Date

857 136 50
                                    

Sejak dulu, Yuta selalu mempunyai impian ingin ke taman bermain kalau kencan. Namun karena jadwal yang bentrok, Yuta hanya bisa berjalan-jalan malam seperti saat ini.

Menikmati lagu yang terputar dari radio berdua sembari mengendarai mobil tanpa arah.

Yuta menggenggam tangan Winwin, "Pegel?" ia memijat-mijatnya.

Winwin tertawa, "Iya, gimana.. Namanya juga nari. Pasti pegel, capek." Winwin menanggup tangan Yuta yang memijatnya, "Kamu gimana tadi di kantor?"

Yuta menggedikan bahunya, "Biasa, gitu-gitu aja. Tapi tadi ada klien ngeselin sih minta designnya ngadi-ngadi."

"Tapi masih bisa kalian handle?" kini Winwin memainkan jemari Yuta.

Yuta mengganguk, "Bisa, akhirnya ke handle sama lendra. Ternyata ibunya itu lagi hamil jadi ngidam mau bikin meja bentuk salak. Yaampun receh banget kalo inget." mereka tertawa.

"Masih belom pengen pulang, tapi udah malem.. Besok harus kerja." Winwin memanyunkan bibirnya.

Yuta mengecup tangan Winwin yang menggenggam tangannya, "Besok masih ada waktu. Gapapa, santai. Kalo kangen bisa telpon."

Yuta memarkirkan mobilnya di depan rumah Winwin, "Ayo."

"Kamu ikut masuk juga?"

Yuta mengangguk, "Iyalah, minta maaf dulu abis pulangin anaknya tengah malem gini."

"Meh."

"Eh itu penting tau. Kalo anakku nanti juga diapelin terus bersikap kayak gini langsung aku kasih restu!" canda Yuta.

Winwin memicing, "Oh jadi niatnya mau cari muka?" Yuta tertawa, "Ya― itu masuk sih. Tapi kan intinya mulangin kamu dengan selamat sampai rumah."

Winwin memutar bolamatanya malas, "Tapi mama kemarin nyariin kamu sih. Katanya udah lama ga main ke rumah."

Yuta mengecup pipi Winwin sekilas, "Pas weekend nanti aku main ke rumah kok. Tenang.. Bilang calon mantunya yang ganteng ini lagi mencari nafkah buat hidupin anaknya―"

Winwin memukul pundak Yuta keras, "Gayamu." Yuta terkekeh gemas dengan tingkah Winwin.

─────────────

"Mau makan apa?" Jaehyun bertanya kepada Taeyong. Sekarang mereka sedang berada di food festival.

Tadinya Taeyong mengajak Lucas, Johnny dan Ten. Namun mereka menolak dengan alasan malas menjadi nyamuk. Akhirnya mereka berpencar setelah pulang dari kantor.

"Itu katanya enak." Taeyong menunjuk food-truck siomay diujung sana. Jaehyun menggeleng, "Enakan yang dideket kantor kita, babe."

"Oh ya? Kamu pernah coba?" Jaehyun mengangguk, "Iya. Kemarin mama baru kesini."

"Kalo sate?"

"Nah ini! Ini katanya enak banget. Mau?" anggukan Taeyong membuat Jaehyun segera menariknya untuk mengantri.

"Wah mas, pacaran berapa lama?" ujar seorang wanita di sebelahnya yang sedang mengantri juga.

Taeyong dan Jaehyun saling menatap canggung. Mereka bahkan tidak berpegangan tangan, mengapa wanita ini bisa tau?

Jaehyun terkekeh canggung, "Baru 5 bulanan, mbak." Wanita itu mengangguk, "Bagus bagus. Cocok satu sama lain."

"Mbaknya tau darimana?" tanya Taeyong karena penasaran.

Wanita itu terkekeh dan mengibaskan tangannya, "Taulah. Keliatan kok― auranya bagus, saling melengkapi. Tapi yang ini keliatan lebih dewasa ya?" ia melihat Jaehyun.

ᵀʰᵉ ᴳᵉⁿᵍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang