Yang baik terkadang bisa terlihat menyeramkan saat semuanya tidak baik-baik saja.
Sudah terhitung hari ini adalah hari ke tiga puluh Key bersekolah di Artelit'school selama sebulan juga Key berasa sekolah ini aman-aman saja, pagi ini Key pergi sendirian tidak lagi bersama Kean karena Daddy Key telah memberikan kebebasan untuk Key, Daddy Key menggirimkannya mobil sebagai alat pemantauan Kean abangnya. Hari ini Key tengah bersiap-siap untuk pergi kesekolahnya, sebelumnya Key sempat membuatkan sarapan untuk dirinya dan hem orang misterius.
Tiga puluh menit berlalu kini Key telah sampai disekolahnya, untung saja jalanan tidak begitu ramai, jadi Key leluasa membawa mobilnya. Tujuan Key kali ini ialah Rooptop tempat pria misterius itu bersembunyi.
Saat Key sampai didepan pintu perasaannya sedikit tidak tenang, jantungnya terus saja berdetak kuat sedari tadi. Key menghela nafasnya kasar dengan semangat 45 Key memberanikan dirinya untuk masuk kedalam rooptop, Key merasa bersyukur karena kali ini rooptop sepi tidak seperti biasanya, dengan cepat Key meletakan kotak makan yang diatasnya sudah ia letakan small paper.
Kurang lebih seperti itu isi di small paper itu, setelah urusan Key selesai dengan cepat Key pergi meninggalkan rooptop itu.
Seorang lelaki memiliki tingkat ketampanan yang bisa dibilang warr biasa dan memiliki tubuh yang sangat ideal memasuki rooptop entah mengapa saat ini ia tengah malas ikut bersama teman-temannya dikantin. Saat ia melihat kekiri, dia menemukan sebuah kotak makan bewarna abu dan jangan lupakan small paper diatasnya. Perlahan ia mengambilnya dan membacanya tampak seutus senyuman kecil nan manis yang terpatri diwajahnya. Entah mengapa dirinya menginggat seorang wanita yang pernah ia temui dipusat perbelanjaan sebulan yang lalu.
"Key! nama yang bagus,"gumannya sendirian.
"Lo dari mana?"tanya Rindia heran pasalnya Key datang dari arah yang berlawanan.
"Gue dari parkiran,"jawab Key santai
"Tapi kok lo dari arah belakang sekolah?"pertanyaan ini bukan dari Rindia namun dari Revaline, bukan hanya Rindia yang heran dengan arah datangnya Key tetapi revaline juga.
"E..eh an..anu..gue tadi..tadi gue dari toilet," alibi Key.
"Apaansih kalian udah deh mungkin Key begitu datang langsung kebelet, kok diintrogasi gitu sih,"Key menghela nafasnya pasrah untung ada Maria yang membantunya.
Seperti biasanya setiap jam istirahat Key dan teman-temannya selalu duduk dibagian pojok bagi Key (dkk) itu adalah tempat ternyaman karena tidak berdekatan dengan jalur menuju stand kantin.
Brakkk
Seluruh penghuni kantin terkejut dengan suara detakan meja yang berasal dari meja milik Key (dkk). Sontak Key terkejut pasalnya Key tidak mengenali siapa orang ini dan nampak seperti biasa saja.
"Jadi lo yang namanya Key?!"tanya wanita itu.
"Iya emang kenapa? Dan maksud lo ngegebrak meja gue apa?"tanya Key to the point namun masih terlihat santai
"Lo yang ngasih bekal ini ke Aland?!"tanya wanita itu lagi lalu menyodorkan kotak nasi bewarna abu yang tadi pagi sempat ia berikan kepada lelaki yang baru Key ketahui namanya.
"Kalo iya emang urusannya sama lo apa?"masih dengan santai Key menjawabnya.
"Dasar jalang, murahan, perebut! Lo ga kenal gue siapa?!" Key meneliti dari atas sampai bawah pakaian wanita itu lalu Key tersenyum smirk.
"Ngaca dong mba yang jalang, yang murahan siapa? Situ mau sekolah apa mau ngikut ajang pencarian om-om! Dan apa lo bilang tau lo? Ga penting bagi gue, emang lo siapa? Presiden yang harus dikenal semua orang ga kan? Lo itu cuma siswa disini sesama siswa gausa belagu deh!"kali ini Key sudah terpancing emosi.
"Gue Sasa Aditama, gue pacar Aland yang lo bawain makanan busuk lo ini!"Sasa melempar nasi goreng yang telah Key buat susah payah tadi pagi dan juga menyiram Key dengan es teh. Saat ini mereka menjadi pusat perhatian seluruh siswa dan siswi. Key yang mendapat perlakuan tersebut dari Sasa hanya diam tak membalas karena ia tidak ingin menjadi pelaku sebaiknya ia menjadi korban saja, dan Key diam bukan berarti tidak berani, Key berani hanya saja ia ingin lihat seberapa hebat lawannya.
"Ada apa ini ribut-ribut?!"tubuh bertumbuh sedikit itu memasuki area kantin, menghampiri Key dan Sasa, sementara Key tersenyum smirk ini adalah kesempatan emas baginya.
Tidak ada yang berani membuka mulutnya,"ikut saya sekarang!"tegas guru yang bername tag Sinta Ramadhani. Key dan Sasa mengikuti bu Sinta, sementara Rindia, Maria dan Revaline serta dayang-dayang Sasa membuntuti mereka dari belakang.
"Mengapa kalian mengganggu keributan diarea sekolah, kalian taukan ini sekolah?!" Key dan Sasa menggangguk mengerti. "Siapa yang bisa menjelaskan?"tanya bu Sinta lagi.
"Saya bu," Key menjelaskan secara rinci kejadiaan tadi tanpa ada yang ditambah-tambahin atau dikurang-kurangi, pas sesuai takarannya.
Setelah urusannya dengan ruangan menyebalkan itu selesai Key segera pergi menuju kelasnya, dan Sasa? Dia harus menjalankan hukuman karena dirinya yang salah dan bukan Key.
"Lo ga papa?"tanya teman-teman Key.
"Aman gue gapapa,"
@kylarfnia_
@alnd_adlsonTbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAY-LAND
Novela Juvenil"Gue suka lo dari dulu, dari awal gue ketemu sama lo, tapi waktu salah berpihak. Gue kira lo juga suka ke gue tapi itu cuma khayalan gue aja haha miris banget hidup gue!"Key menertawakan remeh dirinya sendiri. "Gue kira gue bakal miliki lo sepenuhny...