoh yang kulakukan sekarang. Merepotkan rasa penasaranku saja.
Ibu memang tidak pernah melarangku memasuki lorong ini. Tapi, tetap saja ini terkesan lancang. Aku sudah memikirkan kemungkinan terburuknya jika sampai ibu menemukanku sekarang. Arghh fokuslah, Az. Fokus.
Jalan buntu. Lorong ini hanya lorong biasa, tidak ada hal buruk yang aku khawatirkan selama perjalanan. Syukurlah.
Aku memutuskan kembali ke tempat semula di dua persimpangan berada. Sekarang saatnya mengambil bagian kiri.
Oke, di dalam sanalah ibu berada bersama "Bawaannya."
Aku mulai melangkahkan kaki perlahan. "Hati-hati jangan sampai katahuan," batinku memberi perintah.
Di sini hidungku terasa lebih nyaman. Bau amis tidak terlalu menyengat walaupun masih bau.
Jam tanganku menunjukan pukul 13.35 setengah jam sudah kutelusuri tempat bawah tanah ini.
Terdapat ruangan di sisi dinding. Aku mencoba mengintip ke dalam. Kosong. Tidak ada siapa pun di dalam. Euuhh tapi, banyak sekali darah bermuncratan di sisi-sisi dindingnya.
Ini pastilah tempat eksekusi. Benda-benda tajam menggantung di langit-langit batu. Sebuah meja raksasa diletakan ditengah ruangan.
Sepertinya proses eksekusi baru saja terjadi, masih tersisa organ dalam di atas meja. Aku tidak tahu meja itu berwarna apa, yang kulihat sekarang hanya merah mendominasi di setiap sudut meja.
Kutinggalkan ruangan itu. Aku merangsek maju lebih dalam. Tidak jauh 20 meter di depanku, sebuah pintu lain kutemukan.
Suara-suara seruan mulai terdengar. Hey, bukan hanya dari satu orang, banyak suara?
Degup jantung semakin tak beraturan. Aku melangkah dengan hati-hati ke depan menuju ruangan selanjutnya. Terdengar teriakan menggema dari sana.
Ini bukan suara jeritan yang biasa kudengar. Mereka seperti menyebutkan kata-kata yang tidak aku mengerti. Di antaranya ada suara laki-laki yang terdengar.
Tiba di samping pintu yang tertutup. Sudah terlambat untuk kembali. Aku harus tau apa yang sebenarnya terjadi.
Suara manusia-manusia itu semakin bergemuruh menggema di langit-langit lorong. Aku tidak pernah mendengar ini seumur hidupku. Dari atas tidak pernah terdengar suara aneh ini. Apakah suara ini pertama kalinya ada di sini? Aku tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocence Cycle [Selesai]
Mystery / ThrillerAku patuh. Anak yang penurut tidak banyak bicara. Karena aku percaya Ibu tidak jahat. Dia adalah Ibu paling manis sedunia, juga cantik sekali. Awalnya memang seperti itu sebelum siklusnya datang. . . . °°° [Hanya ada 6 bab pendek-pendek] [Yang plag...