Resmi

906 142 66
                                    

"Juni lucu banget ya. Tadi sempet nangis pas mainannya diambil sama anak lain." Winwin melihat foto yang tadi mereka ambil.

"Ayo." Yuta yang sedang menyetir mobil menyahut.

Winwin menyerit, "Ngapain?"

"Adopsi Juni." Yuta berkata seolah itu hal mudah. Winwin mendengus, "Bercanda mulu."

Yuta memarkirkan mobilnya ketika sudah sampai didepan rumah Winwin, "Yeh. Beneran ini." ia menatap Winwin dan melanjutkan, "Ayo nikah terus adopsi Juni."

Winwin ikut menatap Yuta kaget, "Gila ya." Yuta tertawa dan menggenggam tangan Winwin, "Serius nih." ia mengeluarkan cincin dari saku celananya dan melanjutkan, "Marry me?"

Winwin tertawa dan melepas genggaman Yuta, "Minta izin sama orangtuaku dulu lah―"

Yuta mendengus dan bersandar di kursi mobilnya, "Dari awal pacaran juga aku udah izin."

"Hah? Kapan?!"

"Pas awal pacaraaan. Aku ngobrol-ngobrol sama orangtuamu. Terus mereka bilang nitipin anaknya ke aku."

"Kok bisa mereka percaya?" karena gaya Yuta yang selalu terlihat sangar―

Yuta memutar bolamatanya malas, "Ga percaya banget sama aku. Gini-gini 'kan aku anak baik."

"Iya.. Iya.. Percaya." ejek Winwin bercanda.

Yuta menatap Winwin kembali, "Jadi marry me ga nih? Kalo engga, ya aku simpen buat nanti pas anniv ke 4."

Winwin memerah, "Yaudah, I will.." Ia menggelengkan kepalanya tak percaya. Yuta memang pria yang sangat spontan dan susah untuk ditebak.

─────────────

Ten menatap Jungwoo yang sedang menonton televisi di kamarnya. Ia sengaja mengikuti Jungwoo sampai ke kamar pria manis itu dengan alasan malas di rumah, "Wu."

Jungwoo memakan camilannya, "Hm?"

"Lo naksir sama Lucas?"

"Uhuk!" Jungwoo tersedak akibat ucapan frontal Ten, "Apaan tiba-tiba nanya gitu?"

Ten menggedikan bahunya, "Pas minum waktu itu gue pura-pura mabok terus lo confess ke Lucas―" awalnya ia pura-pura mabuk untuk mengetahui perasaan Johnny― Ten tak menyangka juga akan mendapat info ini.

"Iya.. Gue inget pas bagian itu. Pagi-pagi gue langsung panik sendiri. Untung Lucas ga bahas itu lagi." Jungwoo menghela napas menyadari kebodohannya.

"Dan alasan lo suka sama dia?" Ten penasaran. Jungwoo 'kan susah menaruh perasaan terhadap orang lain.

Jungwoo menggedikan bahunya, "Awalnya gue kira cuma kagum aja sama dia. Toh, juga lo, Jepri dan yang lain selalu di sebelah gue kalo gue ada masalah. Tapi, pas dia mau belain gue dari mantan gue yang ngatain gue di teks itu.. I see him as a 'man' bukan sekedar cuma 'Oh, dia temen gue jadi dia belain gue.' I don't know why."

"Astaga. Gue kagum ngeliat lo fall for him." Jungwoo terkekeh, "Gue juga kaget bisa suka sama dia. Padahal dari dulu gue di bikin nangis mulu sama dia."

Ten terbahak, "Pas gedenya tapi lo dijagain tuh." Ten tiba-tiba terdiam dan memasang raut berpikir, "Tapi mungkin ga sih bunda sama ayah selalu apa-apa ngomelin Lucas kalo tentang lo karena mereka udah percaya sama Lucas buat jaga lo?"

ᵀʰᵉ ᴳᵉⁿᵍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang