8/5

403 91 65
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


E p i l o g




Sesuai dengan cita-cita dan mimpi seorang Galang, lagu Cinta Luar Biasa akhirnya berhasil ditampilkan dengan sempurna--menggunakan konsep tukang material, dan lengkap dengan kehadiran Ditya yang menjadi penyempurna duet maut keduanya. Euforia penonton juga luar biasa. Tapi Galang bilang, tetap saja, indikator keberhasilan penampilannya sore ini adalah, kalau Fani tiba-tiba menghampirinya, untuk sekadar bilang, "Kamu tadi keren banget Lang!"  

Lebih gila lagi kalau sampai diajak foto bareng. Galang sampai bersumpah kalau sampai hal itu betulan terjadi, ia akan berhenti menistakan Ditya, seumur hidup. Makanya, walaupun bisa-bisa saja Ditya langsung pulang setelah perform tadi, demi bisa menyaksikan apakah Fani betulan menemui Galang atau tidak, Ditya bertekad akan menunggu bahkan sampai ke menit terakhir Pensi sekali pun. Siapa tahu 'kan? Ternyata si Fani akan menemui Galang seperti mukjizat dan penistaan Galang terhadap dirinya akan berakhir mulai hari ini. Uh, membayangkan hari-hari damai tanpa ulah Galang saja Ditya bahagia.

"Lang, udah lagu terakhir."

Ditya yang terlihat lebih kecewa dari Galang hanya bisa menghela napas putus asa saat Maliq & D'Essentials mengakhiri lagu Dia yang menjadi penutup acara Pensi. Sementara yang lain riuh bertepuk tangan ria, Galang yang sedang patah hati pilih menyisi ke pinggir lapangan dengan sendu. 

Baru hendak Ditya menyusul Galang, seseorang lebih dulu menghampiri Galang. Perempuan, rambutnya hitam, ikal sebahu. Meski samar-samar karena terhalang banyak orang, kalau mengingat Galang selalu sebut-sebut perempuan berambut ikal adalah tipe idealnya, bisa diperkirakan kalau si perempuan berambut ikal yang menghampiri Galang itu, ya si Fani. Apalagi kalau lihat raut wajah Galang yang cerah ceria begitu.




Baguslah, Ditya bisa lega.
Sepertiganya karena kisah Galang berjalan dengan baik, dua pertiganya karena penderitaan panjangnya akhirnya berujung.




Ditya pilih kembali melebur ke ramai-ramai di tengah, supaya enggak terlalu kelihatan kesepian. Sebentar lagi pertunjukkan kembang api yang jadi penutup. Orang-orang ramai mulai menghitung mundur sambil mengangkat ponsel, hendak mengabadikan momen malam ini dan update di sosial media. Dan tentu, pertunjukkan kembang api begitu sama sekali tidak menarik untuk lelaki yang sedang patah hati dan kesepian macam Ditya.

Ledakan suara kembang api mulai menggema dan bersahutan. Mengikuti arah pandang orang-orang, Ditya ikut mendongak menatap langit. Namun, bukannya menikmati pertunjukkan kembang api, kedua matanya malah mendapati Inne di balkon lantai dua--yang bisa Ditya tebak juga--sedang menjalankan tugasnya sebagai panitia, sibuk dengan kamera di tangannya dan mengabadikan momen Pensi malam ini dari sudut pandang terbaik.

Berhubung semua orang sedang mengangkat ponsel masing-masing, tidak akan terlalu mencurigakan juga kalau Ditya ikut mengangkat ponselnya tinggi-tinggi ke langit. Ditya juga ingin mengabadikan momen Pensi malam ini dari sudut pandang terbaik, menurut versinya.

contact name 
✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang