B a g i a n
T u j u h
Galang pikir semuanya selesai malam itu, dan ia salah besar.
Patah hatinya seorang sadboy tidak akan berakhir semudah itu. Terbukti esoknya, Ditya sama sekali tidak bisa dihubungi. Diteriaki namanya dari luar pagar rumah pun sama sekali tidak menggubris. Beruntung Pak Satpam sedang patroli pagi-pagi, Mama Ditya yang pusing rumahnya diteriaki sejak pagi buta tidak perlu turun tangan untuk menyeret Galang pergi.
Berakhirlah dengan Galang yang harus gladi resik sendiri, sekaligus terancam manggung sendiri di hari-H. Lagu Cinta Luar Biasa yang Galang nyanyikan di gladi resik hari ini pun seketika terdengar jadi lagu berkabung, Galang nyanyikan dengan mata sedikit berkaca-kaca saking dibelenggu rasa bersalahnya.
Inne yang kebetulan jadi panitia Pensi dan menyaksikan betapa menyedihkannya penampilan Galang barusan merasa perlu turun tangan. Bagaimana pun, ia juga salah satu pihak yang diseret paksa untuk terlibat dalam urusan ini, oh, sebetulnya, dan juga sedikit berkontribusi. Di sela waktu istirahat, Inne sengaja menghampiri Galang yang loyo di pojok belakang panggung, sendirian, macam baru kehilangan separuh jiwa.
"Akhirnya selesai juga ya drama kalian?"
Galang buru-buru mendongak, dan mendapati Inne sedang menatapnya, antara iba dan siap meminta pertanggung jawaban.
"Iya. Oh, tahu dari mana?"
"Semalam Ditya telepon 'kan? Omong-omong, dia lupa matiin teleponnya. Jadi... Semuanya kedengeran."
Ya Tuhan, Ditya cerobohnya memang enggak ketulungan.
Galang dibuat melongo beberapa detik, sambil mencoba mengingat apa saja yang sudah terjadi semalam. Setidaknya satu hal yang membuatnya agak lega, ini sama sekali bukan dosanya.
"Dengar sampai mana?"
"Sampai Laut Selatan."
Oh. Membayangkan rasanya jadi Ditya kalau tahu Inne dengar semuanya, Galang jadi ikutan ingin terjun ke Laut Selatan.
Setelahnya Galang enggan ucap apa-apa, pikirannya sibuk mengasihani Ditya dan merenungi dosa-dosanya pada anak muda yang malang itu. Mana terpikir lagi untuk membujuk Ditya tampil menemaninya besok, enggak tega. Sudah prinsip Galang sejak dulu, satu-satunya hal yang membuat dirinya berbeda dengan iblis adalah setidaknya dirinya harus punya hati nurani.
"Ditya serius enggak bisa perform besok?"
Galang cuma bisa beri jawaban sebatas gelengan lemah. Setelahnya Inne menghela napas dan berdiri, hendak meninggalkan Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
contact name ✓
Teen Fiction❝ Galang punya 1001 cara untuk membalaskan dendamnya pada Ditya. Dan untuk dendamnya yang satu ini, Galang pilih ide untuk menukar nama kontak dirinya dan nama Inne di ponsel Ditya. ❞ // Dojeong / au / semibaku / short story // ©Da mé, 2021. Start...