2.0 Sungjin

734 98 8
                                    

"AAAAAAAAA! BERASAAAAP!"

Kebiasaanmu ketika sedang pusing menghadapi tumpukan tugas yang seperti tidak ada habisnya. Jika mulai lelah kamu akan berteriak dan menyingkirkan bukumu karena kesal. Walau tak urung kamu akan menyesali dan memungutnya kembali.

Kamu mendesah pelan sembari mengistirahatkan kepalamu diatas lipatan lenganmu pada meja. Matamu terpejam sejenak, mencoba mengusir rasa lelah sebelum kembali melanjutkan tugasmu. Getar ponsel membuatmu mengangkat kepala dan mencari keberadaannya. Nama Sungjin dengan emotikon beruang dan hati terpampang di layar ponselmu, tak urung senyum terhias di wajahmu.

"Hai,"

"Masih nugas?"

Kamu kembali pada posisi sebelumnya.

"Iya, masih banyak banget nggak tau kapan selesai hiks."

"Sudah makan?"

Kamu menggeleng, jelas Sungjin tidak dapat melihatnya karena kalian tidak sedang melakukan panggilan video.

"Belum, nggak sempet. Nggak ada tenaga juga mau keluar kamar. Udah mager duluan pokoknya." celotehmu mengadu.

"Berarti kamu juga nggak ada tenaga buat ketemu aku ya? Padahal aku udah di depan."

"Hah?"

Seketika itu pula kamu bangkit dari posisimu dan beranjak menuju jendela untuk memastikan Sungjin benar-benar sedang berada di depan kosmu.

"Kok kamu ke kos nggak ngabarin sih?" tanyamu sembari melihat Sungjin melambaikan tangannya padamu. Kamu melirik jam dinding di atas pintu ketika jarum pendeknya sedang berhenti di angka sembilan.

Sungjin tak menjawab, hanya terkekeh pelan sebelum akhirnya kamu bergegas turun dan menemuinya langsung.

"Hai." Sapa Sungjin lengkap dengan senyum manisnya.

Kamu bergerak mendekat dan segera memeluknya. Mengingat kembali kapan terakhir kali kamu memeluknya, sebulan? dua bulan? Kamu benar-benar tidak dapat mengingatnya.

"Ternyata kamu masih punya tenaga buat ketemu sama aku." Goda Sungjin sembari mengeratkan pelukannya.

Kamu mendengus pelan disela-sela pelukan, namun tak urung kamu pun tersenyum dan melakukan hal yang sama.

"Kenapa sih suka dateng tiba-tiba?" tanyamu mengurai pelukan tanpa sepenuhnya melepaskan. Kamu mendongak untuk melihat wajah kekasihmu.

"Nggak suka?" tanya Sungjin sembari menatap wajahmu.

"Dih pakai ditanya lagi, ya suka lah, hehe," ungkapmu sembari memamerkan senyum lebarmu.

Sungjin tersenyum dan melepaskan pelukannya, berganti mengusap puncak kepalamu dengan pelan.

"Kita cari makan sebentar ya." Sungjin merapikan rambutmu yang berantakan.

"Tapi tugasku belum selesai," keluhmu sembari menarik bibirmu ke bawah.

"Nggak akan ada selesainya, nugas itu juga butuh tenaga." Sungjin menyimpan kedua tangannya pada saku hoodie yang sedang dikenakannya. Matanya tak lepas dari wajahmu. Kamu menimbangnya sejenak sebelum memutuskan.

"Makan aja kan?" tanyamu memastikan.

"Enggak, aku juga mau culik dan bawa kamu pulang ke rumah."

Matamu melebar saat mendengar ucapan Sungjin. Sungjin kembali terkekeh pelan melihat ekspresi wajahmu.

"Bercanda Sayang."

Kamu mendengus pelan, menyembunyikan debaran jantungmu yang menggila saat Sungjin memanggilmu sayang.

"Aku ganti baju dulu kalau gitu." Ucapmu hendak berbalik masuk saat Sungjin menahan tanganmu.

"Nggak usah ganti baju, lagian cuma cari makan di depan kampus kamu."

"Ih, kalau aku ketemu sama temen-temenku gimana? Kamu nggak lihat aku acak-acakan banget gini." Keluhmu saat meneliti kembali penampilanmu, kaos polos tipis berwarna merah hati dengan celana training berwarna biru gelap, lengkap dengan rambut yang tercepol asal-asalan.

"Angkat tangannya."

"Hm?"

Kamu mengalihkan pandang dari penampilanmu ke arah Sungjin. Sungjin memakaikan hoodienya padamu, entah sejak kapan ia melepas hoodienya secepat itu. Kamu hanya terdiam dan menurut saat Sungjin mengenakan hoodienya padamu, melepas cepolan rambutmu dan mengikatnya lebih rapi. Tak lupa memasang topi hoodie pada kepalamu, merapikan anak rambutmu sekali lagi sebelum menarik dan mengikat talinya di bawah dagumu.

Kini Sungjin mensejajarkan wajahnya tepat berhadapan dengan wajahmu.

"Mau kamu acak-acakan kayak gimana juga, aku tetep sayang sama kamu."

Sungjin tersenyum dan memberimu kecupan singkat pada bibirmu.

***

Hai berapa tahun work ini terbengkalai? Part ini berhasil diselesaikan dalam waktu satu jam, berkat rinduku yang membuncah pada leader kesayangan kita semua :((((

little notes : picture credit back to peachzenie. Iya kamu diajak makan penyetan sama Sungjin. Dia pakai kaos hitam doang, kan hoodienya lagi kamu pakai, hehe x

DAY6 AS YOUR BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang