9

730 81 1
                                    


Mina fokus dengan berkas perusahaannya, perhatiannya tak teralihkan dari tumpukan kertas dihadapannya. Sehingga terdengar kegaduhan dari luar ruangannya, membuat mina mengalihkan pandangannya ke arah kedepan. Dan pintu ruangannya tiba-tiba terbuka dengan paksa memperihatkan pamannya. Membuat wajah mina berubah datar dan dingin.

Brakkkk
"Mina!!!" Teriak cheol.
"Tuan anda tidak boleh memasuki ruangan direktur tanpa izin." Ucap security yang menarik park cheol. Security itu perlahan melepaskan tangannya dari tubuh pria itu saat melihat tangan dan anggukan mina.
"Ada apa?" Tanya mina kembali membaca laporan perusahaannya.
"Kau pasti tau apa alasan ku kesini mina. Kembalikan saham itu." Ucap park cheol dengan tak tau dirinya, ia berujar dengan keras tanpa hormat.

"Hmm itu saham ku, aku bisa mengambilnya sendiri. Kau membuang-buang uang ku, kau tak berguna. Jadi tentu saja kau akan kubuang." Ucap mina dengan sinis.
"Aa-a-apa? Aku paman mu mina." Ujarnya dengan nada sendu.
"Lalu?" Tanya mina tanpa rasa iba.
"Apa maksud mu dengan "lalu" mina?" Ucap park cheol, ia berdiri dihadapan mina yang masih duduk di bangku kantornya tak mempedulikan park cheol atau menawarkan duduk kepadanya.

"Paman bukankah aku cukup baik hati. Kau membunuh orang tua ku, lalu mengambil perusahaan keluarga ku, bahkan hampir merenggut nyawa ku. Aku bahkan tak menuntut mu sampai sekarang." Ucap mina dengan tenang, ia melipatkan tangan didada menatap pria itu dengan datar seolah mata itu dapat membunuh orang dihadapannya

"Jika aku mempertahan kan mu bukan kah aku bodoh. Banyak kehidupan orang lain yang mejadi tanggung jawab ku dikantor ini. Uang yang kau habiskan untuk judi merupakan uang mereka, mereka bawahanmu jadi aku tak masalah tapi perusahaan ini ada dibawah kendali ku. Aku bertangung jawab atas kehidupan mereka melalui kerja keras yang mereka berikan pada ku." Tambah mina.

"Haha tentu saja kau tak akan membantu ku, aku bodoh sekali mengharapkan mu." Park cheol berujar dengan gelak tawa layaknya psikopat.
Ia menjangkau kemeja mina menarik gadis angkuh dihadapannya namun sebelum tangannya sampai. Tangan mina sudah sampai dilehernya dengan ujung pena yang berupa bilah pisau. Bahkan security mina menudungkan pistol dibelakangnya.

"Jangan pikir aku gadis lemah park cheol." Ucap mina, ia menggoreskan pisau itu dileher pria dihadapannya.

"Tak kusangka kau seperti ini mina, dulu kau sangat naif sekali. Tapi kedatangan ku tidak hanya itu, aku ingin memberi tahu rahasia orang tua mu." Ucap pria itu sinis, ia mengangkat kedua tangannya seolah menyerah. Mina mulai menjauh dari pria itu, mereka berdiri saling berhadapan dengan meja sebagai pembatas mereka.

"Apa maksud mu? Rahasia?" Tanya mina dengan wajah tak paham.
"Aku paman angkat mu." Ucap pria itu.
"Angkat?"
"Kau bukan dari keluarga kami mina, kau merupakan anak angkat." Tambah park cheol tersenyum sinis.
"Hah berita apa lagi ini?" Ucap mina tak paham, ia menatap pria itu lekat.

"Aku tak peduli kau percaya ini atau tidak. Tapi orang tua angkat mu itu mandul mina, ada yang meletakkam mu didepan rumah saat dirimu berumur 7 atau 8 bulan mungkin."park cheol mengucapnya dengan santai.
"Itu bukan suatu kesalahan jika mengambil perusahaan ku karena kau bukan terlahir dari keluarga kami. Bahkan sekalipun aku membunuh kakak ku sendiri, itu bukan urusan mu. Kau orang luar mina." Tambah park cheol dengan senyum remeh, ia dapat lihat kekosongan dimata mina. Nampaknya gadis itu terkejut dengan kenyataannya, namun juga terlihat marah karena tak bisa berbuat apa-apa.

"A-aa-aku anak angkat?" Gumam mina dengan wajah tak terbaca, air mata nya perlaham mengalir. Ia kebingungan, lalu dia siapa? Siapa orang tuanya?
Security mina yang melihat kejadian itu khawatir dan menyeret pria itu, cheol terus berontak tanpa peduli keadaan mina.
"Hahaha aku suka itu mina, persis seperti pembantai an orang tua angkat mu, kau menatap ku dengan bengis dan benci mina seolah mata itu akan menelan ku hidup-hidup. Tatap aku seperti itu! Aku akan menghancurkan mu mina!!!" Teriak par cheol dengan menggila, ia hanya tertawa ditatap oleh mina dengan pandangan kosong dan putus asa.

"Ada apa in?! Taehyung tiba-tiba muncul dan ia terkejut melihat mina dengan uraian air mata.
"Tuan taehyung, pria ini membuat keributan dan mengganggu kenyamana nona mina." Ucap security membalas ucapan taehyung.
"Bawa ia keluar dan sampaikan masalah ini pada tzuyu nanti." Ucap taehyung yang diangguki oleh 2 security itu. Mereka keluar dan menarik park cheol keluar.

"Sayang? Kau baik-baik saja? Ada yang terluka?" Taehyung menghampiri mina dengan berbagai pertanyaan ia khawatir dengan keadaan mina.
"T-taehyung....." panggil mina dengan linangan air mata.
"Yaaa sayang? Ada apa?" Tanya taehyung dan merengkuh tubuh mungil itu.

"A--aaa-aku bukan anak kandung orang tua ku taehyung. L..llalu aku siapa?" Tanya mina dengan tatapan kosong dan air mata yang masih membasahi wajahnya. Namun taehyung terdiam, ia tak mengeluarkan sepatah kata. Mina menatap taehyung, wajah pria itu seolah tak terbaca dan terligat menyembunyikan sesuatu.

"Taehyung kau pasti tau sesuatu kan?" Tanya mina menatap pria dihadapannya.
"Sayang ada baiknya kita pulang dan kamu beristirahat. Kamu pasti terguncang." Ucap taehyung lembut mengusap kepala mina namun langsung ditepis dan menjauh dari tubuh pria itu.

"APA YANG KAU SEMBUNYIKAN TAEHYUNG!! Teriak mina seperti seolah tak terkendali, emosisnya meledak. Dan tanpa terduga kaca pembatas diruangan mina pecah. Ia terkejut dan lebih terkejut lagi saat ada sayap berwana putih dibalik punggungnya. Pantulan kaca dimeja mina memperlihatkan sayap besar itu.

"T-taae apa ini? Ada apa dengan ku?" Mina mulai menjambak rambutnya, ia takut sangat takut apa yang terjadi dengan dirinya.
"Tenang mina tenang sayang. Kau baik-baik saja." Taehyung menggapai tangan mina, ia mencoba menenangkan mina. Namun karena emosi mina yang tak terkendali ia justru terpental dari dorongan mina. Mina terkejut saat melihat taehyung ambruk dibawah lemari besi yang hancur menabrak tubuh taehyung, ia menatap tangannya yang mendorong taehyung.

Prang!!
Kretek.. krek
Bunyi tulang-tulang bergeser serta besi-besi yang hancur memenuhi ruangan itu. Taehyung bangkit dengan banyak sobekan baju.
"Astaga tak kusangka kau akan sekuat itu mina." Perlahan ia berjalan menghampiri mina yang tampak takut.
"Jangan mendekat taehyung, kau akan terluka!!" Teriak mina semakin takut.
"Mina tenanglah, aku tak akan mati hanya karena kau banting atau pukul. Kau akan mengerti alasan pertemuan kita dan kenyataan keberadaan mu. Jadi tenang, dengar dan lihatlah aku." Ucap taehyung lalu bunyi tulang kembali. Dan sayap hitam besar muncul dibalik punggung taehyung, warna yang kontras dengan sayap mina. Ia sengaja melepas kekuatannya berjaga-jaga jika saja mina lepas kendali. Perlahan juga muncul 2 tanduk dikepala taehyung.

"Kita sama sayang, kamu bukanlah manusia. Aku seorang raja iblis tentu pasangan ku juga dapat mengimbangiku." Ucap taehyung menenangkan mina, perlahan sayap mina mengecil. Ia hanya terdiam melihat taehyung, mendengar penjelasan taehyung.
"Aku iblis?" Tanya mina dengan pandangan putus asa.
"Tidak sayang, kau adalah keturunan dewa. Darah dewa iblis dan dewi musim mengalir dalam dirimu. Kamu bukan lah manusia, aku ditakdirkan menjadi pelindung mu." Taehyung dengan perlahan menceritakan sedikit asal usul mina.

"Aku akan menceritakan segalanya tapi ada baiknya kita pulang. Akan jadi masalah saat ini sayang jika kamu masih dalam emosi seperti ini." Taehyung memeluk mina dengan sayap taehyung yang melingkupi tubuh mereka.

TBC

MY DEVIL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang