Prolog

3.3K 185 10
                                    

Hujan membasahi kota seoul dengan deras. Semua orang berlindung bahkan berlarian untuk mencari tempat berteduh. Tapi terkecuali gadis yang berpakaian lusuh itu. Bahkan hujan dan gemuruh petir tersebut tak membuat gadis itu gentar serta tetap berjalan lurus tanpa arah.

Mina nama gadis itu, Myoui Mina. Anak konglomerat yang baru saja melarikan diri dari tragedi pembunuhan berantai keluarganya. Ayah, ibu, bahkan pelayannya mati tepat didepan matanya. Dan yang membunuhnya adalah pamannya sendiri. Ia dengan ceceran darah yang melekat ditubuhnya, berlari sekuat tenaga untuk kabur dari kematian yang direncanakan oleh manusia jahannam seperti pamannya. Satu hal yang ia sesali adalah ikatan darah yang mengikat mereka.

Mina berhenti berlari, derai air mata yang tak tertahankan mulai menggenang dimatanya. Pipinya basah oleh air hujan dan air mata. Apakah langit beriba hati kepadanya? Apakah gemuruh itu melambangkan hancurnya hati mina? Ia menunduk dengan dalam seolah tak mampu lagi untuk hidup, untuk siapa lagi ia hidup? Keluarganya meninggalkannya sendiri an. Dan tak akan mungkin ia hidup bersama paman banjingan yang membunuh orang tuanya.

"Untuk apa aku hidup? Apakah aku lebih baik mati saja?" Gumam gadis itu pelan hingga kakinya tak sanggup berdiri dan jatuh kebelakang. Namun tubuh itu seperti ditahan agar tak jatuh pada tanah.

"Hidup lah untuk ku." Ucap seseorang dengan suara berat.

"Kau siapa? Apakau ingin membunuhku?" Ucap gadis itu dengan nada putus asa.

"Hm? Untuk apa aku membunuh mu. Aku datang untuk mu" ucap pria itu.
"Lalu apa yang kudapat jika hidup bersama mu?" Tanya gadis itu.
"Kamu akan mendapatkan segalanya." Laki-laki itu perlahan mendekatkan bibirnya ketelinga itu dan berbisik.
"Aku juga bisa membalaskan dendam mu kepada banjingan itu" ucapnya dan mengecup telinga itu perlahan.

"Lalu apa yang kamu inginkan dari ku? Tanya mina dengan lemah, punggungnya masih bertumpu pada tubuh laki-laki itu. Ia masih berusaha berdiri walau samar-sama kesadarannya akan hilang.

"Jadilah ratuku, mina sayang." Ucap pria itu dan tepat saat itu tubuh mina ambruk didekapan sang pria.
"Baiklah sayang, serahkan semuanya padaku". Pria itu mengecup kening mina dan mengangkat tubuh mungil itu dalam dekapannya.

Mina membuka matanya, setelah kehilangan kesadarannya. Mina telah berada disebuah kamar namun kamar itu bukan lah miliknya dahulu. Dan saat ia bangun, sudah ada laki-laki yang duduk disofa sambil menatapnya. Laki-laki itu tersenyum dan bangkit dari duduknya.

"Apa kamu baik-baik saja sayang? Ada yang sakit? Atau kamu butuh sesuatu?" Pria itu duduk dipinggir tempat tidur mina sambil melontarkan berbagai pertanyaan. Mina cukup lama terdiam hingga sepatah kalimat terucap dibibirnya.
"Aku... dimana?" Tanya mina.
"Tentu saja dirumah, tepatnya rumah kita." Senyum simpul kembali pria itu keluarkan.

"Bagaimana dengan orang tua ku?" Ucap mina.
"Aku sudah membereskannya, apa kamu ingin mengjungi pemakaman mereka sayang?" Tanya laki-laki itu.
Mina tak menjawab namun tetes air mata kembali membasahi wajah itu, ia tak kuat lagi menahannya hingga sebuah tangan menghapusnya.

"Kamu siapa?" Tanya mina. Gadis itu mengangkat kepalnya dan menatap mata tajam itu.
"Aku? Aku Kim Taehyung, calon suami mu mina." Ucap taehyung dengan mada yang tenang.
"Kenapa? Kenapa aku? Ucap mina.
"Karena kamu memang ditakdirkan menjadi pendampingku." Ucap taehyung dengan tegas membuat mina terdiam.

"Mina, aku akan pergi sementara dan hidup lah dengan baik. Aku selalu berada disekitarmu. Dan ingat aku adalah calon suami mu, cincin yang berada dijari manis mu itu yang akan menjadi pengikat kita. Aku akan kembali pada waktunya dan saat dirimu benar-benar siap." Ucap laki-laki itu, ia perlahan maju dan memeluk mina dalam dekapan hangatnya. Gadis itu awalnya ragu namun tetap membalas pelukannya.

Taehyung bangkit dan mengecup kening dan bibir gadis itu lalu pergi meninggalkan mina.

TBC

MY DEVIL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang