I Pertandingan I

414 52 6
                                    

🌟 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟
Komen ☄️☄️☄️☄️🔊🔊🔊🔊

==========================

HAPPY READING!

-------------------------------------

petarungan dimulai, keduanya berhadapan mata bertemu mata. Para penonton membuat lingkaran yang cukup luas. Aku duduk sembari menyeruput teh dengan santai. Aku yakin bahwa Trizo dapat menyelesaikan petarungan nya dengan hasil yang memuaskan. 

"Bombu, bergabung!" mode bergabung dengan hewan spirit di aktifkan. Keduanya menyatu dan membuat tubuh paman gendut botak berubah. Tubuh yang tadinya terlihat sangat berlemak, kini memiliki lipatan lemak yang sedikit. Aura yang dihasilkannya juga menjadi dua kali lipat. Mungkin, orang yang berada di tingkat perunggu dan perak akan  memuntahkan seteguk darah merah disebabkan kuatnya aura.

"Trizo, kemari!" aku memanggil Trizo yang tengah fokus melihat paman gendut botak. Trizo berjalan mendekat kearahku.

"bsbsbsbsbsbsbs" aku membisikkan sebuah rencana yang sangat kreatif.

"rencana yang keren! hihihihi" Trizi tertawa jahil. Aku ikut tertawa jahil. aku mengacungkan jempol. Trizo yang mengerti kode itu pun masuk kembali ke area pertarungannya. Sampai nya di sana Trizo sudah disambut tinju api hitam.

"rasakan Black Fire!!!"

Trizo menghindar dengan cepat kebelakang dan melancarkan rencana diriku. Aku tersenyum miring.

"arghh!" tepat sekali Trizo menggigit bokong paman gendut botak dan membuat bokongnya sakit membeku. Di saat paman gendut botak itu ingin berbalik dan meninju Trizo, dengan sigap Trizo menghilang. Paman gendut botak mencari cari Trizo.

"kemana kau kucing brengsek!" teriak paman gendut botak dengan lantang.

" aku di depan mu." saat itu juga Trizo membakar telur hingga matang dan menghancurkan telur berharga itu. Aku tersenyum senang. Para prajurit yang melihat itu ngilu, bahkan ada beberapa yang berteriak merasa dirinyalah yang dihancurkan

"ARGHHH! KUCING SIALAN!"

"ahem!" kodeku. Trizo dengan cepat melancarkan rencana terakhirnya. Kuku panjangnya keluar dan mencakar mulut dengan bibir besar itu.

"ARGGHHH!" teriak paman gendut botak. Formasi gabungan dengan hewan spirit nya pun pecah dan beruang itu kembali masuk kedalam ruang dimensi kecilnya. Aku meletakan cangkir teh, bangun dan berjalan menuju paman itu dengan senyum sinis yang tersamarkan oleh cadar.

"bagaimana paman? enak bukan? aku masih mentolelir hal ini saat ini karena kau adalah prajurit yang akan bertarung. mungkin jika tidak aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri dan itu akan lebih menyakitkan prosesnya dari yang sekarang kau alami. jadi, jangan ada yang berperilaku macam macam!"

" kalian di rekrut bukan untuk memalak orang yang ada di sini atau berlaga keren. Kerejaan Linhua bergantung pada kalian juga! selemah apapun kekuatannya kalian, tapi ada hal yang harus kalian ingat! kekuatan berasal dari tekad kalian! jika kalian tidak sungguh sungguh bertekad dengan usaha, percuma kalian di bayar! karena kalian akan mati! bukan hanya kalian, tapi juga keluarga, orang orang yang ada di benua Linhua juga! berlatihlah lebih keras dan kuatkan tekad juang kalian! jika ada yang tak setuju disini silahkan keluar dan aku akan membayar kalian! jika masih ada yang mau bertahan melindungi kerajaan ini maka ikut bersamaku berlatih dan turun ke medan perang!"seruku dengan lantang.

"memangnya siapa kau hingga bisa memutuskan?!" seru seseorang tak terima.

"betul, siapa kau?" seru yang lainnya.

" kalian tau lencana apa ini?!" aku menunjukan lencana emasku. Mereka menegukan saliva, tau betul apa yang ditunjukan .

" aku beri waktu hingga malam ini, jika kalian akan keluar pergi keluar pintu keluar dan tunggu disana!" Aku berbalik dan menaiki punggung Trizo dan duduk disana. Trizo melangkah ketempat Tang lin, meninggalkan mereka yang terdiam.

----------

" siapa dia? walau gadis kecil tapi bisa membuat orang orang diam."tetua itu melihat kearah gadis kecil yang tak lain Yu Shuijing dari jembatan yang menghubungkan dua gedung.

"dia orang yang aku baru rekrut, guru. kurasa dia akan membantu pertempuran."ucap Tang lin.

"kau benar,"

"tetua!" panggil seorang penjaga dengan tergesa gesa.

"ada apa?" tanya nya pada penjaga yang tengah engos engosan.

"pangeran dan pasukan istana akan tiba besok!"

"aku mengerti!" tetua itu berbalik kembali dan melihat Yu suijing dari atas sebuah jembatan itu.


......00000......

sampai jumpa di part selanjutnya!

tunggu dan jangan lupa pencet bintang 🌟!

ga susah kok! tinggal pencet 🌟

dan komen untuk semangatin author



~sly_rif

Let's Run away For a Bit, Princess!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang