"gue mohon.. percaya sama gue ya" ucap stefi dengan lemah. menoleh kebelakang untuk memastikan sosok tadi masih jauh dibelakang nya
"Gue pergi dulu. Gue ga bisa lama lama disini. Tolong bantu gue. Cari kebenaran nya. Pink=scan=Ultah Nala. Itu jawabannya. Dan gue mohon lo harus pergi jauh dari sini" setelahnya stefi langsung berlari menjauh dari dirinya.
Vina terus meneriaki namanya. Tapi percuma, stefi sudah jauh. Dia berbalik arah dan mencoba mencari tempat untuk dirinya bersembunyi.
....
"Lo liat stefi ga?" Tanya Vina dengan nafasnya yang tidak beraturan
Nala mengangkat alisnya sebelah "Terakhir gue liat dia ada di ruang ekskul. Kenapa?"
"Bisa Ikut gue? Gue mohon bantuan lo"
....
"Orang terdekat terkadang akan mengkhianatimu. Jadi hati hati ya vin" ucap stefi sambil memegang tangannya
....
"Stefi lagi ngapain?"
Yang ditanya langsung berdiri dengan gugup dia juga menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya. "Eum.. uh.. ga ada.. udah ah sana ganggu aja"
....
"Help me" bisik stefi dengan nada pelan
"Mereka akan membunuhku"
Vina mengernyitkan dahinya "Siapa?"
"Seseorang yang ga bisa kamu tebak. Dia ada di sekitar mu. Jadi berhati hati lah"
"Maaf. Aku harus pergi" mata Vina langsung membelalak. Tiba tiba saja ada yang melempar miring sebuah pisau tepat menembus ke leher stefi
"NO!!" Vina terbangun dengan nafas tercekat. Kilasan bayangan tadi sangat mengerikan...
Argh. Sial. Orang yang melempar pisau mukanya tidak jelas.
Nala hampir saja terjungkal dari kursinya yang berada di sebelah vina. Dia lagi fokus membaca tiba tiba orang di sebelahnya malah bangun dengan posisi terduduk sambil berteriak. gimana engga jantungan?
Tangan Nala dengan panik langsung mengambil gelas yang berada di nakas, sebenarnya ini bekas dia sih..
"Ini minum dulu, minum ya"Vina mengangguk dan langsung meneguk semuanya sampai habis tak bersisa. Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian 2 perempuan di ruangan ini. Ah.. itu Rafi
"Hai raf" sapa Vina dengan ceria
Nala menatap Vina dengan tatapan aneh. Kok dia tiba tiba jadi ceria gini?
Tak jauh berbeda dengan Nala. Rafi juga sebenarnya berfikir hal yang sama. Dia masuk kesini juga karna mendengar teriakan Vina dari luar tapi kenapa sekarang dia jadi seneng kayak ga terjadi apapun sebelumnya??
Aneh.
Ruangan kembali hening setelah Rafi duduk di sofa ruangan ini, sepertinya dia sedang sibuk dengan seseorang di hpnya. Sedangkan Nala sibuk dengan bukunya. Vina... Sedang berfikir keras tentang pembunuhan.
Menurutnya ada hal yang janggal disini. Kenapa kasusnya tiba tiba ditutup? Kenapa kasus ini tidak tersebar di berita dan sekolah sekolah lain? Pernah saat dia bertanya ke sepupunya yang seumuran dengannya tentang ini, sepupunya justru menjawab tidak tau apapun tentang itu. Bukankah itu aneh?
Vina menggelengkan kepalanya. Terlalu banyak yang harus difikirkan membuat kepalanya pusing. Tiba tiba pikirannya tersentak pada kenyataan, lalu menatap rafi yang sedang duduk tak jauh di depannya "Eh raf. Btw ini siapa yang bayar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
cloven
Misterio / SuspensoVina dituduh untuk hal yang sebenarnya tidak dia lakukan sama sekali.dia dituduh sebagai pembunuh... Menendang kucing saja dia tidak berani apalagi membunuh orang!! Dia menemukan mayat sang ratu harpa di ruang alat musik harpa lalu melaporkan nya ke...