Tiga tahun berlalu semenjak kematian [Name] banyak yang telah berubah. Kini, Ying menjadi dingin dan rambutnya di gerai. Fang semakin dingin dan tidak peduli pada sekitar terkecuali adiknya. Kini, Boboiboy dan Yaya diliputi penyesalan namun semuanya telah terjadi. Kita tidak bisa mengembalikan waktu.
"Y-ying." Seru Yaya
Ying yang sekarang sifatnya menjadi dingin dan perkataan nya menusuk hati orang lain, mendongakkan kepala memperlihatkan tatapan dingin nan tajamnya. "Hn?"
"Tolong maafkan aku, juga ikhlaskan [Name] agar dia tenang disana." Jawab Yaya
"Kau pikir semudah itu mengikhlaskan kepergian seseorang yang begitu dekat denganku? Enggak!" Ucap Ying meninggikan suaranya
"I-iyaa, tapi-"
"Tapi apa?! Kau senang kan dia sudah tidak ada dan tidak akan ada yang bisa merebut Boboiboy darimu!" Bentak Ying menggebrak meja
"K-kau salah paham Ying, a-aku tidak pernah merasa senang merebut Boboiboy dari [Name], sungguh aku saja tidak tahu perasaan [Name] pada Boboiboy." Ucap Yaya masih tetap berusaha untuk berbicara dengan Ying
"Tch, kau tahu apa tentang [Name] tak usah sok peduli. Kau tidak tahu betapa terluka nya hati [Name] ketika dia membutuhkan sahabat nya disaat-saat terakhir hidupnya yang malah menyibukkan diri dengan berpacaran dengan orang baru."
"Memang benar ya, seorang teman akan melupakan teman lamanya ketika bertemu dengan orang baru." Cibir Ying memberikan tatapan sinis pada Yaya
"Tapi-"
"Sudahlah Ying, tak usah meladeni orang seperti mereka berdua. Itu hanya akan membuang tenaga mu saja." Fang yang baru datang dari makam [Name] langsung menyahut
"Ck. Kakak dari mana?!" Tanya Ying
"Sans aja. Kakak habis dari makam [Name]." Jawab Fang dengan melipat kedua tangannya di dada
"Kenapa ga ajak!?" Tanya Ying
"Kau asik berdebat dengan dia." Jawab Fang
"Bodo amat! Aku mau ke makam [Name] sekarang." Ucap Ying dengan ketusnya pada Fang
"Tunggu Ying, a-aku boleh ikut?" Tanya Yaya
"Gak! Aku tak akan membiarkan kalian berdua ikut ke makam [Name] sahabatku!" Tolak Ying menekan kata sahabat
"Tapi [Name] adalah sahabatku juga. Dia sahabat pertamaku. Aku harus menjenguk makamnya." Ucap Boboiboy yang sekarang tatapannya sudah sedingin Halilintar.
"Tch sahabat? Kau kembali menganggapnya sahabat ketika dia sudah mati? Terlambat Boboiboy!" Bentak Ying membalas tatapan dingin Boboiboy
Boboiboy yang sudah tersulut emosi tanpa sadar tangan nya ingin menampar Ying namun dengan cepat dihadang oleh Fang.
"Jangan ada yang berani menyakiti adikku kalau masih sayang nyawa!" Tatapan Fang menyiratkan kebencian yang amat dalam pada Boboiboy
"Maaf." Lirih Boboiboy
Ying pun sempat terkejut namun cepat-cepat ia tepis kan keterkejutannya dengan segera berlari ke makam [Name]
"Tunggu Ying!" Seru Fang
Namun Ying dengan cepat menggunakan kuasanya hingga mereka tidak bisa menyusul. Bahkan Fang mengacak rambutnya frustasi. "Argh, jaga kau Boboiboy!"
Setelah kata itu terucap dari mulut Fang, ia mengejar ketertinggalannya oleh Ying ke makam [Name].
"[Name] semenjak kepergian mu, semuanya menjadi seperti dulu lagi..." Batin Fang
"[Name]..." Lirih Ying mengusap batu nisan yang bertuliskan nama [Name]
KAMU SEDANG MEMBACA
LEUKEMIA [BOBOIBOY X READER]
FantasyBagaimana rasanya kalau kita mengidap penyakit kanker? Dan kalian mengetahui penyakit itu disaat waktu kalian sudah tidak banyak lagi Tetapi karena kalian tidak mau mengkhawatirkan teman teman kalian, kalian memutuskan untuk merahasiakan nya "Hey, B...