I TERBUNUH I

369 44 6
                                    

じゃ、始めましょう!

HAPPY READING!!!

=========================

Langkah kaki ku langkahkan agak perlahan. Sembari melangkah aku melihat setiap langkahku sambil memikirkan apa saja yang telah aku buat selama ini.'aku banyak melupakan sesuatu selama dua tahun ini. mulai dari ceroboh, kurang update berita, dan meremehkan. hadehh kenapa jadi begini ya!' aku menghela nafas panjang sambil menepuk jidat.

sekerumunan orang sudah terlihat di depan. terlihat ada yang membawa barang bawaan untuk pulang kerumah masing masing, dan ada yang memakai baju prajuritnya. aku tersenyum miring di balik cadar.

aku sedikit mengangkat tangan dan membuat surat ke ruang dimensi.' waktunya menjalankan sesuai rencana, kali ini tidak boleh bermain main!' itu yang aku tulis. Di dalam ruang dimensi super luas serentak mereka berubah wujud menjadi manusia setelah membaca surat yang aku tulis dan pergi ketempat yang sudah aku rancang di sebuah kertas bergambar bunga lotus dengan sedikit noda darah. Setiap gambar juga bisa menjadi kode yang kadang tak perlu kau ucapkan. benar bukan.

seragam baju yang aku pakai sudah berbeda. Pakaian yang aku kenakan adalah pakaian hampir mirip dengan baju misi ketiga terakhir. Gabungan antara baju khas jaman dulu dengan baju misi itu. Baju canggih sederhana dari abad 22 dan baju abu gelap khas jaman dulu dengan motif bunga berwarna putih di bagian lengan dan bawah gaju. walau aku masih dengan tubuh kecil tapi ini cukup membuatku terlihat sedikit lebih dewasa.

"kalian sudah memutuskan? baik, yang ingin keluar ikut aku dan yang tidak diam disini!" perintahku. Mereka dengan patuh mengikuti.

aku membawa orang yang tidak ingin tinggal keluar tempat prajurit. Lebih tepatnya di sebuah Gua yang cukup gelap.

"baik, aku harap semua patuh, atau aku tak akan segan."ucapku horor. Seketika semua terkesiap. 

CTAK

aku menjentik jari dan seketika sebuah cahaya putih menyala bagai kunang kunang yang membuah jalan.

"satu persatu orang masuk dan pakai sabuk pengikat mata ini!" aku memberi mereka sebuah kain hitam. Aku memperhatikan raut wajah satu persatu orang. Beberapa orang mulai memakai kain tersebut tanpa khawatir.

"kenapa kami harus melakukan ini!" seorang pria berseru, membuang kain yang aku berikan. Aku tersenyum penuh arti.

"tentu saja syarat keluar dari prajurit, memang apa lagi? memangnya ada yang bisa mendapatkan uang tanpa sesuatu sebagai imbalan?" sindirku disertai lirikan sinis. Semua yang tadinya ingin membuka suara terdiam. 

"apa kalian hanya akan diam? bukan nya tadi sangat ingin keluar ya? kenapa, takut? heh!"aku terus memberi tatapan meremehkan.

"KAU!"

SRING

sebuah pedang dicabut dan diarahkan tepat ke leherku. Serentak orang yang tak memakai tutup mata ikut mengeluarkan pedang dan mengacukan nya ke arahku. 

"HAH! aku benar kagum! tapi, inilah akhir dari kalian...."aku memelankan suara di kalimat terakhir.

Dalam sekejap cahaya cahaya putih padam. Pedang masih terarah kepadaku. namun, dalam keadaan gelap dapatkah mereka melihat diriku.

"HAHAHA! kau kira dalam gelap tak ada yang dapat melihat dirimu! tentu saja aku bisa!"dengan suara yang lantang dan sedikit serak ia berseru.

"ap-apa? kau masih bisa melihat aku!" seruku terkejut dan reflek mundur dan sedikit tergores.

"inilah hari kematianmu!"seorang tingkat emas berseru dengan mata yang penuh ambisi. 

"hiya!"pedang terayun. aku reflek menghindar ke samping dengan mudah. seorang yang sekelompok dengan yang mengarahkan pedang ikut menyerang. aku menghindar dan dengan sangat tepat menusuk dadanya, lalu mencabutnya dan kembali menangkis serangan lainnya.

STANG, STING, STING

Suara adu pedang terdengar nyaring. tapi, aku sudah memasang array kedap suara dan penghalang yang membuat orang yang di luar tak bisa tau apa yang terjadi dan tidak bisa masuk pula. orang orang yang tak termasuk penydong dan yang menutup mata mereka dengan kain juga di jaga dengan array pelindung yang akan aktif saat memakai kain hitam itu dimata.

 Pedangku berlumur darah." waktunya menggunakan ini!" aku lempar suriken ke orang orang yang terus mengayunkan pedang kearahku. Suriken yang dibaluri racun mengenai leher sepuluh orang dari mereka. suriken yang dipenuhi darah masih berputar dan mengarah ke yang lain nya.

STANG

Suriken di tangkis oleh seorang dari mereka ke dingding gua.

"sayang sekali permainan harus berakhir." ucap seorang dari mereka dengan sangat percaya diri.

"kau begitu_" tubuhku lemas seketika.

"tanpa kau sadari pedangku telah di lumuri oleh racun. yah, walau tak seberbahaya punyamu." ucapnya dan kemudian menatapku dengan pandangan merendahkan. pedang dengan sangat cepat terayun. Aku menghindar cepat. tapi sayang tanganku tergores sangat parah saat meghindar.

"akhh!"seruku kesakitan sambil memegang tangan yang tergores.

"HAHAHA! RASAKAN ITU! ITULAH SEBABNYA JANGAN MEREMEHKAN KAMI!" Serunya denga tawa yang keras.

"pedangku akan memutuskan kepala kecil mu dari tubuhmu anak kecil!" Ayunan pedang dengan cepat mengarah leher.

SRAK

"HAHAHAHA! kau telah mendapatkan bayaran yang setimpal dari menghina dan membunuh beberapa dari kami!"

.

.

.

.....0000.....

Hore! ceritanya tamat!!! terimakasih atas para pembaca!

ありがとうございました。
xie xie

びぇびぇ!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SEBANYAK BANYAKNYAA!!!!



















________________________________________






__________________________________

bercanda gess! nantikan saja cerita selanjutnya yang akan berganti nama pemeran utama!

~sly_rif

Let's Run away For a Bit, Princess!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang