Part 10 : Kebenaran

1.9K 278 87
                                    

2 bulan setelah Fang dan [Name] berpacaran, penyakit [Name] sudah agak membaik dan tidak ada tanda-tanda penyakitnya kambuh hal itu membuat Fang dan Ying merasa lega dan mereka berharap [Name] akan terus ceria dan sehat lagi seperti dulu

'Semoga penyakitmu tidak kembali kambuh [Name] aku tidak ingin kau menderita seperti itu' Batin Ying

Hari ini [Name] berangkat bersama boboiboy, teman masa kecilnya. Sebenarnya Fang tidak rela jika [Name] berjalan bersama Boboiboy ia merasa cemburu. Ya iya lah kekasih mana yang tidak cemburu melihat wanita nya berjalan dengan lelaki lain meski pun itu sahabatnya sendiri. Namun Fang tidak boleh egois, dia harus rela untuk meluangkan waktu [Name] dengan Boboiboy bagaimana pun juga Boboiboy teman masa kecil [Name] boboiboy yang menemani [Name] sebelum [Name] mengenal dirinya.

"Fang kau tak apa apa kan, jika aku hari ini berjalan bersama boboiboy?" Tanya [Name]

'Jangan egois Fang bagaimana pun juga Boboiboy lah yang menemani [Name] sejak sebelum [Name] mengenalku' Batin Fang

Sebelum Fang menjawab, Fang memejamkan matanya terlebih dahulu ada rasa kesal dan cemburu pada diri Fang dan menghembuskan nafas kasar

"Iya, tidak apa apa kok. Kalian kan sahabat, masa iya aku tidak mengizinkanmu berjalan bersama sahabat sendiri" Jawab Fang berusaha tersenyum

"Beneran ya? Tidak marah?" Tanya [Name] memastikan bahwa perkataan Fang tidak bohong

"Iya, cepat jalan nanti kesiangan nangis loh. Biar aku dengan Ying" Jawab Fang

"Aku tidak akan menangis seperti anak kecil" Kata [Name] menggembungkan pipinya

"Haha, iya iya bercanda doang kok sudah ya sampai bertemu di sekolah" kata Fang melambaikan tangan

[Name] pun membalas lambaian tangan Fang kemudian mengetuk pintu rumah Boboiboy

Setelah itu [Name] mengetuk pintu rumah Boboiboy berkali-kali untuk memastikan boboiboy masih di dalam rumah dan tidak meninggalkannya

"Boboiboy apa kau ada di dalam?" Tanya [Name] masih setia mengetuk pintu rumah boboiboy

"Iyaa, sebentar lagi aku turun" Jawab Boboiboy dari dalam kamar

[Name] pun menunggu Boboiboy selesai berpakaian sambil melihat pemandangan. Tak lama kemudian boboiboy datang dan mengajak [Name] sekolah.

"Ayo [Name], aku sudah siap" Ajak Boboiboy

[Name] dan Boboiboy berjalan beriringan tak ada salah satu dari mereka yang memulai percakapan karena mereka saling bergelut dengan pikiran masing masing

'[Name] cantik sekali, apa aku dari awal mencintai [Name] bukan Yaya?' Batin boboiboy

'Kenapa canggung sekali sih' Batin [Name]

'Apa aku harus tanya [Name] mencintaiku apa tidak ya? Semoga jawabannya iya' Batin Boboiboy

Boboiboy ingin menanyakan itu pada [Name] namun entah kenapa bibirnya terasa kelu untuk menanyakan itu takut takut [Name] malah menjawab yang sebaliknya. Tapi belum di coba belum tahu. Akhirnya Boboiboy pun bertanya pada [Name]

"[Name], apa kau mencintaiku?" Tanya Boboiboy penuh harap

[Name] menghentikan langkah kakinya dan menghela nafas kasar sebelum [Name] menjawab

"Sudah tentu tidak, kau lihat. Aku sudah punya Fang yang artinya Fang lah yang aku cinta bukan kamu, lagipula kamu hanya aku anggap sebagai sahabat tidak lebih" Jawab [Name] kemudian melanjutkan langkahnya ke sekolah

LEUKEMIA [BOBOIBOY X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang