13. Perasaan dan Sebuah Fikiran

48 19 59
                                    

Hujan memang datang dengan tiba – tiba sama seperti Cinta yang datang mengagetkan jika pergi kadang selalu menyakitkan

-Dandy Arrafan Wijaya-

[HAI! JANGAN LUPA BUAT VOTE YA KARENA SATU VOTE DARI KALIAN SANGAT BERARTI BAGI AUTHOR YA🧡!]

Seorang perempuan cantik masuk kedalam rumah keluarga Pratama, dia adalah Clerend Afita Pratama anak yang hilang dan sekarang sudah ditemukan disebuah panti asuhan.

"Akhirnya kamu sampai juga nak" ucap Nia langsung merentangkan tangannya dan diterima oleh sang anak dengan senang hati.

"Iya Mah tadi macet banget" ucap Erend.

"Kenalin mereka adalah kembaran kamu sama Abang kamu" ucap Nia sambil menunjuk kepada kedua anaknya yang berdiri berdampingan.

"Hai aku Chlairin panggil Irin aja, aku seneng banget ternyata aku punya adik lebih tepatnya kembaran" ucap Irin langsung memeluk Erend.

"Hai juga aku juga bahagia gak nyangka aku kembaran kamu dan anak dari keluarga yang berada" ucap Erend membuat hati Nia sedikit teriris.

"Dan kita akan selalu selamanya" ucap Irin sambil tersenyum hangat.

"Iyaa aku ternyata masih diberikan kebahagian oleh Tuhan dengan adanya keluarga kandung aku" ucap Erend entah kapan air matanya keluar jika mengingat ia diluar sana tanpa kasih saying orangtua.

"Uda jangan sedih – sedih kita hilangkan semuanya, oh hya kenalin Gue Nanta Abang Lo" ucap Nanta dengan memeluk Erend kencang karena ia kasihan sekaligus sangat merindukan adik kecilnya.

"Sesek Bang tuh Erendnya bege!" ucap Irin sambil menarik tangan Nanta.

"Hehe maapin yak. Ternyata muka kalian ga sama yak an kembar kenapa bisa" ucap Nanta sambil menyengir melihatkan deretan giginya.

"Kembar bukan berarti sama semprul" cibir Dito.

"Ehh hehe iya juga" ucap Erend.

"Erend kamu istirahat ya, biar dianter sanma Irin ke kamar kamu" ucap Nia kepada kedua putrinya.

"Ayok Rend, aku anterin pasti kamu capek kan" ucap Irin dan diangguki oleh Erend.

"Ini kamar aku Rin?" Tanya Erend setelah sampai didepan kamarnya.

"Iya kenapa kamu gak suka ya" ucap Irin langsung mendapat gelengan cepat dari Erend.

"Aku suka Rin suka banget malah" ucap Erend antusias.

"Syukurlah kamu suka, nah kamar yang disamping kamu ini kamar aku jadi kalau kamu butuh apapun bisa langsung bilang sama aku ya" ucap Irin.

"Rin kita bicara jangan formal ya pake Gue-Lo aja gimana" tawar Erend, Irin pun langsung menganggukan kepalanya setuju.

***

Sepulang sekolah keinti Argonster tidak ada yang berniat untuk pulang kerumah masing – masing, kecuali Nanta ada urusan katanya. Kalau Revan dia tidak ingin pulang karena nanti gue disuruh ikut arisan sama emak gue terus pipi gue yang ucul ini dicubitin terus lagi sama tante – tante julit itu kata Revan yang membuat seisi Markas pun menertawainya. Cocok Lo Van sama tante!

"Gak biasanya si Varel dan geng Athar gak ganguin kita" ucap Revan.

"Hya mungkin dia lagi ngrencanain sesuatu kali" ucap Raffa.

"Mungkin meratapi nasibnya kali" ucap Revan.

"Kayak Lo dong" ucap Reyhan membuat Revan mendengus.

Bad Dandy - ArgonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang