1.0 Sungjin

2.7K 264 4
                                    

Kamu sedang membaca novelmu saat ponselmu tiba-tiba berbunyi. Kamu beranjak dari tempat dudukmu di sudut kamar dan mendekati meja belajarmu. Melihat nama Sungjin yang tertera pada layar, membuatmu tersenyum dan segera meggeser ikon hijau.

"Hai," sapamu bersemangat.

"Kamu belum tidur?" tanya Sungjin.

"Belum, kamu sudah di rumah?" Kamu bertanya sembari berjalan kembali ke sudut ternyamanmu dan duduk bersila di atas sofa.

"Belum, aku masih mampir."

"Ke mana?" tanyamu ingin tahu.

"Tempat mengisi daya."

"Kenapa nggak ngisi di rumah aja?" tanyamu bingung.

"Nggak bisa ngisi di rumah."

Kamu masih bingung namun memilih mengangguk walaupun Sungjin tidak dapat melihatnya.

"Terus sekarang sudah penuh?"

"Belum, aku baru sampai, belum ngisi."

"Kok belum? Ini udah malem loh," ucapmu sembari melihat jam dindingmu yang menunjukkan pukul setengah sebelas malam.

Tidak ada balasan, Sungjin tak menjawab ucapanmu.

"Halo?" panggilmu.

"Kamu udah ngantuk belum?" tanya Sungjin setelah diam.

"Belum sih, kenapa?"

"Aku lagi di depan kos kamu."

"Eh?"

Kamu refleks berdiri dan mengintip dari jendela kamarmu. Kamu dapat melihat Sungjin sedang duduk pada motornya. Ia melihatmu dan melambaikan tangan padamu.

Kamu mengerutkan dahi sembari tersenyum sebelum merapikan rambutmu dan mengenakan sweater sembari berjalan turun.

Kamu dapat melihat senyum Sungjin saat ia melihat kedatanganmu. Kamu pun tersenyum melihatnya.

"Kok disini? Katanya mau ngisi?"

"Give me a hug," pintanya.

Kamu tersipu sebelum mendekat dan memeluk Sungjin. Ia tersenyum dan membalas pelukanmu dengan nyaman.

"Kenapa?" tanyamu masih dalam dekapan Sungjin.

"Nothing, i just need to recharging."

Kamu tersenyum sekaligus tersipu dalam dekapan Sungjin. Bohong jika kamu tidak suka dengan pelukan Sungjin. Pelukan Sungjin adalah salah satu tempat ternyaman dan terhangat setelah pelukan orang tuamu.

Kamu dan Sungjin hanya diam, tak lagi berujar. Hanya saling menikmati dekapan hangat di tengah dinginnya udara malam ini.

"Kamu harus pulang, ini sudah malam," ucapmu tanpa melepaskan tubuhmu dari dari dekapan Sungjin. Sungjin terkekeh dengan sikapmu.

"Tapi kamu menahanku."

Kamu menarik kepalamu agar dapat melihat wajah Sungjin. Bibirmu memberengut pelan. Membuatmu terlihat begitu menggemaskan di mata Sungjin. Ia mencium dahimu dengan lembut.

"Really miss you," ucapmu.

Sungjin melepaskan pelukanmu, ia beralih mengusap pipimu dan menatap matamu dengan lembut.

"I more miss you every single time." Kamu tersenyum tersipu dengan ucapan Sungjin.

Kamu mencium pipi Sungkin cepat, sebelum kembali masuk karena semakin tersipu.

"Hati-hati pulangnya, love you," ucapmu sembari berlalu.

Sungjin tersenyum menatap kepergianmu. Ia mengirimkan pesan singkat padamu sebelum pergi.

 Ia mengirimkan pesan singkat padamu sebelum pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

DAY6 AS YOUR BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang