01. Beautiful Eyes

2.3K 219 0
                                    

Baca setiap novelku harus fokus yaa... Keseluruhan isi cerita akan lebih mendominasi dialog yang memberitahu setiap permasalahan yang ada di novelku ini, jadi ketika kalian kebingungan dengan sebenarnya yang terjadi pada konflik di novelnya, maka karakter di novelnya yang akan memberitahu kalian melalui dialog yang mereka ucapkan.

Maka dari itu, fokuslah saat membaca, flashback juga diceritakan oleh karakternya sendiri.

Namun meskipun begitu, kalian masih bisa menikmati novelnya dengan cara apa pun itu tetapi asalkan tidak melakukan tindak plagiarisme.

Aku ucapkan maaf juga apabila ada kesalahan yang aku tulis, entah itu typo dan lain sebagainya.

Selamat membaca, terima kasih, Flower!  🤍

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Tersenyumlah, jangan kau sembunyikan senyum manismu itu. Biarkanlah dia terpesona akan kecantikanmu. Raihlah tangannya dan tempatkan wajahmu dalam genggamannya. Hentikan senyum pemikat yang berhasil membuatnya menggila karena dia akan menarik dirimu dalam kehangatan yang dia berikan untukmu.

Tataplah matanya sehingga dia memandangmu penuh cinta, janganlah terpicu oleh sorot lembutnya yang mengatakan bahwa kau segalanya. Alihkan matamu untuk melihat sesuatu yang begitu dia benci seraya mengatakan bahwa kau mencintainya. Lantas biarkanlah tangannya meraih wajahmu yang dia harapkan bahwa matamu ada hanya untuk memandanginya.

Peluklah dia, ucapkanlah kata maaf dan hiasilah perkataan manismu dengan sebuah kemungkinan yang bisa terjadi namun biarkanlah dia terjebak dalam ketakutan akan kekhawatiran yang kau berikan atas perkataanmu itu. Sampaikanlah bahwa dia harus berjanji agar apa pun yang terjadi, dia tidak akan meninggalkanmu sehingga kau tak perlu berusaha untuk memperjuangkan dirinya agar selalu ada di hidupmu karena sesungguhnya dia akan bertindak sebagai pejuang yang berusaha memilikimu, cintamu, kasih sayangmu dan hidupmu.

"Ada lagi kiriman bunga untukmu," ucap seorang pria yang memecahkan keheningan seorang wanita yang sedang nyaman membaca buku.

Azalea—wanita itu, menyimpan bukunya kembali ke dalam laci. Dia melepaskan kacamata yang dipakainya sebelum mengeluarkan suara, "Berikanlah pada kekasihmu. Aku tidak menginginkannya."

"Kekasihku sudah bosan menerima bunga dariku, seharusnya kau menyelidiki orang yang terus mengirimkan bunga ini karena kau alergi terhadap serbuk sari yang ada pada bunganya, jadi menurutku sama saja ini sebuah teror!" tutur pria itu yang bagi Azalea sangat cerewet.

"Sudahlah Reynard, hanya bunga yang dia kirimkan bukan sesuatu yang berbahaya. Mungkin dia orang yang menyukaiku atau bisa jadi penggemarku, 'kan? Jadi lupakan saja, buanglah bunganya jika memang kau tidak mau memberikannya lagi pada kekasihmu." Azalea selalu menanggapi seperti itu tapi kenyataannya dia gelisah.

"Haruskah aku memberitahu Tuan Artha?" tanya Reynard peka terhadap kegelisahan Azalea.

Tetapi Azalea selalu melarang, "Jika kau melakukannya, aku akan memecatmu!"

Lantas pria bernama Reynard William yang menjabat sebagai seorang sekretaris Azalea hanya bisa tersenyum paksa sembari menyatukan kedua tangannya di depan dada, memohon untuk tidak diberhentikan dari pekerjaannya, "Maafkan aku. Kalau begitu bunganya akan aku berikan pada ibuku, terima kasih Nona."

Azalea tidak merespon, dia membiarkan Reynard keluar dari ruangannya. Melihat jam tangan yang ternyata sudah menunjukkan waktu untuk dirinya menjemput adiknya di sekolah. Lalu dia pun segera pergi meninggalkan ruang kerjanya. Memberitahu Reynard bahwa dirinya akan kembali ke kantor setelah menyelesaikan urusan pribadinya karena hari ini Azalea tidak terlalu sibuk seperti biasanya.

Azalea My Flower { ON GOING }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang